• Home
  • About
  • Contact
    • Category
    • Category
    • Category
  • Shop
  • Advertise

Mengenai Saya

Foto saya
mrs.kingdom17
Hiiii... how's your life?
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.
facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

Mengenai Saya

Foto saya
mrs.kingdom17
Hiiii... how's your life?
Lihat profil lengkapku
Hai Guys, 
What's Up! 


Yuk masuk ke dalam babak akhir cerita keikutsertaan saya sebagai volunteer di kegiatan teaching and traveling #18 yang diadakan di SDN Samares, dilanjutkan traveling di pantai Samares dan tempat berikutnya adalah telaga biru Wopersnondi, Biak.


Jaraknya gak jauh dari pantai Samares, tinggal jalan menuju hutan selama beberapa menit. Akses menuju telaga juga sudah dibangun tangga semen sederhana yang memudahkan pejalan kaki. Apalagi di musim hujan.


Sambil mengobrol dan ambil video, tidak terasa kamipun tiba di telaga Biru Wopersnondi. Hal pertama yang saya lakukan adalah bengong. Gilak, indah banget ..! Berada tepat diantara rerimbunan pohon besar di tengah hutan, begitu memasuki kawasan ini, serasa masuk ke dalam negeri dongeng.


Tak berhenti sampai disitu, selain airnya yang berwarna biru. Air di telaga Wopersnondi ini sangat jernih, sehingga dapat melihat dengan jelas dahan dan ranting-ranting pohon yang menghiasi dasar telaga ini. Ahh indah sekali sejauh mata memandang.


Selain itu disekeliling telaga Wopersnondi sendiri sudah dibangun beberapa fasilitas. Seperti bangku untuk para pengunjung, Spot foto, juga tempat- tempat sampah.

Wopersnondi berasal dari bahasa Biak yang artinya melompat (Woper) dan Pria ( Snon). Konon, katanya dahulu di telaga ini banyak lelaki dari desa terdekat, desa Sepse, yang suka mandi dengan cara melompat. Maka Wopersnondi diartikan sebagai pria yang melompat.



Kami para volunteer pun tidak menyia-nyiakan waktu yang ada. Kami ambil beberapa foto bersama. Setelah itu langsung nyebur dong. Hehehhee. Airnya segar banget, bahkan sampe ada beberapa temen yang kedinginan. Hahaha. Kalo aku karena udah terbiasa mandi air gunung, jadi airnya yang ga terasa dingin banget. Hehehee.



Oiya, selain kami ada juga rombongan lain loh, jadi memang telaga biru Wopersnondi ini jadi tempat wisata favorit warga Samares, meski kadang untuk pergi ke sini, mereka harus rela berjalan kaki berjam-jam karena belum ada transportasi yang memadai. Jika beruntung warga bisa menumpang pada wisatawan yang datang dengan mobil.



Tak terasa hari sudah sore, maka kami harus segera kembali ke kota Biak. Mengingat kami masih harus jalan kaki. Hahaha. Kamipun pulang bak anak gunung turun gunung, capek banget, tapi semua itu terasa menyenangkan karena dijalani bersama anak-anak Samares yang bersemangat. Masak iya aku kalah sama mereka yang bisa jalan berjam-jam.


Akhirnya kami sampai di pos tempat mobil diparkir. Wahh saatnya kami harus berpisah, sebelumnya kami menyempatkan diri untuk berfoto. Sesudah itu kami kembali ke kota dengan mobil bak terbuka, dan lagi-lagi kami basah kering selama perjalanan. Wahhh perjalanan panjang yang tidak akan terlupakan.

Demikian cerita aku join kegiatan Teaching and Traveling #18 yang diadakan di SDN Samares, Pantai Samares dan juga Telaga Biru Wopersnondi. Aku sangat bersyukur bisa join kegiatan ini sebagai volunteer. Ya semoga next bisa join lagi kegiatan ini.




Buat teman-teman yang mau join, bisa banget loh, baik sebagai volunteers maupun memberikan bantuan donasi untuk anak-anak di Biak. Untuk keterangan lebih lanjut bisa liat IG nya di 1000_guru_papua_biak.


Dan yang paling bikin sedih adalah, ketika kami sudah tiba di desa tempat kami mengajar, anak-anak di depan rumah mereka melambaikan tangan kepada kami yang ada di mobil melepaskan kepergian kami dengan senyuman tulus bahagia. Entah kenapa tiba-tiba hati saya trenyuh! Sungguh sebuah pengalaman yang akan selalu saya kenang.

Percayalah sekali ke Biak, maka  pasti ingin kembali lagi. Maka wajar saja singkatan dari Biak adalah, Bila Ingat Akan Kembali.))

Happy Reading Segerakan Traveling! 

With Love, 

MRS

Yukk tonton videonya... 


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hai Guys, 
What's Up! 




Lanjutin cerita tentang kegiatan aku join kegiatan teaching and Traveling di SDN Samares, Biak yuk guys. Biar nyambung ma kisah sebelumnya baca dulu yang hari pertama waktu ngajar di SDN Samares ya guys.

Nah setelah malam selesai perkenalan dan lebih akrab satu sama lain, pagi hari kami, yaitu hari minggu. Sebagian volunteers sudah bangun dan sedang membersihkan sekolahan dan ada yang sedang memasak. Sedikit malu sih aku, soalnya bangun paling siang. Mungkin karena capek setelah menempuh perjalanan panjang dan langsung beraktivitas seharian full di hari pertama. *alasan banget ga sih ini.. xixixixixi.


Di hari kedua kegiatan kami adalah Traveling. Menuju wisata Biak yang sangat unik, pantai Samares dan telaga biru Wopersnondi. Namun, sebelum menuju ke sana, aku dan teman yang beragama Kristen, pergi ibadah di gereja yang ga jauh dari sekolah.


Awalnya udah mau ikut acara sekolah minggu, eh karena harus beberes dan siap-siap jadi ga sempet deh. Jam 9 pagi aku dan 4 teman lainnya, Eva, Nando, Om Heto, dan Vivi pun pergi ke gereja. Kami juga agak terlambat. Hadeuhh..


Di ibadah kali ini kami mempersembahkan satu buat pujian. Ya seadanya tanpa musik. Hehehee. Oiya, bahas dikit tentang suasana ibadah di gereja ini ya, jadi ibadahnya berjalan dengan sangat tenang, saking tenangnya suara perut aku yang kelaparan aja sampai terdengar loh. Parah sih gereja ini, padahal ga pake musik sama sekali, tapi kusyuk banget ibadahnya. Terbaik deh, dan aku belajar untuk lebih bersyukur dan sungguh-sungguh dalam beribadah. Secara mereka yang ga pake musik aja nyanyi dengan semangat masak aku yang udah diiringi musik, nyanyi masih males2an.

Tidak lama kembali dari gereja, kami pun berangkat menuju pantai Samares. Lagi-lagi naik mobil bak terbuka milik TNI. Sebelum pergi kami memastikan semua barang sudah dipacking.  Karena kami nanti langsung kembali ke kota.


Mobilpun mulai melaju, ketika melewati rumah warga, ada beberapa anak dan warga yang menumpang ikut. Pantai Samares ini memang jadi tempat wisata favorit bagi warga Samares.


Perjalanan pun dimulai, melewati padang belantara, angin sejuk menyapa kami para volunteers. Tak lama, langit yang memang sedang mendungpun mencurahkan airnya. Udah nyoba nutupin diri biar ga kena angin hujan, tetep aja basah. Secara mobil kami terbuka, ya udah pasrah aja basah kuyup. Wkwkwkw.


Ga berhenti sampai di situ, ketika sudah mau sampai tujuan, kami terpaksa harus turun dan berjalan kaki di tengah gerimis. Kenapa? Karena kontur jalan yang naik turun dan sangat curam, sedangkan mesin mobil tidak sanggup menahan beban, maka untuk amannya, jalan kaki adalah pilihan yang terbaik!




Gokil sih ini, capek tapi seru. Awalnya sih masih semangat ya, hujan2an mengenang masa kecil, lama ga sampe-sampe kog adek lelah juga.. Wkwkw. Kaki aku sampe lemes banget. Kalo nanjak sih masih mending, susah itu pas turunan dan jalanan licin, jadi harus hati-hati banget.



Puji Tuhan, akhirnya kami sampai juga. Rasa capek seketika hilang pas injekin kaki di pasir pantai Samares yang lembut banget. Wowww. Ya meskipun masih gerimis ya, tapi aku seneng banget liat pantai Samares yang indah.




Volunteers pun diarahkan panitia untuk berbaris dan membagi tim. Ya kalau hari pertama para volunteers yang mengajak adik-adik sekalian bermain, maka kali ini volunteers yang diajak bermain oleh panitia. Ya bener sih, hidup harus seimbang ya, ada saat mengajar dan ada saat diajar.




Setelah volunteers dibagi jadi 2 tim, permainan pun dimulai. Gokil sihh ini, kakak-kakak volunteers banyak yang curang. Hahahaa. Sayangnya, tim aku kalah. Wkkwww.

Selesai permainan, kamipun kembali menikmati pantai. Berlari, berenang, dan foto-foto. Aku pribadi sih seneng banget sama pantai Samares, airnya berombak jadi seri buat mainan. Hehehee


Puas bermain kamipun makan bekal yang kami masak tadi pagi. Lalu kamipun bergegas menuju telaga Wopersnondi yang jaraknya tidak jauh dari pantai Samares. Jadi telaga Wopersnondi itu ada di tengah hutan. Woww penasaran dong, ikuti kelanjutannya di part ke 3 ya guys.

Happy Reading, Segerakan Traveling!

With Love, 

(MRS)

Yang penasaran videonya klik langsung aja video 👇🙏





Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hai Guys,
What's Up!


Kali ini aku bakalan sharing tentang pengalaman aku join kegiatan teaching and traveling #18 di Samares, Biak, Papua. Woww... jauh ya. Hehehe. Kebetulan banget aku memang pengen ke Biak, eh dapat info dari grup tentang kegiatan ini. Terlebih aku juga suka ngajar anak-anak. Fix deh aku daftar jadi volunteer dan puji Tuhan, lolos seleksi.

Kegiatan ini diadakan tanggal 9- 10 Februari 2019. Biaya pendaftaran sebesar 350ribu itu udah termasuk tempat tinggal, makan, bahkan donasi! Aku sampe bayangin, wahh segitu udah dapat banyak hal, jangan-jangan nanti dapat seadanya semua. ( Kita liat ntr ya..)


Hari H pun tiba, berangkat dari Purbalingga, aku mesti naik travel ke Semarang selama kurleb 6 jam. Sampai Bandar Ahmad Yani, nunggu waktu keberangkatan yang sempet delay menuju Bandara Hasanuddin di Makassar untuk transit. Subuh baru berangkat lagi dan akhirnya sekitar jam 6 pagi tiba di Bandara Frans Kaisepo, Biak.
Ada yang ingat ga nama ini? Yupss beliau adalah pahlawan asal Biak yang tercetak di uang NKRI emisi terbaru pecahan 10rb.

Sampai di Bandara, ga lama akupun dijemput oleh mba Nursih dan mba Erma. Lalu menuju meeting point di lapangan, terus menuju rumah mba Nursih sebagai basecamp utamanya. Nah di sini deh mulai kenalan ama rekan-rekan volunteer lainnya.



Sesudah meeting bentar dan checking persiapan yang diperlukan, kamipun berangkat menuju SDN Samares tempat kami akan mengajar. Kendaraan yang membawa kami adalah mobil milik TNI, apasih namanya mobil yang kebuka gitu, yang sering buat bawa TNI.. seru dehh, mobilnya kebuka, jadi semua bisa keliatan. Wkwkwk.



Perjalanan ga begitu lama, hanya sekitar 2 jam dari pusat kota Biak, eittss jangan salah, sesampainya di lokasi, sinyal langsung lenyap. Hahahaa. Padahal posisinya ga jauh banget loh, selain itu jalanan juga udah lumayan bagus. Tapi sinyal masih belum ada.


Sesampainya di SDN Samares, kami sudah dinanti oleh anak-anak SD kelas 1-6 yang sudah berbaris rapi. Jumlah anaknya ga terlalu banyak, dengan ruang kelas yang seadanya. Saya dapat bagian mengajar kelas 5, yang berjumlah 9 orang.

Wahh rasanya bahagia sekali mendapat kesempatan mengajar anak-anak ini. Mereka sangat bersemangat. Udah gitu nurut semua. Kalau ada yang bandel dibilangin nanti langsung nurut. Hehehe


Sebenarnya ada rasa sedih yang terlintas melihat keadaan sekolah yang seadanya. Perlengkapan mengajar juga tidak banyak. Maka wajar saja anak-anak di sini masih kurang secara intelektual. Hal ini sangat disayangkan, mengingat mereka sebenarnya memiliki potensi yang bisa, tapi keadaan yang ga mendukung membuat mereka jadi lambat untuk berkembang.


Harapan aku, semoga ke depannya pendidikan di Indonesia lebih merata. Jadi setiap anak memperoleh haknya dalam mengejar ilmu. Amin. Oiya, salah satu impian aku adalah bisa membangun sekolah di daerah pedalaman, doakan suatu saat mimpi ini bisa terwujud ya guys.

1. KEGIATAN MENGAJAR

Maka kegiatan belajar mengajar pun dimulai. Materi kelas lima adalah tentang kebudayaan Indonesia. Jadi kami mengajari tentang suku, bahasa, tarian, rumah adat yang ada di Indonesia. Ya meski keterbatasan waktu membuat kami mengajarkan hanya sebagian kecil saja.





Kegiatan belajar mengajar kami selingi dengan permainan. Anak anak diapresiasi dengan hadiah jika berhasil menjawab dengan benar. Puncaknya adalah anak-anak diminta menuliskan impiannya di Pohon Kehidupan, kebanyakan dari mereka ingin menjadi suster, perawat yang membantu dokter. Kegiatan teaching ditutup dengan memberikan motivasi kepada anak-anak, supaya mereka senantiasa semangat dalam mengejar apapun impian mereka.

2. SCREENING KESEHATAN

Selesai kegiatan belajar mengajar maka diadakan screening kesehatan. Ada beberapa volunteers yang memang berprofesi sebagai dokter. Lucu sekali, ketika anak-anak ketakutan ketika kakak yang berprofesi sebagai dokter gigi memperkenalkan diri mereka. Seketika anak-anak langsung diam ketakutan. Hahaha

Screening kesehatan dimulain dengan menimbang berat badan anak. Memeriksa kebersihan kuku, lalu gigi mereka. Kebanyakan anak-anak di sini badannya kecil-kecil. Untuk kebersihan kuku juga masih kurang diperhatikan.

Dan ketika memeriksa gigi, didapati fakta bahwa ada anak yang tidak pernah menyikat giginya. Bukan, bukan karena malas, tapi karena tidak punya sikat gigi! Miris ya.

Karena hari sudah siang, setelah pemeriksaan singkat, anak-anak diijinkan untuk pulang terlebih dahulu, untuk makan siang dan menganti baju. Sore hari kami pun berkumpul kembali, meskipun sempat hujan, namun hal tersebut tidak mengurangi antusiasme anak-anak mengikuti kegiatan yang ada.


Lalu kegiatan dimulai lagi dengan games singkat. Setelah itu ada penyuluhan bagaimana menggosok gigi yang tepat dan benar. Masing2 anak diberi satu sikat gigi baru. Lalu kakak dokter gigi mengajari dan mempraktekan bagaimana cara menggosok gigi yang benar.



Selanjutnya, adik-adik diajari cara mencuci tangan yang benar. Diajarkan tahapan melalui nyanyian. Wah seru sekali.



Semoga melalui penyuluhan ini, kesadaran anak-anak akan pentingnya kebersihan gigi dan tangan mulai terbentuk. Meskipun waktu yang ada sangat singkat, namun hal ini pasti akan mereka ingat dalam kenangan mereka.

3. GAMES

Kegiatan selanjutnya adalah games. Melalui games anak-anak diajarkan untuk belajar kerjasama dalam kelompok. Ada juga yel-yel yang mengajari mereka untuk belajar percaya diri. Games yang ada berupa memindahkan koin dari dalam tepung dan memindahkan balon. Wahh beruntungnya aku, aku dan tim menjadi juara 1. HAHAHAA..anak-anak dalam tim aku langsung happy banget. Hehehee



Selanjutnya, ada kegiatan cap 5 jari warna warni. Simbol dari salam lima jari, tong tra kosong! Yang berarti bahwa kita memiliki kemampuan untuk survive dalam hidup ini.



4. PENUTUP

Setelah pemberian hadiah kepada para pemenang, kamipun  menutup acara dengan mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah SDN Samares lalu foto bersama.

Sebenernya ada banyak hal yang ga bisa aku ceritakan semua. Kalau diceritakan semua ga bakalan kelar-kelar ne.. Hehehee. Yang pasti aku sangat belajar dari kegiatan ini. Aku juga berharap ke depannya makin banyak orang yang mau berpartisipasi akan kegiatan ini. Amin.



Selesai acara, panitia dan volunteers pun membersihkan lokasi kegiatan. Wahh baru kali ini, aku join kegiatan dan semua orang memiliki kesadaran akan kebersihan yang baik. Serius aku takjub sih ini.

Lalu bagaimana dengan makan dan tempat tinggal?

Kami ternyata tidur di salah satu ruang kelas, dan malam hari kami sempat sharing dan membahas tentang kegiatan yang telah berlangsung sehari itu. Syukurnya semua berjalan dengan baik dan lancar. Kami juga mengadakan cross gift, dan aku dapat taplak meja!

Untuk makanan, wahh mantap! Aku aja sampe kekenyangan. Makanannya enak dan sesuai lidah aku. Enak sekali.

Malam itu kami pun tidur bersama di dalam kelas.. ga sabar buat besok mau jalan-jalan.. Sampe jumpa di postingan selanjutnya.

Happy Reading Segerakan Traveling!

With Love,

MRS

Yang mau nonton videonya klik aja langsung! Kasumasa





Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hai Guys, 

What's Up! 





Dikenal sebagai kota curug, Purwokerto tak pernah habis menyajikan curug-curug bersih dan segar. Memang biasanya untuk menjangkau nya diperlukan usaha yang tidak mudah, eh tapi ada satu curug yang aksesnya mudah banget untuk didatengin. Namanya curug Bayan.




Terletak di dusun Kalipagu, desa Ketenger, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, curug yang terletak tepat di samping jalan raya ini berlokasi tidak jauh dari desa wisata Baturaden.



Sesampainya di lokasi, pengunjung dipungut biaya sebesar 7000ribu rupiah untuk tiket. Selanjutnya para pengunjung bebas menikmati beberapa spot yang ada.



Airnya jernih dan bersih juga sangat segar, mandi dan bermain disini membuat keponakan saya, Leo, hampir tidak mau pulang. Heehehe. Emank tempat ini rekomendasi buat liburan keluarga, karena ada juga villa yang bisa disewa.




Nah demikian sekilas tentang curug Bayan. Namun tetap perlu diperhatikan ya ketika membawa anak-anak karena ada beberapa bagian yang dalam dan berarus deras.


#happywatchingsegerakantraveling


With Love,

MRS



Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Kubbu

Kubbu Network

http://kubbu.net/

https://kubbu.net/wp-content/uploads/2019/06/logo-kubbu-komunitas-blogger-dan-buku-300x225.jpg

Mengenai Saya

Foto saya
mrs.kingdom17
Hiiii... how's your life?
Lihat profil lengkapku

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • pinterest
  • youtube

Categories

recent posts

Sponsor

Facebook

Blog Archive

  • Agustus 2021 (1)
  • Juni 2021 (1)
  • Maret 2021 (1)
  • Januari 2021 (1)
  • Oktober 2020 (30)
  • Juni 2020 (1)
  • Mei 2020 (1)
  • Maret 2020 (2)
  • Februari 2020 (1)
  • Januari 2020 (3)
  • Desember 2019 (1)
  • November 2019 (4)
  • Oktober 2019 (3)
  • September 2019 (4)
  • Agustus 2019 (3)
  • Juli 2019 (4)
  • Juni 2019 (5)
  • Mei 2019 (4)
  • April 2019 (4)
  • Maret 2019 (5)
  • Februari 2019 (3)
  • Januari 2019 (4)
  • November 2018 (3)
  • Oktober 2018 (2)
  • September 2018 (2)
  • Agustus 2018 (3)
  • Juli 2018 (4)
  • Juni 2018 (3)
  • Mei 2018 (3)
  • April 2018 (6)
  • Maret 2018 (8)
  • Februari 2018 (2)
  • Januari 2018 (4)
  • Desember 2017 (11)
  • November 2017 (6)
  • Oktober 2017 (4)
  • September 2017 (1)
  • Agustus 2017 (8)
  • Juli 2017 (4)
  • Juni 2017 (2)

Created with by ThemeXpose