Minggu, 04 Oktober 2020

Coco: Kematian itu untuk Dikenang

Selamat Malam,

Para Pencinta Film

Menjawab tantangan #KUBBU30HMC dengan tema "Film Favorite" awalnya aku bingung mau bahas apa, soalnya aku cenderung suka lupa sama jalan cerita film yang sudah aku tonton. Cuma ada satu film yang berkesan dan membekas banget di aku. Film itu berjudul "Coco".

Iya enggak salah, Coco yang film animasi. Aku memang suka banget film animasi, rasanya imajinasi enggak memiliki batasan. Hal itu juga yang ada di film Coco.

Film Coco sendiri berlatar belakang keluarga Meksiko. Bercerita tentang anak kecil bernama Miguel, yang bercita-cita menjadi musikus. Dia suka bernyanyi dan bermain gitar, impiannya ingin menjadi seperti idolanya, Ernesto de la Cruz

Namun sayang sekali keinginannya menjadi musikus ditentang habis keluarganya yang semua bekerja sebagai pembuat sepatu. Bagi keluarga ini, menjadi penyanyi dianggap sebuah kutukan, karena kakek buyutnya yang meninggalkan Coco (neneknya Miguel) demi menjadi seorang musikus.

Tapi darah seni terus membuncah didiri Miguel, keinginannya menjadi penyanyi membuat dia nekad mencuri gitar di makam de la Cruz pada perayaan Hari Orang Mati, yang membuatnya terdampar ke dunia orang mati. 

Untuk keluar dari dunia orang mati, Miguel harus meminta restu dari keluarganya yang sudah meninggal, sembari mencari cara bagaimana dia bisa menekuni musik tanpa harus melukai hari keluarganya, terutama orangtua dan neneknya. Petualangan pun dimulai, di sinilah bermunculan hal-hal yang sederhana tapi sarat makna. 

Selama nonton aku sendiri terkagum-kagum akan penggarapan yang memanjakan penonton baik visual maupun audio. Animasinya seolah-olah nyata disertai musik live yang jadi salah satu adegan. 

Dibalik semua kelebihannya, mungkin alasan kenapa aku berkesan dan relate banget sama film ini karena aku nonton film ini sekitar dua bulan setelah kepergian bapak. Jadi pas banget gambarin tentang kehidupan orang mati yang dipercayai orang Meksiko.

Jadi di film ini diceritain kalau orang mati itu punya dunianya sendiri dan hampir sama seperti waktu hidup. Di dunia inilah mereka tinggal, dan akan abadi selama orang atau keluarga yang masih hidup terus mengenangnya. 

Jadi film ini kayak semacam penguatan untuk aku secara pribadi. Seolah-olah film ini menasehati "Enggak apa-apa bapak pergi, yang penting kamu (keluarga) tetap mengenang dan selalu mengingat bapak" .


Thanks Pixar,

-MRS-



8 komentar:

  1. Kalo boleh di spoilerin akhir dari cerita Coco gimana kak? Apa di bisa jadi seorang musikus?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahaa..cusss nonton sendiri dong asli gak bakalan nyesel..so much values that we can get from this movie...

      Hapus
  2. Ah, Pixar sama Disney kalo bikin film emang selalu juara!

    BalasHapus
  3. Pas baca ceritanya sampe ending terus kaya "eh bener yaa, rata² film yang berkesan itu yaa kebanyakan karena ngebuat kita kaya relate sama bagian filmnya ya"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ho'oh...karena pas banget momentnya jadi jlebb banget di aku...

      Hapus
  4. Mau nonton film ini belum sempet sempet. Salah satu film pixar favorit gw adalah wall e.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tonton mba, gak bakalan nyesel...wahh boleh nihh aku nanti well e.

      Hapus