• Home
  • About
  • Contact
    • Category
    • Category
    • Category
  • Shop
  • Advertise

Mengenai Saya

Foto saya
mrs.kingdom17
Hiiii... how's your life?
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.
facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

Mengenai Saya

Foto saya
mrs.kingdom17
Hiiii... how's your life?
Lihat profil lengkapku
Hai Guys, 
What's Up! 


Melanjutkan kisah tentang perjalanan saya ke Derawan. Memasuki hari ketiga, inilah hari yang sangat saya tunggu. Yups impian yang masuk dalam bucketlist saya tahun ini.

Berenang bareng Hiu Paus! 

Pagi hari sekitar pukul enam subuh, kami sudah bersiap untuk pergi. Oiya, seharusnya kami pergi ke tempat  bernama Talisayan, yang mana membutuhkan waktu sekitar 4 jam menaiki speedboat untuk sampai. Namun katanya, saat itu hiu paus (whale shark) justru sedang berada di perairan Derawan. Jadi beruntungnya kami gak perlu jauh-jauh untuk melihatnya.

Perjalanan pun dimulai, langit pagi itu tampak mendung. Agak was-was sih takut paus hiunya gak dateng. Tapi ya berdoa aja semoga beruntung bisa bertemu ikan terbesar di lautan ini.

Setelah menaiki speedboat sekitar 30 menit, tibalah kami di bagan. Bagan sebenarnya adalah salah satu teknik dalam mencari ikan. Bagan berbentuk seperti rumah kapal yang dibangun dengan kayu dan ditopang jerigen ditiap sudutnya yang membuat bagan ini bisa mengapung di lautan. Di sinilah biasanya para nelayan akan tinggal dalam waktu tertentu untuk mencari ikan.


Para hiu paus mudah ditemui di sekeliling karena biasanya para nelayan akan membuang tangkapan mereka yang berupa ikan-ikan kecil. Ikan-ikan kecil inilah yang menjadi santapan para hiu paus.

Tidak mau membuang waktu saya dan teman-teman lain bersiap memakai alat snorkling dan jaket pelampung. Sebenarnya saya agak deg-deg an sih, hahaha. Cuma rasa penasaran saya lebih besar.

Ketika teman yang lain masih bersiap saya pun sudah terlebih dahulu nyebur ke laut. Berenang ke arah bagan. Awalnya saya belum melihat kehadiran hiu paus, begitu lebih dekat, wow, antara kagum dan takut melihat ikan yang besarnya  2 kali lipat dari tubuh saya. Saking kagumnya saya sampai lupa napas! Begitu sadar, saya langsung mendongakkan kepala di permukaan air dan berkata kepada salah satu nelayan yang ada di Bagan "ya ampun, ikannya gede banget ya pak" dan disahuti dengan entengnya oleh si bapak "ini mah masih kecil mba, belum induknya, bisa sebesar perahu". Jlebbb saya langsung speechless. 


Ternyata panjang hiu paus ini bisa mencapai sampai 10 meter dan berat hingga 20 ton. Wah pantesan saya merasa kecil banget. Padahal ini baru anakannya. Gimana induknya!

Kembali menyelam, saya pun memandangi hiu paus dengan terkagum-kagum. Sungguh  pengalaman yang luar biasa. Bersyukur banget bisa melihat ciptaan Tuhan ini dengan mata kepala langsung.


Awalnya hanya ada satu hiu paus di sekitar bagan, tidak lama kemudian datanglah hiu paus yang lebih besar. Wahh satu aja saya udah ngeri, eh ada dua. Wow. Terlebih ketika salah satu hiu paus berenang di bawah saya. Lagi-lagi saya tahan napas. Seolah-olah takut keberadaan saya diketahui.

Oiya, karena masih sedikitnya pengetahuan saya tentang tata cara renang bareng hiu paus pada saat itu terdapat banyak kesalahan yang jadinya membuat hiu paus merasa terganggu. Terlebih kemampuan renang saya yang belum mumpuni. Setelah saya browsing lebih jauh ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Paling penting adalah jangan menyentuh atau memegang hiu paus karena mereka adalah hewan yang sensitif. Usahakan tidak mengeluarkan suara atau gerakan yang mengagetkan si hiu paus. Lalu, meski hewan ini terbilang jinak, tetap jaga jarak aman dengan hiu paus ini. Selain itu perhatikan waktu interaksi, karena maksimal batas waktu interaksi adalah dua jam. Dengan menjaga hal-hal ini semoga keberadaan Hiu Paus di perairan Indonesia akan tetap terjaga.


Demikian keseruan  pagi itu, kamipun melanjutkan perjalanan ke tempat selanjutnya. Tempat dimana air asin dan tawar ternyata bersatu...

Happy Reading Segerakan Travelling! 


With Love, 


MRS



Share
Tweet
Pin
Share
59 komentar
Hai Guys, 
What's Up! 




Masih meneruskan perjalanan saya ke Derawan, setelah puas berenang dengan Ubur-ubur ( belum puas sih aselinya. Heheehe) kami melanjutkan perjalanan menuju tempat penangkaran penyu. Saya pikir bakalan ada banyak penyu besar gitu, ternyata justru bayi-bayi penyu atau yang biasa disebut tukik.


Tukik ini di taruh di kolam kecil gitu, nah katanya penyu-penyu yang dijaga ini merupakan penyu yang hampir langka. Jadi adanya penangkaran ini untuk menjaga kelangsungan hidup para tukik.



Oiya lupa bilang, tempat penangkaran ini ada di pulau yang bernama Sangalaki. Kalau bahasa Jawa sih diartikan sembilan lelaki, tapi entah kalau dalam bahasa Kalimantan kata tersebut diartikan apa.



Setelah ijin kepada mas pengawasnya, saya membawa dua tukik ke tepi pantai untuk berfoto. Hal ini diperbolehkan selama tukik ga kabur ya guys, dan kita juga harus memegangnya dengan benar.


Wah memegang tukik ini membuat saya agak takut, takut melukai si tukik, tapi di sisi lain saya merasa senang, bisa memegang langsung makluk yang ternyata kalau besar ini cepet banget berenangnya.


Kalau kalian penasaran sama tukik versi besarnya, kalian bisa datang ke pulau Maratua. Serius ada banyak banget penyu besar yang berkeliaran bebas di lautan yang bisa kalian liat di pulau ini.

Hari sudah semakin sore, harusnya kami pergi ke Manta Spot, tapi karena cuaca tidak mendukung akhirnya kami kembali ke homestay. Dan ternyata di homestay, matahari sudah mau berpamitan mau pulang.. ..

Happy Reading Segerakan Traveling! 

With ❤️, 

MRS 

Tonton juga videonya ya.. 




Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Horas!
Whats'Up Chingudel 




Pernah ga kalian lompat dari ketinggian? Bukan, bukan untuk bunuh diri, tapi uji nyali! Sebelumnya kilas balik bentar yuk tentang pengalaman aku terjun dari ketinggian. Terinspirasi dari orang-orang yang berani terjun, semisal pas di air terjun atau kolam, dll. Nah aku pikir terjun itu mudah! Jadi tahun 2015, pas lagi body rafting di Goa Pindul, ada satu yang terkenal dengan spot lompatannya. Liat banyak orang yang berani terjun, aku coba dong naik ke atas lokasi buat terjun, eh pas mau lompat nyali aku ciut. Hahahhaa. Setelah reka ulang adegan berkali-kali akhirnya aku kembali tanpa dengan pedih hati. Wkwkwk



Kali kedua, pas jalan- jalan ke Sumba, April 2018 tepatnya di danau Weekuri, jadi emank ada papan loncat indah ala-ala yang disambut dengan air jernih nya danau Weekuri. Lagi-lagi udah maju mundur maju mundur cantik, akhirnya karena "malu" mau balik dan masih kepikiran kejadian Goa Pindul, aku nekatin dong lompat. Hoop... Aku selamat.. Wkwwk


Nah kejadian selanjutnya, Maret 2019 ini, lokasinya di Goa Halo Tabung, keliatannya sih mudah, aku udh stand by di tempat lompatnya...setelah beberapa menit, mikir, lompat enggak, lompat enggak, enggak lompat deh.. Hahahaa.


Penakut banget ya aku ternyata. Wkwkwkw.

Kenalin Goa Halo Tabung, lucu ya namanya. Dulunya bernama Goa Haji Mangku. Nah loh. Meskipun begitu aku tetep ga tahu artinya apaan. 😂


Jadi ini goa yang berisi air gitu, tapi goanya justru kecil. Eh atau gimana ya, intinya, kalau ga berani lompat, bisa turun ke bagian bawah, dan harus masuk melalui celah sempit khas goa gitu, baru bisa mandi di kolam kecilnya.

Airnya jernih dan dingin banget! Berhubung emank udah biasa ngadepin dinginnya sikap abang, jadi aku biasa aja. Erghhhh..


Untuk ke Goa Halo tabung yang berlokasi tidak jauh dari Pulau Maratua kita hanya perlu trekking singkat. Dan ini udah masuk dal rangkaian wisata yang pasti di datengin kalau explore Derawan.

Puas berenang dan foto-foto, ga lama bule cakep pun datang....


Happy Reading Segerakan Traveling! 

With ❤️, 


MRS 

Tonton juga videonya ya... 





Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Horas!
Whats'Up Chingudel 




Pernah ga kalian lompat dari ketinggian? Bukan, bukan untuk bunuh diri, tapi uji nyali! Sebelumnya kilas balik bentar yuk tentang pengalaman aku terjun dari ketinggian. Terinspirasi dari orang-orang yang berani terjun, semisal pas di air terjun atau kolam, dll. Nah aku pikir terjun itu mudah! Jadi tahun 2015, pas lagi body rafting di Goa Pindul, ada satu yang terkenal dengan spot lompatannya. Liat banyak orang yang berani terjun, aku coba dong naik ke atas lokasi buat terjun, eh pas mau lompat nyali aku ciut. Hahahhaa. Setelah reka ulang adegan berkali-kali akhirnya aku kembali tanpa dengan pedih hati. Wkwkwk



Kali kedua, pas jalan- jalan ke Sumba, April 2018 tepatnya di danau Weekuri, jadi emank ada papan loncat indah ala-ala yang disambut dengan air jernih nya danau Weekuri. Lagi-lagi udah maju mundur maju mundur cantik, akhirnya karena "malu" mau balik dan masih kepikiran kejadian Goa Pindul, aku nekatin dong lompat. Hoop... Aku selamat.. Wkwwk


Nah kejadian selanjutnya, Maret 2019 ini, lokasinya di Goa Halo Tabung, keliatannya sih mudah, aku udh stand by di tempat lompatnya...setelah beberapa menit, mikir, lompat enggak, lompat enggak, enggak lompat deh.. Hahahaa.


Penakut banget ya aku ternyata. Wkwkwkw.

Kenalin Goa Halo Tabung, lucu ya namanya. Dulunya bernama Goa Haji Mangku. Nah loh. Meskipun begitu aku tetep ga tahu artinya apaan. 😂


Jadi ini goa yang berisi air gitu, tapi goanya justru kecil. Eh atau gimana ya, intinya, kalau ga berani lompat, bisa turun ke bagian bawah, dan harus masuk melalui celah sempit khas goa gitu, baru bisa mandi di kolam kecilnya.

Airnya jernih dan dingin banget! Berhubung emank udah biasa ngadepin dinginnya sikap abang, jadi aku biasa aja. Erghhhh..


Untuk ke Goa Halo tabung yang berlokasi tidak jauh dari Pulau Maratua kita hanya perlu trekking singkat. Dan ini udah masuk dal rangkaian wisata yang pasti di datengin kalau explore Derawan.

Puas berenang dan foto-foto, ga lama bule cakep pun datang....


Happy Reading Segerakan Traveling! 

With ❤️, 


MRS 

Tonton juga videonya ya... 




Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Newer Posts
Older Posts

Kubbu

Kubbu Network

http://kubbu.net/

https://kubbu.net/wp-content/uploads/2019/06/logo-kubbu-komunitas-blogger-dan-buku-300x225.jpg

Mengenai Saya

Foto saya
mrs.kingdom17
Hiiii... how's your life?
Lihat profil lengkapku

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • pinterest
  • youtube

Categories

recent posts

Sponsor

Facebook

Blog Archive

  • Agustus 2021 (1)
  • Juni 2021 (1)
  • Maret 2021 (1)
  • Januari 2021 (1)
  • Oktober 2020 (30)
  • Juni 2020 (1)
  • Mei 2020 (1)
  • Maret 2020 (2)
  • Februari 2020 (1)
  • Januari 2020 (3)
  • Desember 2019 (1)
  • November 2019 (4)
  • Oktober 2019 (3)
  • September 2019 (4)
  • Agustus 2019 (3)
  • Juli 2019 (4)
  • Juni 2019 (5)
  • Mei 2019 (4)
  • April 2019 (4)
  • Maret 2019 (5)
  • Februari 2019 (3)
  • Januari 2019 (4)
  • November 2018 (3)
  • Oktober 2018 (2)
  • September 2018 (2)
  • Agustus 2018 (3)
  • Juli 2018 (4)
  • Juni 2018 (3)
  • Mei 2018 (3)
  • April 2018 (6)
  • Maret 2018 (8)
  • Februari 2018 (2)
  • Januari 2018 (4)
  • Desember 2017 (11)
  • November 2017 (6)
  • Oktober 2017 (4)
  • September 2017 (1)
  • Agustus 2017 (8)
  • Juli 2017 (4)
  • Juni 2017 (2)

Created with by ThemeXpose