Keluargaku, Hadiah Paling Berharga Dalam Hidupku!

by - 00.16

 Selamat Siang,

Apa Kabar?

Memasuki hari ke-26 tantangan 30 Hari Menulis Cerita bersama KUBBU. Kali ini temanya tentang "hadiah". Semalam ketika tema ini diberikan aku masih bingung mau menulis tentang apa. Aku mengingat-ingat tentang hadiah yang pernah aku dapatkan dari orang lain atau hadiah apa yang pernah aku berikan untuk orang lain.

Aku teringat ketika dulu SMP banyak mendapat jam beker saat ulang tahun karena aku sering terlambat. Ketika SMA aku mendapat banyak buku karena temanku tahu aku suka membaca. Ketika masuk kuliah, aku mendapat Alkitab dari pendetaku gerejaku. Dan masih banyak hadiah-hadiah lainnya. 

Demikian juga ketika aku memberi hadiah kepada orang lain. Entah itu berupa makanan, barang dan lain sebagainya. Lalu aku berpikir keras, apa ya hadiah paling berkesan yang aku pernah terima? Apa ya hadiah yang paling berkesan untuk orang lain dari pemberianku?

Bukan tidak menghargainya, tapi semuanya seperti hal yang biasa saja. Hal yang wajar diterima dan diberikan.

Hingga tadi pagi aku menerima kiriman foto dari adikku yang berada di Jerman. Dia mengirimkan foto-foto indah tempat dia observasi. Lalu aku menanyakan kabar dan lainnya.

Lalu terbersit kekuatiran di hatiku..." hemm, dia baik-baik aja enggak ya di sana?" Apa dia makan dengan baik di sana?" Kekuatiran seorang kakak terhadap adiknya. Padahal mah ya sudah pasti dia bisa mengurus dirinya sendiri. Tapi mungkin karena terpisah jarak yang jauh rasa kekuatiran itu lebih besar. Padahal aku tipikal orang yang cuek.

Berangkat dari hal ini aku sadar satu hal. Ternyata keluargaku adalah hadiah paling berharga yang Tuhan kasih ke aku. Aku bersyukur sekali dilahirkan di keluargaku yang sekarang. Aku bersyukur jadi anaknya bapak Sihotang dan ibu Sianturi. Aku bersyukur memiliki dua kakak perempuan, satu abang, satu kembaran dan satu adik lelaki. 

Pernyataan ini enggak muncul dengan mudahnya. Dibutuhkan waktu, percakapan, pertengkaran dan kebersamaan setelah sekian tahun. Jangan salah waktu kecil aku pernah berpikir kalau aku nanti dilahirkan kembali, aku enggak mau dilahirkan di tengah keluarga ini lagi. Jadi untuk sampai di tahap sekarang ada proses yang harus aku lalui. Karena memang mungkin keluarga adalah orang terdekat, tapi justru ada banyak rahasia di dalamnya.

Sampai saat inipun kehidupan sehari-hari kami tidak selalu baik-baik saja. Ada saja hal yang didebatkan. Tapi entah kenapa setiap berpisah ada kesedihan dan kekuatiran tersendiri.

Berbicara tentang hadiah aku jadi ingat, kalau bahasa inggrisnya hadiah itu present yang juga bermakna kehadiran. Jadi aku rasa kehadiran keluargaku di dalam hidupku adalah hadiah  yang sangat aku syukuri. 

Kehadiran satu sama lain pun sangat aku syukuri. Meski kini kamu tinggal terpisah, tapi aku percaya kehadiran kami bisa dirasakan melalui doa satu sama lain.

Belum lama ini kami staycation bersama untuk melepas kepergian si bungsu. Kebersamaan inipun menjadi moment kebersamaan kami. Meski kadang aku berpikir, kapan ya kami bisa berkumpul dengan keluarga 'baru' kami masing-masing.

Tapi di sisi lain aku bersyukur, karena kalau kami sudah memiliki keluarga 'baru' masing-masing mungkin kami tidak memiliki kesempatan seperti itu. Ya mungkin ini cara Tuhan agar kami lebih memaknai arti keluarga. Sehingga nantinya siap membentuk keluarga.

Membentuk keluarga yang akan menjadi hadiah terindah untuk anak-anak kami kelak. Bukan justru menjadi mimpi buruk. Karena keluarga adalah hadiah terbaik dari Tuhan kepada umat-Nya.

Sama seperti ketika kita menerima hadiah pada umumnya. Respons kita terhadap hadiah itu bermacam-macam. Ada yang mensyukurinya dengan sangat dalam. Ada juga yang merasa itu sudah sepantasnya. Jadi apa responsmu ketika menerima hadiah dari Tuhan ini?


With Love,

-MRS-




You May Also Like

1 komentar

  1. Uwwuuu...
    Present = hadiah
    Present = kehadiran

    Berarti kehadiran orang yang spesial sama seperti hadiah buat kita.

    BalasHapus