Seharian di Kota Palembang, Berikut Itinerary-nya

by - 19.20

Hai Guys,
Anyyonghaseyo...

"It is good to have an end to journey toward; but it is the journey that matters, in the end." - Ernest Hemingway


Kali ini aku mau share tentang  perjalanan aku seharian di Palembang. Ya jalan jalan ke Palembang ini dalam rangka mengobati rasa rindu menginjak pulau Sumatera. Perjalanan ini aku lakukan pada awal April 2019 seorang diri tanpa itinerary yang pasti. Ya aku suka gitu, solo backpacker tanpa itinerary yang mengikat. Tenang, aku udah bikin beberapa hal yang mau aku lakukan kog, cuma enggak terlalu mengikat. Kalau gitu pakai itinerary dong. wkwkwkw. Maksudnya aku itu, ya Itinerary-nya ini dibuat buat acuan saja. Ya jalan-jalan memang butuh planning mau kemana ajanya cuma kalau terlalu maksa nanti jadinya malahan enggak happy. Jadi cukup jalanin aja sama kamu.

Perjalanan ini aku mulai dari Purwokerto. Aku naik kereta selama 5 jam menuju stasiun Pasar Senin, Jakarta. Langsung naik Damri menuju Bandara Soetta. Aku turun di terminal 2, tempat maskapai Sriwijaya berada. Setelah menunggu beberapa jam di ruang tunggu bandara, akhirnya pesawat yang akan membawa aku ke Palembang dikabarkan akan take off. Waktu penerbangan sangat indah karena bertepatan dengan munculnya sang mentari. Indah sekali. Meski enggak seindah cinta kita.




Kalau enggak salah ingat, waktu penerbangan hanya sekitar 1 jam saja. Akhirnya tibalah aku di tanah "Wong Kito Galo". Keluar dari bandara, ada LRT yang bisa mengantarkan kita ke pusat kota. Kebetulan banget, waktu itu pas ultah BUMN, jadi tiket LRT sebesar 10 ribu rupiah dihitung 0 alias gratis. Baiklah sekarang kita lihat apa aja yang bisa aku lakukan di Palembang seharian.


1. Sarapan Mie Celor

Katanya Mie celor adalah kuliner wajib kalau main ke Palembang. Pas banget dimakan untuk sarapan. Mie celor bentuknya kayak mie kuning pada umumnya, terus pake kuah kental kayak sagu lengket-lengket gitu. Pas ke sini banyak juga warga setempat yang sarapan mie celor. Kalau dilidah aku sihh kurang cocok, udah gitu harganya cukup pricey buat sarapan doang. Ya tapi ini kembali lagi ke selera ya. Jadi biar enggak penasaran harus coba sendiri. Selesai sarapan Mie celor maka destinasi selanjutnya adalah


2. Museum Liat Rumah Limas

Selanjutnya diantar bapak ojol, aku pergi ke museum. Di museum ini kita bisa lihat sejarah kota Palembang. Selain itu tujuan utama aku ke sini adalah melihat langsung Rumah Limas, rumah adat orang Palembang yang jadi gambar di pecahan uang 10ribu lama. Museum ini terawat cukup baik, tiket masuk juga murah 5 ribu rupiah saja. Selesai muterin semua lokasi maka lagi-lagi aku pesen ojol untuk menuju destinasi selanjutnya.






3. Al-Quran Al-Akbar Gandus

Selain melihat secara langsung rumah Limas. Melihat Al-Quran terbesar se-Indonesia adalah highlight perjalanan aku ke Palembang. Hal ini terjadi setelah lihat postingan teman-teman aku akan tempat ini kog keren banget!



Tempatnya cukup jauh dipinggiran kota, sekitar 30 menit lah naik ojol. Sediakan masker kalau naik motor ke sini soalnya debunya cukup banyak. Sesampainya di lokasi cukup membayar retribusi sebesar 10 ribu rupiah. Waktu ke sini tempat ini masih dalam tahap pembangunan, tapi jangan salah ternyata banyak banget pengunjung yang sedang menikmati keindahan Al-Quran di dalam. Jelasnya baca di sini ya.

4. Desa Al-Munnawar

Selanjutnya saya pergi ke desa Al-Munnawar.  Desa Al-Munnawar ini dikenal sebagai kampung Arabnya Palembang. Soalnya kebanyakan yang tinggal di sini adalah turunan Arab. Sayang enggak bisa banyak foto soalnya pas ke sini lagi sepi banget, jadi aku enggak tahu spot untuk pengunjungnya dimana. Lagian udah agak capek, jadi udah males jalan jalan jauh. Hahaha.




5.  Benteng Kuto Besakh

Akhirnya waktu makan siang tiba, udah terlewat malah. Perut udah keroncongan minta diisi. Kembali memesan ojol, minta diantar ke Benteng Kuto Besakh. Selesai melihat benteng ini, saya pun makan di restoran terapung yang ada dipinggiran sungai Musi. Harganya cukup pricey, tapi ya udahlah paling enggak bisa makan dengan view-nya...

6.  Jembatan Ampera

Yups, Ikon kota Pempek ini selalu jadi hal wajib kunjungan sih. Jadi saya menghabiskan sisa waktu di pinggiran sungai Musi sampai malam hari. Di sore hari ada banyak sekali pedagang yang berjualan. Tidak lupa saya membeli Pempek. Sebenarnya saya mau ke pulau Kemaro, tapi sepertinya waktu sudah tidak memungkinkan jadi saya hanya duduk-duduk saja di pinggiran sungai Musi.




Demikian trip seharian saya dan iitinerary-nya. Oiya selama naik ojol, puji Tuhan saya selalu dapat Abang ojol baik hati. Jadi secara enggak langsung saya jadiin mereka guide. Misal selama perjalanan saya tanya kira-kira wisata terdekat yang ada apa. Bahkan waktu ke Benteng Kuto Besakh, Abang ojolnya nasihatin saya untuk hati-hati akan copet. Jadinya itu dikasih tahu hal-hal yang harus di perhatikan dan lain sebagainya.

So far trip seharian di Palembang ini cukup seru dan aman. Meski saya perempuan seorang diri. Awalnya agak deg-degan sih, apalagi banyak teman yang bilang di sini banyak copet. Syukurnya semua berjalan dengan aman dan lancar. Sampai keesokan harinya saya harus lanjut ke kota Bangka.

Happy Reading Segerakan Traveling!

With Love,

MRS

Tonton juga videonya ya... 



You May Also Like

0 komentar