Masa Kecilku Masa Penuh Keberanian

by - 20.13

Selamat Pagi,

Teman Kecilku.

Memasuki Hari ke-10 tantangan KUBBU 30 Hari Menulis Cerita dengan tema " Cerita Masa Kecil"  pikiranku membawa aku ke masa kecil. Ada beberapa kisah yang membekas sekali hingga saat ini. 

Layaknya anak-anak pada umumnya, aku suka sekali bermain air. Laut, sungai, kali, kolam ikan pokoknya yang ada airnya pasti aku coba. Jaman masih SD air bukanlah barang yang mudah didapatkan, harus menimba di sumur dan paling parah ketika musim kemarau tiba maka ibu dan kembaran juga adikku harus pergi ke sungai untuk kebutuhan mandi dan mencuci baju. 

Untuk menuju sungai kami harus naik turun bukit dan menempuh perjalanan panjang, mungkin sekitar 1 jam untuk pulang pergi. Tapi namanya anak kecil yang masih punya banyak tenaga dan eksplor sana sini, perjalanan ini terasa sangat menyenangkan. 

Suatu sore, aku dan kakak dan kembaranku menemani emak mencuci pakaian ke sungai. Seperti biasa kami berenang, dan kakakku yang membantu mencuci. Karena sudah biasa berenang di sini, kakak dan emak cuek saja sama kami berdua yang asik berenang. Awalnya kami berada di pinggiran sungai, tapi aku yang penasaran mencoba lebih ke tengah yang berarti airnya lebih dalam. Tentu saja aku mengajak serta kembaranku.

Singkat cerita, entah kenapa kami berdua pun tenggelam. Sesudah beberapa menit baru kakak kami sadar kalau kami tenggelam. Entah gimana akhirnya kami berhasil diselamatkan. Padahal waktu itu aku udah pasrah. Secara aku sudah berada di air yang sangat dalam sampai-sampai kaki kembaranku ada di atas kepalaku. Tapi puji Tuhan kami selamat. Walau saat kejadian aku merasa ada yang menarik kakiku ke bawah, entahlah sungai ini memang terkenal aan kemistisannya, katanya harus ada tumbal tiap tahun. Tapi akupun belum terlalu paham saat itu. Apakah aku trauma? Tentu, tapi cuma sebentar, karena aku tetap suka berenang di sungai itu, dan lagi-lagi pernah hampir tenggelam terbawa arus.

Beranjak ke tempat lain, lain waktu lain tempat. Kali ini kolam ikan. Jadi dulu di dekat sekolah kami ada kolam ikan. Lagi-lagi aku menuju bagian dalam kolam dan kaki aku nyangkut kayu atau apa, jadinya tenggelam lagi. Syukurnya aku akhirnya bisa menuju pinggiran kolam. Lain waktu, lain tempat pas lagi hujan-hujanan, lagi-lagi aku pernah tenggelam. Ahh pokoknya sering banget tenggelam.

Kejadian lainnya, waktu itu lagi main sama kembaran aku. Main ke tempat teman yang kakeknya seorang pengrajin kayu. Nahh entah gimana pas kembaran aku lagi gergaji pohon, terus gergajinya kena kepalaku. Jadi lah itu kepala berdarah. Reaksi aku? Kalem aja. Enggak nangis sama sekali. Yang ada malahan takut dimarahin bapak.

Cerita paling epik yang pernah aku alami yaitu ketika aku minggat dari rumah. Waktu itu aku kelas 6 SD. Seperti biasa bapak nyuruh kami belajar soalnya udah jam 7 malam. Aku bandel dong, curi-curi waktu sambil nonton TV eh ketahuan bapak, bapak aku ngamuk besar. Daripada aku dipukuli aku kabur dong dari rumah. 

Akhirnya aku tidur di depan rumah salah satu kenalan yang rumahnya cukup jauh dari rumah. Tidur di terasnya ditemani nyamuk kebun. Keesokan harinya aku  bersembunyi di kebun. Sembari bersembunyi  aku lihat bapak yang lalu lalang naik motor nyariin aku. Tapi aku lebih cerdik. Enggak ketahuan. Sampai sore hari, bapak belum juga menemukan aku, akhirnya aku menyerahkan diri. Dimarahin abis itu disuruh makan. Kelar urusan. 

Kalau mengingat masa kecil jadi sadar ternyata aku itu memang berjiwa nekad sejak masa kecil. Hahaha. 


-MRS-


You May Also Like

3 komentar

  1. Sungguh Masa Kecil yang Bar bar

    Tapi sungguh indah

    BalasHapus
  2. Di bagian maen airnya sama persis deh masa kecil kita. Hhhhaaa. Dulu mau air sungai bening atau berlumpur, tetep hayo aja mah. Ngga ada takut2nya. Tapi skrg, liat air sungai mengalir aja, bikin merinding. Hihihi.

    BalasHapus
  3. Salut main air udah tenggelam tapi engga jadi waterproof. Kok bisanga kapok main air walau berkali kali tenggelam. Udah sering latihan tenggelamkan udah jadi penyelam ajalah. Hihihi

    BalasHapus