Teaching and Traveling #18 di Telaga Wopersnondi, Biak (Part. 3)

by - 17.39

Hai Guys, 
What's Up! 


Yuk masuk ke dalam babak akhir cerita keikutsertaan saya sebagai volunteer di kegiatan teaching and traveling #18 yang diadakan di SDN Samares, dilanjutkan traveling di pantai Samares dan tempat berikutnya adalah telaga biru Wopersnondi, Biak.


Jaraknya gak jauh dari pantai Samares, tinggal jalan menuju hutan selama beberapa menit. Akses menuju telaga juga sudah dibangun tangga semen sederhana yang memudahkan pejalan kaki. Apalagi di musim hujan.


Sambil mengobrol dan ambil video, tidak terasa kamipun tiba di telaga Biru Wopersnondi. Hal pertama yang saya lakukan adalah bengong. Gilak, indah banget ..! Berada tepat diantara rerimbunan pohon besar di tengah hutan, begitu memasuki kawasan ini, serasa masuk ke dalam negeri dongeng.


Tak berhenti sampai disitu, selain airnya yang berwarna biru. Air di telaga Wopersnondi ini sangat jernih, sehingga dapat melihat dengan jelas dahan dan ranting-ranting pohon yang menghiasi dasar telaga ini. Ahh indah sekali sejauh mata memandang.


Selain itu disekeliling telaga Wopersnondi sendiri sudah dibangun beberapa fasilitas. Seperti bangku untuk para pengunjung, Spot foto, juga tempat- tempat sampah.

Wopersnondi berasal dari bahasa Biak yang artinya melompat (Woper) dan Pria ( Snon). Konon, katanya dahulu di telaga ini banyak lelaki dari desa terdekat, desa Sepse, yang suka mandi dengan cara melompat. Maka Wopersnondi diartikan sebagai pria yang melompat.



Kami para volunteer pun tidak menyia-nyiakan waktu yang ada. Kami ambil beberapa foto bersama. Setelah itu langsung nyebur dong. Hehehhee. Airnya segar banget, bahkan sampe ada beberapa temen yang kedinginan. Hahaha. Kalo aku karena udah terbiasa mandi air gunung, jadi airnya yang ga terasa dingin banget. Hehehee.



Oiya, selain kami ada juga rombongan lain loh, jadi memang telaga biru Wopersnondi ini jadi tempat wisata favorit warga Samares, meski kadang untuk pergi ke sini, mereka harus rela berjalan kaki berjam-jam karena belum ada transportasi yang memadai. Jika beruntung warga bisa menumpang pada wisatawan yang datang dengan mobil.



Tak terasa hari sudah sore, maka kami harus segera kembali ke kota Biak. Mengingat kami masih harus jalan kaki. Hahaha. Kamipun pulang bak anak gunung turun gunung, capek banget, tapi semua itu terasa menyenangkan karena dijalani bersama anak-anak Samares yang bersemangat. Masak iya aku kalah sama mereka yang bisa jalan berjam-jam.


Akhirnya kami sampai di pos tempat mobil diparkir. Wahh saatnya kami harus berpisah, sebelumnya kami menyempatkan diri untuk berfoto. Sesudah itu kami kembali ke kota dengan mobil bak terbuka, dan lagi-lagi kami basah kering selama perjalanan. Wahhh perjalanan panjang yang tidak akan terlupakan.

Demikian cerita aku join kegiatan Teaching and Traveling #18 yang diadakan di SDN Samares, Pantai Samares dan juga Telaga Biru Wopersnondi. Aku sangat bersyukur bisa join kegiatan ini sebagai volunteer. Ya semoga next bisa join lagi kegiatan ini.




Buat teman-teman yang mau join, bisa banget loh, baik sebagai volunteers maupun memberikan bantuan donasi untuk anak-anak di Biak. Untuk keterangan lebih lanjut bisa liat IG nya di 1000_guru_papua_biak.


Dan yang paling bikin sedih adalah, ketika kami sudah tiba di desa tempat kami mengajar, anak-anak di depan rumah mereka melambaikan tangan kepada kami yang ada di mobil melepaskan kepergian kami dengan senyuman tulus bahagia. Entah kenapa tiba-tiba hati saya trenyuh! Sungguh sebuah pengalaman yang akan selalu saya kenang.

Percayalah sekali ke Biak, maka  pasti ingin kembali lagi. Maka wajar saja singkatan dari Biak adalah, Bila Ingat Akan Kembali.))

Happy Reading Segerakan Traveling! 

With Love, 

MRS

Yukk tonton videonya... 


You May Also Like

0 komentar