• Home
  • About
  • Contact
    • Category
    • Category
    • Category
  • Shop
  • Advertise

Mengenai Saya

Foto saya
mrs.kingdom17
Hiiii... how's your life?
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.
facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

Mengenai Saya

Foto saya
mrs.kingdom17
Hiiii... how's your life?
Lihat profil lengkapku

Hai Guys

What's Up?

Wowww tidak terasa hari ini adalah hari terakhir tantangan 30 Hari Menulis bersama KUBBU. Rasanya ah mantap!

Di hari terakhir temanya bercerita tentang apa yang kamu rasakan selama menulis cerita selama 30 Hari.

Dari awal aku tahu program ini aku langsung berpikir " Ah seru nih, biar blog enggak sepi-sepi amat!" Selain itu aku juga bakal lebih rajin blogwalking buat menambah wawasan. Jadi aku mendaftar dengan percaya diri. Apalagi syaratnya mengatakan boleh menulis sebanyak 250 kata. Aku si cerewet merasa ini bukanlah hal yang berat.

Hari pertama, kedua, ketiga dan seterusnya berlalu. Makin lama makin terasa tantangannya. Harus menceritakan banyak hal sesuai tema yang diberikan tiap harinya. Kadang kalau lagi dapat tema yang aku sukai, aku bisa langsung bikin artikel. Tapi kalau sudah ketemu tema yang bikin mumet maka pending postingan adalah jalan ninjaku. Cuma ya itu jadi beban pikiran. Terus yang awalnya masih rajin blogwalking eh lama-lama malah ambyar. Tapi aku akan tetap berusaha membacanya bahkan setelah program ini berakhir. Semoga bisa.

Di sisi lain, tema yang membuatku berpikir berat, ternyata justru bisa memaksa otakku menggali lebih dalam cerita lama yang hampir terlupakan atau terlalu lama mengendap di alam bawah sadarku. Aku bersyukur melalui ini aku bisa menuliskan banyak kenangan yang hampir sirna.

Selain sebagai pengingat, tulisan ini menjadi alat healing bagiku. Karena jujur kadang tidak mudah untuk memanggil kembali ingatan yang ingin aku lupakan. Bahkan tanpa sadar aku menangis sambil mengetiknya.

Hal positif lainnya adalah aku jadi menyadari hal-hal penting yang justru aku abaikan. Ternyata aku punya banyak cerita yang ingin aku kenang. Oleh karena itu aku bersyukur melalui tantangan ini, aku akhirnya bisa merangkumnya dalam sebuah cerita.

Meski begitu akupun menyadari masih banyak kekuranganku dalam tata cara menulis. Cara menulisku masih belum berkembang. Apalagi kalau membaca tulisan teman-teman sepenanggungan, wah tulisanku bagaikan tulisan anak kemarin sore. Terlihat sekali lambannya diriku ditambah kemalasan yang hakiki. Cuma ya aku masih bersyukur paling tidak aku masih mampu menyelesaikan tantangan ini sampai garis akhir. Karena yang penting bukan bagaimana kamu memulainya, tapi bagaimana kamu mengakhirinya. Ngeles.

Aku berterimakasih kepada tim KUBBU yang berinisiatif membuat program ini, khususnya Kohmin Deny Oey yang senantiasa rajin mengingatan para peserta untuk mengirimkan link artikel. Semoga sehat selalu ya koh, biar bisa koreksi tugas kami semua. Hihihi.

Harapannya semoga program 30 Hari Menulis Cerita ini bisa menjadi program rutin dari KUBBU. Semoga lebih banyak lagi peserta yang terlibat. Jadi kohmin makin pusing memeriksanya. Hehehe.

Okay sampai sini dulu ya pertemuan kita. Ya pasti aku merasa sangat bahagia dan bersyukur bisa menjadi bagian dari tantangan ini. Sampai jumpa di tantangan 30 Hari Menulis Cerita bersama KUBBU pada Oktober 2021.


Adios,

-MRS-


Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar

Hai Guys,

What's Up!


Tema hari ke-21 tantangan 30 Hari Menulis Bersama KUBBU adalah tentang inspirasimu.  Waktu di kasih tema ini aku langsung bingung. Iya saking bingungnya jadi enggak tahu harus menulis apa.

Aku pun berpikir siapa inspirasiku, apakah para tokoh penting, tokoh sejarah,nfluencer atau siapa lagi? Kalau mau membahas tentang tokoh-tokoh tersebut aku memang sebagian tahu cuma aku ingat hanya ketika membacanya. Aku tidak punya kesan tersendiri.

Jadi aku mulai merenungi pertanyaan ini beberapa hari, iya ini beneran. Makanyan baru sekarang aku membahasnya, kesannya lebay ya. Tapi aku memang susah bercerita kalau hal itu enggak pernah aku alami sendiri. Jadi harap maklum kalau semua tulisan aku itu kebanyakan curhat.

Kembali ke topik utama. Maka apa dan siapa yang menjadi inspirasiku? Semua hal. Semua hal yang terjadi di sekelilingku. Kalau membicarakan orang, maka orang-orang di sekelilingku lah yang menginspirasiku. Baik itu keluarga, tetangga, atau orang-orang yang aku jumpai setiap harinya. Bahkan aku bisa belajar dari seorang pedagang es dawet, dimana bapak itu adalah orang yang sudah sangat tua. Aku berpikir apa yang dilakukan anak-anaknya? apakah bapak tersebut terpaksa berjualan karena tidak ada yang menyokongnya atau karena memang dia mau membuang rasa sepinya dengan memberi kebahagiaan kepada orang lain melalui dawetnya yang enak dan murah. Atau justru kedua. Dia mungkin terpaksa harus bekerja, tapi merasa senang karena memiliki pekerjaan.

Ada banyak orang yang aku temui yang membuatku kadang justru jadi berpikir dan sedikit demi sedikit mengubah mindsetku. Baik itu anak-anak yang sedang bertengkar lalu damai lagi, para pedagang yang aku temui di pasar dan para pekerja lainnya.

Untuk masalah hal yang memberi inspirasi, aku rasa saat ini aku banyak dipengaruhi oleh media sosial seperti instagram, youtube, tiktok maupun TV dan sudah pasti artikel-artikel yang aku baca.  Mengikuti seorang tokoh tertentu yang aku follow dan terus muncul di beranda medsosku juga memberi pengaruh terhadap pola pikirku. Ya aku percaya istilah kita adalah apa yang kita baca. Secara hampir tiap hari aku melihat akun sosmedku.

Demikianlah  hal yang memberiku inspirasi. Aku percaya semua orang dan hal di dunia ini pasti memiliki dampak atas setiap perbuatannya. Tugas kita memilih dan memilah mana yang mau kita tiru.


-MRS-

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

What' s Up!

How's Your Life?


Tema ke-29 tantangan Menulis Cerita Bersama KUBBU adalah tentang goals apa yang ingin dicapai dalam 5 tahun ke depan. Kalau hal ini ditanyakan setahun lalu mungkin aku akan bingung menjawabnya. Karena aku tipe orang yang tidak punya target apapun dalam hidup ini. Makanya sampai sekarang gitu-gitu aja hidupnya. Hahaha

Cuma karena semakin tua dan mulai menyadari bahwa memiliki impian atau target sasaran itu penting maka aku mulai memikirkannya. Ya meski masih dalam awang-awang dan belum terlalu spesifik paling tidak aku sudah punya gambaran target 5 tahun ke depan. Kelihatannya sih mustahil, tapi aku percaya, kalau yang namanya rejeki enggak kemana. Oke ini dia targetku 5 tahun ke depan:

1. PUNYA USAHA SENDIRI DAN SUKSES

Akibat terlalu sering ditipu masalah gaji ketika bekerja, aku memilih membuka usaha sendiri. Paling tidak aku berdikari. Aku yang mengatur diriku sendiri dan usahaku. Satu hal yang pasti aku ingin punya usaha menjual makanan. Seperti membuka cafe atau restoran dengan menu makanan yang lezat.


2. PUNYA MOBIL DAN RUMAH

karena naik motor mulai melelahkan untuk tubuh ini. Kalau rumau pengennya beli cash, tapi kalau belum bisa maka KPR juga boleh. Yang penting ada rumah dulu.

3. BISA BAWA EMAK JALAN-JALAN KELUAR NEGERI

Karena emak sudah semakin berumur. Mumpung masih kuat aku ingin sekali mengajaknya keluar negeri. Terutama holy land. Pergi ke kota-kota yang diceritakan di Alkitab.

4. JADI YOUTUBER BERGUNA

Saat ini aku sedang berusaha membangun channel Youtubeku. Targetku adalah 1 juta subsciber untuk 4 tahun ke depan. Sekarang masih jauh sih jumlahnya, tapi aku yakin dari ratusan juta penduduk Indonesia, rasanya sejuta itu kecil.

5. MENIKAH DENGAN PRIA PILIHAN TUHAN

Jujur sebenarnya target ini enggak masuk dalam impian 5 tahun ke depan. Aku mau fokus untuk membuka usaha. Namun di sisi lain, aku juga sedih mendengar emak yang tiap pagi berdoa memohon jodoh bagi anak-anaknya. Jadi ini juga menjadi target yang optional. Sekiranya memang ada lelaki yang mendekati dan karakternya sesuai dengan yang aku mau maka aku siap menikah.

Nah demikianlah target impianku 5 tahun kedepan. Aku berharap semuanya bisa terwujud. Amin.


With Love,

-MRS-

Share
Tweet
Pin
Share
5 komentar

Bagaimana?

Apakah kau membenciku sejak kita pertama kali bertemu?

Kedatanganku yang tiba-tiba mengusik ketenangan hidupmu

Padahal kau sempat tertawa jenaka 

Menganggap aku tidak akan menemuimu.

Karena kedatanganku hidupmu yang dulu bebas 

kini terbatas

Kau pasti menyalahkanku,

Menyuruhku cepat pergi bukan?

Tanpa kau sadari 

Ada perubahan besar terjadi

Meski ada harga yang harus dibayar.

Seperti pelangi hadir setelah hujan

Atau terang muncul di tengah kegelapan

Kehadiranku pun membawa sesuatu

Tak kah kau lihat alam semakin hijau?

Udara semakin bersih

Hewan liar bercanda sambil berjemur

Bahkan keterasinganmu menjadi ikatan

Meski ada juga hubungan yang merenggang

Perjuangan tubuh demi bertahan

Bagaimana masih betah denganku?

Kau menyuruhku pergi tanpa usaha

Padahal jika kau bertekad

Kau dapat segera mengusirku

Tapi sepertinya sulit bagimu

Karena tak cukup hanya dirimu

Ingat tidak ada akibat tanpa sebab

Jadi kini

Apakah kau tahu

Alasan aku hadir?


-Corona-




Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar

Hai Semua,

Apa Kabar?

Hari ke-27 tantangan 30 Hari Menulis Cerita Bersama KUBBU. Kali ini temanya adalah " Surat Untuk Seseorang". Ingat surat ingat jama dulu. Masa kecilku dimana surat masih menjadi salah satu sarana komunikasi terpenting. Apalagi ketika terpisah jarak jauh. Berbeda dengan saat ini dimana segala jarak serasa ada digenggaman tangan.

Selain karena jarak, surat juga biasanya dibuat untuk seseorang yang disayangi, atau ada hal penting lainnya. Bahkan surat dipakai untuk mengungkapkan isi hati seseorang kepada dambaan hatinya. Istilahnya sekarang 'nembak'. 

Kalau aku sendiri, belum pernah menulis surat untuk seseorang. Ya mentok di surat ijin sakit lah. Hahaha. Tapi aku pernah membaca surat kakakku yang dikirim dari seseorang yang menyukainya. Waktu itu aku masih SD. Aku cuma senyam-senyum bacanya, meski enggak paham.

Kembali ke masa kini, rasanya orang sudah sangat jarang menulis surat.  Kemajuan teknologi sudah menggilas sesuatu yang estetik ini. Iyalahh sekarang kalau sekadar chat WA bisa dihapus. Kalau surat kan bisa disimpan. Cuma malas juga menulis dan mengirimnya.

Oleh karena itu di kesempatan kali ini, aku akan menulis surat untuk seseorang. Seseorang yang aku sukai. Bilang saja ini cara aku nembak dia. Karena sepertinya aku tidak akan sanggup mengatakannya secara langsung.


Dear Cancer,

Apa kabar?

Aku harap kamu baik-baik saja. Enggak terasa ya sudah hampir 2 tahun sejak pertemuan pertama kita. Aku yang awalnya biasa saja melihatmu, perlahan jadi salah tingkah setelah bersama beberapa hari karena trip kita bersama.

Aku juga enggak tahu kenapa, tapi aku rasa kamu mendekati sosok yang aku impikan. Lembut tapi kocak. Cuek tapi perhatian.  Hal yang paling aku suka karena kamu enak diajak ngobrol, seakan kamu tahu semua hal tentang dunia ini.

Meski aku tahu mungkin sikap ini memang kamu lakukan kepada semua orang. Akunya saja jadi gede rasa. Tapi aku pikir ini bukan masalah karena setelah kita kembali ke tempat masing-masing rasa ini juga akan lenyap dengan sendirinya.

Aku salah. Rasa sukaku semakin besar ketika tahu dari sosmedmu dimana kamu menyempatkan diri mengajar anak-anak gelandangan sebagai rutinitasmu tiap dua minggu sekali. Makin bertambah kekagumanku padamu. Mungkinkah kamu jodohku?

Selain itu aku pun selalu mengikuti keseharianmu melalui storymu. Awalnya aku memberanikan diri untuk merespons storymu. Bentuk upayaku mendekatimu. Seperti biasa kamu selalu baik. Mungkin kamu enggak tahu, perlu waktu lama disertai hati gugup tiap kali mau membalas responsmu. Aku takut kamu ilfeel.

Hatiku berbunga-bunga tiap tahu kamu melihat storyku. Rasanya aku tidak peduli tak ada yang melihat storyku asalkan kamu melihatnya. Lagi-lagi ini caraku untuk menarik perhatianmu. Siapa tahu ada percakapan tercipta karenanya.

Awal-awal kita masih saling menyapa. Cuma aku rasa, sepertinya aku yang lebih rajin melihat storymu. Kamu enggak tahu kan dongkolnya aku tiap kamu absen melihat storyku. Jadi kadang aku sengaja menahan diri untuk tidak membuka storymu. Padahal aku penasaran setengah mati. 

Akupun mendoakanmu di malam-malamku. Kadang membayangkan kamu jadi milikku. Tapi di sisi lain aku berusaha bersikap realistis. Harusnya kalau kamu suka ada inisiatif juga dari kamu. Karena menurutku hubungan harus dimulai dari dua arah. Aku mencoba berpikir logis.

Akhirnya aku memutuskan mau mulai melupakanmu. Karena sepertinya rasa ini hanya berkembang di hatiku. Sampai beberapa saat lalu dari storymu tersirat kau sudah memiliki tambatan hati. Meski ini baru makna tersirat tanpa bukti foto kau dengannya. Namun tetap saja aku patah hati.

Sampai sekarang aku belum tahu kepastiannya. Namun aku masih tetap berharap kalau kamu itu jodohku. Meski kamu bukan aries maupun aquarius.

Jadi sebenarnya kamu sudah ada yang punya belum?


-Arian yang galau-

Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar

 What's Up!

How's your Life?


 *HARI KE-20* 

~~~~~


Tema: _“Cerpen Tentang Aku”_

"Tema kali ini sangat menantang. Karena kalian *diwajibkan* menulis cerpen dengan menyisipkan kalimat di bawah ini. "👇🏼 

Demikianlah isi whatsapp yang kubuka pagi ini dari grup 30 Hari Menulis Cerita Bersama KUBBU. Ya sudah kita coba saja.

Hari ini aku terbangun dari tidur nyenyakku. Ya cuaca beberapa hari ini sangat dingin, mengundang hawa kantuk yang membuat aku malas beranjak. Seperti biasa aku langsung cuci muka dan menggosok gigi. Aku langsung pusing teringat yang aku tulis untuk 30 Hari Menulis Cerita. Semua tema yang diberikan tiap hari rasanya memaksa otakku bekerja lebih keras. Tak lama aku mendengar suara kucing. Hemm sepertinya dia kelaparan setelah berkelana mencari pasangannya. Teringat ada sisa ikan semalam aku memberi makan kucingku.  Semua beres aku keluar kontrakan dengan tergesa-gesa. Aku terlambat.

Kemudian aku bergegas naik KRL jurusan kota. Sebelum naik aku sempat melihat remaja yang sedang menunggu KRL juga sembari mengaduk nasi dalam piring yang dipenuhi indomie. Dasar aku, selalu ngiler lihat indomie. Perutku keroncongan.

Tidak lama kemudian datanglah kereta yang aku naiki. Berdiri aku melihat pemandangan keluar. Tampak monas dari kejauhan. Nun jauh disana, Menara Eiffel berdiri tegak. Iya di bayanganku, yang ingin sekali bisa merasakan suasana romantis bersama belahan hati. Lamunan itu buyar seiring keluarnya suara perut yang protes minta diisi. Syukur lah di dekat stasiun banyak yang menjual makanan ringan.

Seharian kerja, akhirnya waktunya waktu yang ditunggu tiba. Waktu pulang kantor. Rasanya ingin segera sampai rumah. Hari ini band kesukaanku akan melakukan live streaming. Sebagai pelipur hati karena tahu ternyata gebetanku sudah punya pacar. Lebih baik aku fokus sama oppa-oppa koreaku. Sebenarnya bisa menonton lewat handphone, tapi karena terburu-buru aku lupa membawa charger. Sekarang hapeku mati. Tinggal beberapa menit menjelang live streaming, aku buru-buru membuka pagar dan berlarinke kamar. Lalu aku menyalakan lampu. Ya ampun enggak nyala. Aku coba lagi. Arrrggh aku menjerit ketika menyadari bahwa token listrik sudah habis.

-MRS-


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

 Selamat Siang,

Apa Kabar?

Memasuki hari ke-26 tantangan 30 Hari Menulis Cerita bersama KUBBU. Kali ini temanya tentang "hadiah". Semalam ketika tema ini diberikan aku masih bingung mau menulis tentang apa. Aku mengingat-ingat tentang hadiah yang pernah aku dapatkan dari orang lain atau hadiah apa yang pernah aku berikan untuk orang lain.

Aku teringat ketika dulu SMP banyak mendapat jam beker saat ulang tahun karena aku sering terlambat. Ketika SMA aku mendapat banyak buku karena temanku tahu aku suka membaca. Ketika masuk kuliah, aku mendapat Alkitab dari pendetaku gerejaku. Dan masih banyak hadiah-hadiah lainnya. 

Demikian juga ketika aku memberi hadiah kepada orang lain. Entah itu berupa makanan, barang dan lain sebagainya. Lalu aku berpikir keras, apa ya hadiah paling berkesan yang aku pernah terima? Apa ya hadiah yang paling berkesan untuk orang lain dari pemberianku?

Bukan tidak menghargainya, tapi semuanya seperti hal yang biasa saja. Hal yang wajar diterima dan diberikan.

Hingga tadi pagi aku menerima kiriman foto dari adikku yang berada di Jerman. Dia mengirimkan foto-foto indah tempat dia observasi. Lalu aku menanyakan kabar dan lainnya.

Lalu terbersit kekuatiran di hatiku..." hemm, dia baik-baik aja enggak ya di sana?" Apa dia makan dengan baik di sana?" Kekuatiran seorang kakak terhadap adiknya. Padahal mah ya sudah pasti dia bisa mengurus dirinya sendiri. Tapi mungkin karena terpisah jarak yang jauh rasa kekuatiran itu lebih besar. Padahal aku tipikal orang yang cuek.

Berangkat dari hal ini aku sadar satu hal. Ternyata keluargaku adalah hadiah paling berharga yang Tuhan kasih ke aku. Aku bersyukur sekali dilahirkan di keluargaku yang sekarang. Aku bersyukur jadi anaknya bapak Sihotang dan ibu Sianturi. Aku bersyukur memiliki dua kakak perempuan, satu abang, satu kembaran dan satu adik lelaki. 

Pernyataan ini enggak muncul dengan mudahnya. Dibutuhkan waktu, percakapan, pertengkaran dan kebersamaan setelah sekian tahun. Jangan salah waktu kecil aku pernah berpikir kalau aku nanti dilahirkan kembali, aku enggak mau dilahirkan di tengah keluarga ini lagi. Jadi untuk sampai di tahap sekarang ada proses yang harus aku lalui. Karena memang mungkin keluarga adalah orang terdekat, tapi justru ada banyak rahasia di dalamnya.

Sampai saat inipun kehidupan sehari-hari kami tidak selalu baik-baik saja. Ada saja hal yang didebatkan. Tapi entah kenapa setiap berpisah ada kesedihan dan kekuatiran tersendiri.

Berbicara tentang hadiah aku jadi ingat, kalau bahasa inggrisnya hadiah itu present yang juga bermakna kehadiran. Jadi aku rasa kehadiran keluargaku di dalam hidupku adalah hadiah  yang sangat aku syukuri. 

Kehadiran satu sama lain pun sangat aku syukuri. Meski kini kamu tinggal terpisah, tapi aku percaya kehadiran kami bisa dirasakan melalui doa satu sama lain.

Belum lama ini kami staycation bersama untuk melepas kepergian si bungsu. Kebersamaan inipun menjadi moment kebersamaan kami. Meski kadang aku berpikir, kapan ya kami bisa berkumpul dengan keluarga 'baru' kami masing-masing.

Tapi di sisi lain aku bersyukur, karena kalau kami sudah memiliki keluarga 'baru' masing-masing mungkin kami tidak memiliki kesempatan seperti itu. Ya mungkin ini cara Tuhan agar kami lebih memaknai arti keluarga. Sehingga nantinya siap membentuk keluarga.

Membentuk keluarga yang akan menjadi hadiah terindah untuk anak-anak kami kelak. Bukan justru menjadi mimpi buruk. Karena keluarga adalah hadiah terbaik dari Tuhan kepada umat-Nya.

Sama seperti ketika kita menerima hadiah pada umumnya. Respons kita terhadap hadiah itu bermacam-macam. Ada yang mensyukurinya dengan sangat dalam. Ada juga yang merasa itu sudah sepantasnya. Jadi apa responsmu ketika menerima hadiah dari Tuhan ini?


With Love,

-MRS-




Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Older Posts

Kubbu

Kubbu Network

http://kubbu.net/

https://kubbu.net/wp-content/uploads/2019/06/logo-kubbu-komunitas-blogger-dan-buku-300x225.jpg

Mengenai Saya

Foto saya
mrs.kingdom17
Hiiii... how's your life?
Lihat profil lengkapku

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • pinterest
  • youtube

Categories

recent posts

Sponsor

Facebook

Blog Archive

  • Oktober 2020 (30)
  • Juni 2020 (1)
  • Mei 2020 (1)
  • Maret 2020 (2)
  • Februari 2020 (1)
  • Januari 2020 (3)
  • Desember 2019 (1)
  • November 2019 (4)
  • Oktober 2019 (3)
  • September 2019 (4)
  • Agustus 2019 (3)
  • Juli 2019 (4)
  • Juni 2019 (5)
  • Mei 2019 (4)
  • April 2019 (4)
  • Maret 2019 (5)
  • Februari 2019 (3)
  • Januari 2019 (4)
  • November 2018 (3)
  • Oktober 2018 (2)
  • September 2018 (2)
  • Agustus 2018 (3)
  • Juli 2018 (4)
  • Juni 2018 (3)
  • Mei 2018 (3)
  • April 2018 (6)
  • Maret 2018 (8)
  • Februari 2018 (2)
  • Januari 2018 (4)
  • Desember 2017 (11)
  • November 2017 (6)
  • Oktober 2017 (4)
  • September 2017 (1)
  • Agustus 2017 (8)
  • Juli 2017 (4)
  • Juni 2017 (2)

Created with by ThemeXpose