• Home
  • About
  • Contact
    • Category
    • Category
    • Category
  • Shop
  • Advertise

Mengenai Saya

Foto saya
mrs.kingdom17
Hiiii... how's your life?
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.
facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

Mengenai Saya

Foto saya
mrs.kingdom17
Hiiii... how's your life?
Lihat profil lengkapku
Hai guys...
Anyyong...



Masih di hari kedua, setelah mendaki ke Mount Seorak maka saya dan rombongan menuju Teddu Bear Museum yang masih berada di sekitaran Mount Seorak. Cuma perlu waktu sekitar 30 menit maka kami sudah tiba di lokasi.



Memasuki Teddy Museum Bear kita memasuki pintu kecil, tapi jangan salah ternyata di dalam ruangan sudah banyak boneka-boneka teddy yang menggemaskan yang menanti kita. Wah serasa kembali ke masa kanak-kanak.



Ada banyak versi Teddy bear di sini. Ada teddy versi tentara, teddy versi orang korea pada jaman dahulu dan lain sebagainya. Bentuknya juga bervariasi, mulai dari teddy yang kecil menggemaskan hingga teddy raksasa yang tetep menggemaskan juga kayak saya.



Konsep yang variatif juga menambah semarak Teddy Museum Bear ini. Mulai dengan konsep teddy yang sedang berulang tahun, teddy yang merayakan Natal, atau keluarga teddy yang sedang berkumpul. Bangunannya juga unik. Ada ruang bermain teddy, ruang tidur teddy dan ruangan-ruangan unik lainnya.


Tidak hanya indoor, bahkan di halaman belakang atau di luar rumah Teddy Bear Museum ini ada juga teddy dengan konsep sedang bermain dan belajar di taman. Wahh seru... Ya even ini memang lebih cocok ke anak-anak ya, tapi saya tetap menikmatinya. Ya itung2 nostalgia ke masa kanak-kanak.



Demikianlah keseruan saya dan rombongan mengelilingi Teddy Bear Museum ini. Selanjutnya kami akan menuju strawberry farm. Oiya ada satu kejadian lucu disini. Jadi kan saya dapat permen dari penjual permen sebagai tester... Permen kacang gitu... Sial bagi Ci Ovie, gigi palsunya nyangkut ehh lepas dehh.. Hahahaa..kasihan sihh tapi lucu... Terus apa faedahnya cerita ini? Ga ada sihh...cuma lucu aja... Hahaha..


Happ Reading Segerakan Travelling!

With Love,

MRS


Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Hai guys,
Anyong..



Hari kedua di Korea, angin bertiup dingin membuat badan gemetar badan ini even udah pake double baju... brrrrr... brrrrr.... tapi tenang, itu ga mengurangi antusiasme saya mendaki Mount Seorak (Gunung Seorak).


Tidak jauh jarak dari penginapan ilsung kondo menuju salah satu taman nasional yang berada di provinsi Gangwon ini. Hanya perlu sekitar 30 menit kami sudah tiba di lokasi gunung Seorak berada.



Memasuki pintu masuk, kita akan disambut gapura besar yang indah. 5 meter di depannya terdapat loket tiket. Pagi itu belum banyak pengunjung yang tiba, yess bisa foto dong di depan patung Beruang yang menjadi ikon gunung ini. Sayangnya ternyata sudah banyak orang yang antri berfoto disitu. Hemm saya lewati deh foto di spot itu.. Ga sabar nunggu. Hahahaa.



Akhirnya saya dan rombongan melihat-lihat patung Budha Unifikasi yang masih ada di bagian bawah Gunung Seorak. Patung budha ini merupakan wujud harapan bersatunya kembali Korea Utara dan Korea Selatan dan dapat hidup rukun bersama.

Selesai berfoto dan shooting ala-ala kami pun menuju tiket cable car (kereta gantung). Awalnya kami ga akan naik karena kekurangan waktu, tapi syukurnya jadi naik. Yeayy. Ini pengalaman pertama saya naik kereta gantung buat naik gunung... Hahaahaa... udah ga sabar..



Akhir setelah antri bersama banyak orang lainnya, kami pun memasuki kereta gantung yang berkapasitas sekitar 50 orang ini. Untuk yang punya phobia ketinggian dan ruang tertutup saya ga saranin untuk naik ini sihh.. Agak menyeramkan soalnya.

Ga lama kami pun sampai di shelter pemberhentikan sebelum akhirnya harus berjalan sekitar 10-20 menit lagi menuju puncak dengan ketinggian 1705 mdpl. Kalau saya pribadi sihh jalur trek nya ini terbilang mudah, karena memang udah ada tangga yang dibuat dari karet gitu, jadi tinggal naik aja, dan ga perlu takut slip sepatunya karena karet bikin sepatu nyatu sama karetnya. Memudahkan banget sih ini.


Tapi yang namanya mendaki tetep aja butuh tenaga, lumayan menghangatkan diri lah ditengah udara yang cukup dingin. Begitu sampe puncak, wahh saya happy banget. Serius bisa liat gunung dengan view yang jarang bsa saya liat ini bikin saya bersyukur banget. Atau mungkin karena saya jarang naik gunung ya.. Haahaa.. Maklum anak pantai.



Gunung Seorak dipenuhi banyak warga Korea juga, karena memang salah satu olahraga favorit di Korea adalah mendaki gunung. Tidak mau membuang waktu, selesai berfoto di spot wajib saya dan asyraf (salah satu pemenang dari Makkasar) trekking menuju puncak yang tertinggi.


Setelah puas berkeliling dan melihat-lihat akhirnya saya dan rombongan pun kembali ke shelter. Menunggu antrian menaiki cable car kembali. Oiya, untuk biaya cable car ini kita harus membayar sebesar 10000 KRW atau sekitar 130000ribu rupiah. Cukup worth it ketimbang daki berjam-jam.. Hehehee.



Sekian destinasi pertama di hari kedua, selanjutnya kami akan menuju Teddy Bear Museum yang masih berada di sekitar kawasan gunung Seorak... Duhhh ga sabar ketemu keluarga teddy... Yeaayyy

Happy Reading, Segerakan Travelling!

With Love,

MRS


Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Anyoong Chingudel...


Masih dihari pertama, setelah mengunjungi nami island. Destinasi selanjutnya adalah Garden Of Morning Calm. Eittss kog nama nya morning tapi datengnya malem, iya soalnya bisa juga di datengin malam2.  Sebenernya ada cerita di balik tempat ini menurut Daemi Onnie as our Tour Guide. Tapi aku lupa lagi, apalagi aku kerjaannya mual terus jadi selalu tidur kalo udah sampe di bis. Xixixixi



Garden Of Morning Calm konsepnya mirip dengan Batu Night Spectacular (BNS) yang ada di malang. (Belum pernah kesana? Baca dulu dehh itu linknya. Wkwkwkwk). Hanya Garden Of Morning Calm ini lebih besar dan lebih bervariasi instalasi lampu-lampunya.

Garden of morning calm yang berlokasi di Gyeonggi-do ini merupakan hutan rekreasi. Jadi bisa banget dikunjungi untuk keluarga, pasangan atau para fotographer. Taman ini sendiri merupakan hasil karya Prof. Han Sang Kyung ketika beliau sedang pertukaran  siswa di Amerika. Beliau berkeinginan membuat taman indah yang terkenal dan bisa menunjukkan keindahan Korea di kata dunia.


Hal ini terinspirasi dari sebuah puisi yang dibacanya karya Sir Tagore yang menggambarkan Korea selama dinasti Joseon sebagai " The Land of The Morning Calm". So kenapa namanya Garden Of Morning Calm terjawab ya. Info lanjutnya baca di visitkorea.or.kr ya guys...

Garden of morning calm sendiri sering banget dijadiin untuk lokasi syuting. Kayak film " Detective K (2015)", "Love In the Moonlight (2016)" , "Introverted Boss (2017) dan masih banyak lainnya.


Untuk biaya masuk dewasa sebesar 9,500 Won, Remaja sebesar 7,000Won dan anak-anak 6,000 Won. Konversi aja dikali 13,000 sekian ya guys. Untuk fasilitas sendiri termasuk lengkap, hanya kemarin saya agak kecewa dengan toiletnya yang cukup kotor. Hemm...


Lagi-lagi karena keterbatasan waktu ga semua spot bisa saya eksplor.  Saya bahkan sampe lari-lari gitu buat liat semua secara sekilas, dan seriously ini beneran bagus. Nah tempat ini ga hanya cocok bagi pasangan muda-mudi karena kesan romantisnya emank dapet banget sih. Tapi  buat bawa anak-anak juga boleh kog, karena ada banyak konsep lucu dari kerlap-kerlip lampu. Asal tahan dingin aja sih.

Berhubung memang ke sini malam hari, jadi kebanyakan yang kita bisa nikmati adalah instalasi cantik lampu lampu lucu, duhh penasaran banget gimana kalo kesini pagi atau siang hati. Hemm mungkin ini pertanda harus balik lagi ya. Hehheehe.

Ya demikian perjalanan hari pertama saya di  Korea. Wahh ga sabar dong buat hari selanjutnya. Happy Reading, Segerakan Travelling!

With Love,

Melati Raya Sihotang


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hai Guys..
Anyyong...


Happy happy New Year.... Preeettt.... Pretttt... (bunyi
Terompet... xixxixxi)

Wahh Ga kerasa udah masuk tahun 2019, even udah agak telat but happy new year for all of you guys. 😘

Bagaimana kabar kalian memasuki puncak musim penghujan? (secara di rumah aku hujan terus  sepanjang hari⛈️). Kalau saya sendiri agak kurang fit, karena cuaca disini agak ekstrim... Sehari panas banget ehh besok seharian hujan. Ga jelas gitu kayak hubungan adek ama abang.. #eayaaa.. Ehh udah lahh ya basa basinya...Hahahaaha.

Di artikel pertama tahun 2019 ini aku mau cerita tentang trip tak terduga, yups karena akhir tahun 2018 aku dapet kado natal luar biasa, yaitu trip selama 7 Hari 5 Malam free hadiah dari kemenangan blog competition yang di hold oleh detiktravel kerjasama dengan tolak angin. Omaigattt...!!



Ya aku ga tahu mau ngomong apa lagi sih ini. Bener2 ga nyangka dan sesuai dengan harapan aku di tahun 2018 yang gue pikir itupun mustahil untuk terwujud. Tapi apa yang mustahil bagi kita terlihat mudah di mata Tuhan. Aku percaya ini bukan kebetulan semata, tapi Tuhan yang kasih aku kesempatan untuk beneran bisa ke Korea. Mungkin bagi sebagian orang ini mudah banget dicapai ya, tapi ga buat aku. So i can't say anything, i just believe this is all come from His grace to me!😍



Kalau mau diceritaain semua dari awal ampe akhir ga bakalan kelar sihh ini.. Hahahaa. So aku langsung cerita ke awal keberangkatan aku ya.  Berangkat sore hari tanggal 20 Des 2018 dari bandara Soetta, pesawat transit dulu di bandara Ngurah, Rai Bali. Nah ada satu hal tak terduga..

Jadi karena masalah teknis, pesawat kami yang udah mengudara sekitar 1 jam terpaksa harus kembali landing. Well, aku ga ngeh apa2 karena tidur sampe sayup2 terdengar bahwa pesawat akan landing... Lah dalam otak mikir "perasaaan belum lama terbang, kog udah sampe aja?" Terus nanya ke cici (salah satu pemenang juga) "ci udah sampe apa?"  terus cici jawab "ya ampun ya, kita itu balik lagi (ke bandara Ngurah Rai-red) gegara masalah teknis". Muka bengong aku cuma nyahutin "owhh..." masih antara sadar dan ga sadar sihh..🐥



Singkat cerita, ini yang bikin itin agak berubah, tapi tetep dijalani keesokan harinya. Setelah nunggu lama dan kembali terbang selama kurang lebih 7 jam tiba lah kami di bandara Incheon. Wahh Welcome Korea!!

Destinasi pertama kami adalah Nami Island atau pulau Nami. Bagi kalian pecinta drama Korea (drakor)  pasti udah ga asing dengan tempat yang jadi salah satu lokasi syutingnya "Winter Sonata" ya aku dulu sempet nonton juga, cuma karena sedih alurnya aku ga nonton ampe abis, soalnya jadi ikutan sedih juga.


Untuk menuju Nami Island ini kita perlu nyebrang sekitar 10 menit aja. Naik kapal sedang berkapasitas 300 Orang. Ga lama sampe deh. Berhubung mulai masuk musim dingin, aku yang emank paling ga tahan dingin langsung kedinginan dong, even udah pake coat, topi ma earmuff... Hahahaa padahal impiannya liat salju. Hadeuhh.


Setibanya di Pulau Nami, aku langsung syok ama air mancur yang berubah jadi es. Hahahaa. Sangking dinginnya sampe berubah jadi es. Memasuki kawasan Nami Island, kita akan disambut pepohonan rapi yang menghimpit sebuah jalur. Lupa aku nama pohonnya apa. HAHAHAHA.

Selain turis asing, Nami Island ini juga banyak dikunjungi ama wisatawan lokalnya. Jadi waktu itu, even udah sore banget masih banyak pengunjung yang dateng. Kalo aku pribadi sih jadi mikir, sebenernya suasannya itu mirip ama hutan pinus yang ada di imogiri, jogja. Pokoknya wisata yang ada pinus2nya gitu dehh di Indonesia, cuma sama mereka itu dikelola dengan baik. Ditambahi aksesoris lucu kayak lampu, atau pajangan2 lucu dan lain sebagainya yang bikin jadi kiyut. Boleh dicoba ini di Indo!

Ada satu legenda disini, yaitu berupa lonceng besar yang ada di tepi pohon dekat patung bintang utama Winter Sonata, konon yang mukul lonceng besar itu sebanyak 3 kali sambil menyebutkan impian, maka hal itu akan terjadi. Aku coba dong, dan percaya aja, kan tetep doanya ke Tuhan.


Hari semakin malam, dan cuaca lebih dingin   kami pun beranjak untuk pulang. Sembari menunggu kapal datang, kami berdiang disekitar api unggun yang memang disediakan di beberapa titik untuk menghangatkan tubuh para pengunjung. Tidak lama menunggu akhirnya kapal pun tiba. Anyyong Nami Island.....

Happy Reading, Segerakan Travelling!

With Love,

MRS




Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Hai guys,
Anyyong...

Masih membahas tentang wisata di Pacitan, udah baca dong tentang kali cokel yang menawan? Nah kali ini saya akan membahas tentang salah satu pantai yang unik di Pacitan.

Kenapa Unik? Soalnya pantai ini mempertemukan air terjun yang segar dan air laut yang asin. Loh kog bisa...? Ya sesuai namanya yang berasal dari bahasa Jawa namanya adalah pantai Banyu Tibo Yang berarti air (banyu) yang jatuh (tibo). Air yang jatuh itu ga lain ga bukan adalah air terjun. Ya ada air terjun yang bermuara di tepian pantai ini, semacam pancuran alami gitu.



Bisa Ngapain aja di pantai Banyu Tibo?

Bibir pantai Banyu Tibo sendiri sebenarnya pendek banget. Terlihat seperti lekukan, pantai ini justru terlihat seperti pantai pribadi. Soalnya memang bisa dibilang 'mungil' dibandingkan pantai-pantai pada umumnya.



Ehh tapi tenang aja, even kecil pantai ini recommended banget kog buat di jadiin tempat seru-seruan. Yang pasti harus mandi sih, mandinya juga bakalan seru karena adanya ombak yang mengajak bermain, tapi harus hati-hati juga ya, karena ombaknya kadang suka besar.


Selepas puas berenang kita bisa bilas badan di air terjun yang segar. Bisa sambil siram-siraman sama teman. Hehehee. Untuk yang ga mau basah-basahan, bisa banget foto ala-ala di semua spot yang ketjeh, asal pinter ambil angle semua sudut di pantai Banyu Tibo bisa dibilang bagus. Kalau kalian punya drone wajib banget sihh nerbangin drone di sini dan kalian bakalan bengong liat hasilnya.

Fasilitas apa yang tersedia?
Fasilitas yang tersedia cukup baiklah. Ada kamar mandi, tempat makan dan toko yang menjual souvenir. Cukup banget dong.



Bagaimana akses menuju pantai Banyu Tibo?

Waktu ke sini saya ikut trip share cost jadi ga terlalu memperhatikan jalan. So far jalanan cukup baik kog. Kalau saran sih better naik mobil, bisa naik motor tapi saya kurang tahu sewa dimana.

Kapan waktu terbaik ke pantai Banyu Tibo?
Karena baru pertama kali, saya belum terlalu tahu. Tapi dari pengalaman saya kemarin, kayaknya pagi hari waktu yang tepat dehh ke sini, soalnya tempatnya masih sepi banget. Jadi berasa pantai pribadi.



So demikian laporan saya tentang pantai Banyu Tibo. Oh ya sebenernya ada banyak foto lain, tapi berhubung laptop rusak dan hanya foto ini yang ada di hape jadi saya aplod seadanya ya. Nanti kalau nunggu foto dari laptop alamat ga bakal kelar ini artikel. HAHAHAHA...

HAPPY READING SEGERAKAN TRAVELLING!!

With Love,

MRS

Tonton juga videonya ya...




Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Hai guys...
What's Up!!


" Dare Yourself  To Know Who You Are."


Kali ini saya akan bercerita tentang petualangan saya ke salah satu daerah di Jawa Timur, yang terkenal akan lanskap alamnya yang menawan. Memiliki begitu banyak ragam wisata baik gunung, pantai, Goa, air terjun, kali dan masih banyak lainnya, yang menjadikan Pacitan destinasi wisata yang wajib kalian masukkan dalam bucketlist.


Salah satu destinasi yang saya sambangi  adalah kali Cokel. Berada di desa Watukarang, kecamatan Pringkuku. dan dikenal sebagai sungai amazonenya Pacitan, menjadikan kali cokel wajib masuk dalam list kalian ketika berkunjung ke Pacitan.



Berada persis di sebelah lautan menjadikannya sebagai kali yang unik. Selain itu, kebersihan tempat ini sangat lah terjaga. Terasa nyaman sekali.


Bersama ke-4 saya, santi, uli, ajeng dan lintang menaiki sebuah kapal setelah membayar tiket di loket. Ditemani seorang abang kapal kami akan diajak  menyusuri kali cokel sepanjang 2 Km.


Saya kira kami akan langsung di bawah menyusuri kali, ternyata kami terlebih dahulu diajak ke muara pertemuan antara air kali Cokel yang tawar dan air laut Watukarang  yang asin. Disini juga difungsikan sebagai pelabuhan perikanan tradisional, maka tak heran ada banyak kapal nelayan yang sedang bersandar.
Melewati batas air tawar kami pun diajak merasakan sensasi ombak yang ber gulung-gulung yang menggoyangkan kapal kami berkali-kali.


Tiga teman saya pun mulai merasa ketakutan, karena ombaknya cukup tinggi. Sedangkan saya tidak berani merekam lagi, karena memang hentakan air sering mengguyur kami. Akhirnya kami mau ga mau harus rela basah2an dehh.
.
"yukkk kita balik aja yuk.."ucap uli, yang kuatir kapalnya akan terbalik sedangkan dia membawa kamera.
Jadi pesan buat temen-temen kalau mau nyobain jangan lupa bawa dry bag, jadi aman ga ketakutan. Hehehehe


Setelah sekitar 10 menit kami diajak bermain-main ombak, maka kami pun di ajak kembali ke kali cokel. Berbeda dengan air laut yang sangat berombak, Air kali cokel sangat lah tenang. Deretan pohon nyiur meliuk disisi-sisi kali cokel menambah adem suasana.

Begitu tenang sampe tiba-tiba abang kapal bermanuver dengan kapalnya, jadilah kami semua spontan berteriak karena kaget tapi seru.. Hehehe.
" Wahh... seru banget mba mel, ga rugi lahh bayar 20 ribu untuk pengalaman kayak gini", ujar Ajeng yang terkesan  sekali akan petualangan seru yang baru kami lakukan.

Dari semua destinasi selama di Pacitan. Entah kenapa aku suka banget sama Kali Cokel ini. Ga nyangka ada kalo seasik ini. Parahh sihh harus dicoba ini mah. Dan aku masih nyoba lagi.. Hahahaha.

Hayoo kalian berani ga nyobain pengalaman seru seperti kami? Inget Indonesia terlalu cantik cuma buat di pandangin doang.

HAPPY READING SEGERAKAN TRAVELLING!!


With Love,

Mrs
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hai Guys?
What's up.



Kali ini saya akan sharing tentang kisah perjalanan menuju  sebuah taman nasional  yang ada di Kalimantan Tengah. Tujuan utama dari trip ini adalah liat keberadaan Orang Utan di habitat aslinya. Yups mana lagi kalau bukan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP)

Menuju TNTP ini adalah trip yang bikin saya  deg-degan. Berangkat dari Purwokerto, ternyata kereta yang saya naiki kurang tepat waktu. Deg-deg an dari stasiun Pasar Senen saya naek ojek online ke Gambir untuk naik Damri. Langsung naik Damri dan saya harap-harap cemas sepanjang perjalanan. Syukurnya saya bisa tiba tanpa macet. Saya pun menuju counter untuk check in.

Berhubung saya lihat masih ada waktu tersisa saya pergi ke kamar mandi untuk berbenah diri dulu, ketika sedang berbenah sayup-sayup saya dengar nama saya dipanggil. Omaigattt...last call for me, langsung dong lari-lari,,,Wuakakakkaaa..harus banget sih saya cerita, karena itu jadi kali pertama saya last call..sedeg-deg an itu.

Berhubung (katanya) mobil jemputan ga diijinkan masuk, kami harus jalan kaki sejauh 500 m (katanya). Nyatanya kami jalan hingga bercucuran keringat, tapi ga kunjung tiba di meeting point yang dimaksud. Hahhahaa. Olahraga banget sih, but it's okay lah itung-itung buang lemak.


Setelah bertemu dengan driver yang mengantar kami, kami pun berangkat menuju pelabuhan Tanjung puting. Ternyata lokasinya berada ga terlalu jauh dari bandara.

Setibanya di pelabuhan kami segera menaiki kapal berukuran sedang. Setelah semuanya siap dan sudah masuk kapal, maka kami pun mulai mengarungi sungai.



Diawali dari sungai yang agak besar (lupa apa nama sungai ya... Hehehe),kami pun mulai masuk ke sungai sekonyer. Sungainya lebih kecil, hanya bisa di lewati dua kapal dan Itu pun harus saling bergantian.



Di sepanjang perjalanan kami di keliling hutan dan kalau beruntung akan melihat penampakan monyet yang bergelayutan.

Pemandangan itu harus disaksikan selama berjam-jam sihh.... Hahaha. Dari makan pagi sampe makan siang belum juga sampe. Hehehehee. Syukurnya setelah berjam-jam kami tiba juga.



Ada banyak pengunjung yang juga penasaran untuk melihat langsung binatang yang katanya  99% memiliki kesamaan dengan manusia ini. (seriusan ada tulisan beginian di dalam camp leakey).

Kapal kami pun menepi dan sebelum menginjakkan kaki di Camp leakey  (salah satu camp dimana otan hidup) kami di briefing untuk menjaga peraturan yang ada. Yang paling utama adalah kami ga boleh berisik. Otan sensitif dengan suara asing, jadi kalau mau ketemu otan harus belajar diem. HEHEHEHEE.


Di perjalanan, kami berhenti sejenak di sebuah rumah yg berisi tentang orang utan.  Terdiri dari foto-foto, pernak-pernik dan segala sesuatu yang berhubungan dengan orang utan. Setelah itu, kami memulai perjalanan, perjalanan ga terlalu lama, lagian seru sihh karena berada di hutan, sambil sesekali mendengar lengkingan orang utan.



Nahh feeding place yang kami datangi ternyata baru dibuka. Maka belum beruntung, hampir menunggu 2 jam lebih tidak satu pun otan yang nongol. Pengunjung uang tadinya rame pun, satu persatu mulai pulang dengan lunglai. Termasuk rombongan kami. Ya mungkin otan butuh waktu untuk adaptasi ya, kayak kamu kalau putus pasti butuh waktu untuk adaptasi jadi jomblo lagi.. Xixxixi😂



Akhirnya sebagian dari kami pun beranjak, sebagian masih penasaran. Saya mah ngikut aja kirain udah mau balik semua eh ternyata masih ada yang nunggu. Nah pas kita balik, belum terlalu jauh katanya ada satu otang yang dateng. Wah saya balik lagi dong, ya walaupun cuma bentar doang liatnya, abis itu otan langsung pergi lagi. Ya ampun nyari otan susahnya keg nyari jodoh. 😪



Waktu semakin sore, kami kembali ke klotok, perjalanan waktu itu ditutup dengan suasana senja yang syahdu sambil minum es buah segar. Ahh seru.

Malam pun tiba, kami belum juga sampai di dermaga. Eh apa itu, wahh ada Kunang-kunang!!! WOWWWW.  !! 😱😱😱

Saya yang udah lama ga liat kunang-kunang pun bahagia banget. Wowww... Keren banget.. Udah kayak pohon natal dengan kerlap kerlip lampunya. Apalagi saat lampu utama kapal dimatikan, woww.. Semakin jelas cahaya kerlap-kerlip dari ribuan kunang-kunang. Seriusss entar honeymoon mau kesini. AMIN. 😇🙏

Eniweeii kog ga ada foto kunang-kunang nya... Susahh coyy... Difoto ga keliatan... 😅

Oiya... Saat perjalanan pulang dan hari semakin gelap, klotok sempet 'terjebak' di rereumputan.. (apa ya bahasanya) jadi ada tanaman ilalang gitu di sungainya, nah karena cahaya memang ga terlalu terang atau karena nahkoda ngantuk, jadinya kami nabrak ilalang itu deh. Alhasil klotok terjebak, syukurnya ada klotok lain lewat, kami pun dibantu dengan ditarik. Wahh kalo ga ada klotok lain yang lewat kami bisa nginep tuhh. Hahahaa..



Demikian lah perjalanan saya dan rombongan seharian di Taman Nasional Tanjung Puting. Semoga kalau ada kesempatan lagi, saya mau honeymoon kesini. Hahahaa... Doain ya pemirsahhh. Amin.

Happy Reading Segerakan Travelling!

With Love,

MRS

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Kubbu

Kubbu Network

http://kubbu.net/

https://kubbu.net/wp-content/uploads/2019/06/logo-kubbu-komunitas-blogger-dan-buku-300x225.jpg

Mengenai Saya

Foto saya
mrs.kingdom17
Hiiii... how's your life?
Lihat profil lengkapku

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • pinterest
  • youtube

Categories

recent posts

Sponsor

Facebook

Blog Archive

  • Agustus 2021 (1)
  • Juni 2021 (1)
  • Maret 2021 (1)
  • Januari 2021 (1)
  • Oktober 2020 (30)
  • Juni 2020 (1)
  • Mei 2020 (1)
  • Maret 2020 (2)
  • Februari 2020 (1)
  • Januari 2020 (3)
  • Desember 2019 (1)
  • November 2019 (4)
  • Oktober 2019 (3)
  • September 2019 (4)
  • Agustus 2019 (3)
  • Juli 2019 (4)
  • Juni 2019 (5)
  • Mei 2019 (4)
  • April 2019 (4)
  • Maret 2019 (5)
  • Februari 2019 (3)
  • Januari 2019 (4)
  • November 2018 (3)
  • Oktober 2018 (2)
  • September 2018 (2)
  • Agustus 2018 (3)
  • Juli 2018 (4)
  • Juni 2018 (3)
  • Mei 2018 (3)
  • April 2018 (6)
  • Maret 2018 (8)
  • Februari 2018 (2)
  • Januari 2018 (4)
  • Desember 2017 (11)
  • November 2017 (6)
  • Oktober 2017 (4)
  • September 2017 (1)
  • Agustus 2017 (8)
  • Juli 2017 (4)
  • Juni 2017 (2)

Created with by ThemeXpose