• Home
  • About
  • Contact
    • Category
    • Category
    • Category
  • Shop
  • Advertise

Mengenai Saya

Foto saya
mrs.kingdom17
Hiiii... how's your life?
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.
facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

Mengenai Saya

Foto saya
mrs.kingdom17
Hiiii... how's your life?
Lihat profil lengkapku
Hai Guys,
What's Up!

" Life begins at the end of your comfort zone". - Neale Donald Walsch



Kali ini aku mau share tentang pengalaman solo backpacker aku ke Bangka. Tujuan utamanya adalah mau lihat secara langsung danau Kaolin yang bagus banget di sosmed. mbutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan dengan motor dari Bandara. Syukurnya jalanan sudah sangat baik dan papan penunjuk arah sudah jelas. Jadi enggak mungkin nyasar untuk menuju ke danau ini.


Meskipun memang ada kisah tak enak dibalik terbentuknya danau indah ini. Danau Kaolin sendiri sebenarnya adalah bekas tambang Kaolin (clay) yang bersifat lunak. Kaolin adalah salah satu mineral yang memiliki banyak manfaat. Bisa digunakan dalam industri kosmetik, kertas, makanan dan lainnya.

Kini bekas tambang kaolin ini menjadi pesona karena menyajikan warna putih Kaolin yang bak salju dari kejauhan. Ditambah kumpulan air hujan yang membentuk danau buatan yang terlihat biru dan hijau karena pantulan cahaya matahari ke dasar danau yang terlapisi tanah Kaolin.


Tidak dipungut biaya untuk dapat menikmati keindahan warna biru dan hijau dari air danau ini. Bahkan
di beberapa titik sudah dibangun spot untuk ajang swafoto atau foto bersama. Sejauh yang saya lihat tempat ini cukup terawat dan dikemas dengan sangat cantik maka tidak heran, kini bekas tambang ini dijadikan tempat wisata yang diminati baik bagi wisatawan lokal ataupun wisatawan luar kota.


Luas danau ini cukup besar. Jadi pengunjung tidak perlu takut fotonya 'bocor' oleh pengunjung lain. Namun yang harus diperhatikan karena sisi danau terdiri dari kaolin yang bersifat lunak, maka pengunjung harus selalu berhati-hati dalam mengambil pijakan langkah kaki untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.


Ketika sudah letih mengelilingi danau yang cukup luas ini pengunjung bisa duduk sejenak di warung untuk sekedar melepas dahaga atau sekalian makan siang.

Demikianlah perjalanan saya menikmati kecantikan danau Kaolin yang memang tidak hanya bagus di foto tapi juga bagus dilihat secara langsung.


Tulisan ini sudah dipublikasikan juga melalui detiktravel dengan beberapa perubahan.

Happy Reading Segerakan Traveling! 

With ❤️, 

MRS




Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hai Guys,
Anyyonghaseyo...

"It is good to have an end to journey toward; but it is the journey that matters, in the end." - Ernest Hemingway


Kali ini aku mau share tentang  perjalanan aku seharian di Palembang. Ya jalan jalan ke Palembang ini dalam rangka mengobati rasa rindu menginjak pulau Sumatera. Perjalanan ini aku lakukan pada awal April 2019 seorang diri tanpa itinerary yang pasti. Ya aku suka gitu, solo backpacker tanpa itinerary yang mengikat. Tenang, aku udah bikin beberapa hal yang mau aku lakukan kog, cuma enggak terlalu mengikat. Kalau gitu pakai itinerary dong. wkwkwkw. Maksudnya aku itu, ya Itinerary-nya ini dibuat buat acuan saja. Ya jalan-jalan memang butuh planning mau kemana ajanya cuma kalau terlalu maksa nanti jadinya malahan enggak happy. Jadi cukup jalanin aja sama kamu.

Perjalanan ini aku mulai dari Purwokerto. Aku naik kereta selama 5 jam menuju stasiun Pasar Senin, Jakarta. Langsung naik Damri menuju Bandara Soetta. Aku turun di terminal 2, tempat maskapai Sriwijaya berada. Setelah menunggu beberapa jam di ruang tunggu bandara, akhirnya pesawat yang akan membawa aku ke Palembang dikabarkan akan take off. Waktu penerbangan sangat indah karena bertepatan dengan munculnya sang mentari. Indah sekali. Meski enggak seindah cinta kita.




Kalau enggak salah ingat, waktu penerbangan hanya sekitar 1 jam saja. Akhirnya tibalah aku di tanah "Wong Kito Galo". Keluar dari bandara, ada LRT yang bisa mengantarkan kita ke pusat kota. Kebetulan banget, waktu itu pas ultah BUMN, jadi tiket LRT sebesar 10 ribu rupiah dihitung 0 alias gratis. Baiklah sekarang kita lihat apa aja yang bisa aku lakukan di Palembang seharian.


1. Sarapan Mie Celor

Katanya Mie celor adalah kuliner wajib kalau main ke Palembang. Pas banget dimakan untuk sarapan. Mie celor bentuknya kayak mie kuning pada umumnya, terus pake kuah kental kayak sagu lengket-lengket gitu. Pas ke sini banyak juga warga setempat yang sarapan mie celor. Kalau dilidah aku sihh kurang cocok, udah gitu harganya cukup pricey buat sarapan doang. Ya tapi ini kembali lagi ke selera ya. Jadi biar enggak penasaran harus coba sendiri. Selesai sarapan Mie celor maka destinasi selanjutnya adalah


2. Museum Liat Rumah Limas

Selanjutnya diantar bapak ojol, aku pergi ke museum. Di museum ini kita bisa lihat sejarah kota Palembang. Selain itu tujuan utama aku ke sini adalah melihat langsung Rumah Limas, rumah adat orang Palembang yang jadi gambar di pecahan uang 10ribu lama. Museum ini terawat cukup baik, tiket masuk juga murah 5 ribu rupiah saja. Selesai muterin semua lokasi maka lagi-lagi aku pesen ojol untuk menuju destinasi selanjutnya.






3. Al-Quran Al-Akbar Gandus

Selain melihat secara langsung rumah Limas. Melihat Al-Quran terbesar se-Indonesia adalah highlight perjalanan aku ke Palembang. Hal ini terjadi setelah lihat postingan teman-teman aku akan tempat ini kog keren banget!



Tempatnya cukup jauh dipinggiran kota, sekitar 30 menit lah naik ojol. Sediakan masker kalau naik motor ke sini soalnya debunya cukup banyak. Sesampainya di lokasi cukup membayar retribusi sebesar 10 ribu rupiah. Waktu ke sini tempat ini masih dalam tahap pembangunan, tapi jangan salah ternyata banyak banget pengunjung yang sedang menikmati keindahan Al-Quran di dalam. Jelasnya baca di sini ya.

4. Desa Al-Munnawar

Selanjutnya saya pergi ke desa Al-Munnawar.  Desa Al-Munnawar ini dikenal sebagai kampung Arabnya Palembang. Soalnya kebanyakan yang tinggal di sini adalah turunan Arab. Sayang enggak bisa banyak foto soalnya pas ke sini lagi sepi banget, jadi aku enggak tahu spot untuk pengunjungnya dimana. Lagian udah agak capek, jadi udah males jalan jalan jauh. Hahaha.




5.  Benteng Kuto Besakh

Akhirnya waktu makan siang tiba, udah terlewat malah. Perut udah keroncongan minta diisi. Kembali memesan ojol, minta diantar ke Benteng Kuto Besakh. Selesai melihat benteng ini, saya pun makan di restoran terapung yang ada dipinggiran sungai Musi. Harganya cukup pricey, tapi ya udahlah paling enggak bisa makan dengan view-nya...

6.  Jembatan Ampera

Yups, Ikon kota Pempek ini selalu jadi hal wajib kunjungan sih. Jadi saya menghabiskan sisa waktu di pinggiran sungai Musi sampai malam hari. Di sore hari ada banyak sekali pedagang yang berjualan. Tidak lupa saya membeli Pempek. Sebenarnya saya mau ke pulau Kemaro, tapi sepertinya waktu sudah tidak memungkinkan jadi saya hanya duduk-duduk saja di pinggiran sungai Musi.




Demikian trip seharian saya dan iitinerary-nya. Oiya selama naik ojol, puji Tuhan saya selalu dapat Abang ojol baik hati. Jadi secara enggak langsung saya jadiin mereka guide. Misal selama perjalanan saya tanya kira-kira wisata terdekat yang ada apa. Bahkan waktu ke Benteng Kuto Besakh, Abang ojolnya nasihatin saya untuk hati-hati akan copet. Jadinya itu dikasih tahu hal-hal yang harus di perhatikan dan lain sebagainya.

So far trip seharian di Palembang ini cukup seru dan aman. Meski saya perempuan seorang diri. Awalnya agak deg-degan sih, apalagi banyak teman yang bilang di sini banyak copet. Syukurnya semua berjalan dengan aman dan lancar. Sampai keesokan harinya saya harus lanjut ke kota Bangka.

Happy Reading Segerakan Traveling!

With Love,

MRS

Tonton juga videonya ya... 



Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hai Guys, 
What's Up! 

"The use of Traveling is to regulate imaginatiomiwith reality, and instead of thinking of how things mau be, see them as they are."- Samuel Johnson


Kali ini aku mau cerita tentang pengalaman pertama aku liat kesenian kontemporer di ArtJog 2019. Dilaksanakan sejak tanggal 25 Juli- 25 Agustus 2019 di Jogja National Museum. Buka dari jam 10:00 hingga jam 21:00 WIB. Meski baru bisa datang pada hari penutupan, tapi aku bersyukur jadi datang ke tempat ini. 

Sebenarnya aku agak bingung sih mau nulis apa, soalnya niatan awal yang sekadar pengen foto-foto dan ambil footage video eh justru jadi puyeng abis baca setiap penjelasan makna suatu karya. Iya, jadi berasa masuk sekolah dan dijejali banyak PR melalui semua karya tersebut. 



Sekadar informasi ada begitu banyak karya yang dipajang dalam kesempatan ini karena itu aku juga bingung mulainya dari mana. Hahahaa. Jadi aku cuma bisa bahas sedikit yang berhasil aku foto aja, karena aku juga jadinya lebih banyak ambil video, abis itu lupa foto. Hehehe. Tapi benaran puyeng juga sih kalau harus dijelasin semua. (btw, sadar gak sih aku bolak balik nulis puyeng, ya mau gimana emang aku beneran puyeng) 

Minggu pagi, selesai membayar tiket sebesar 50 ribu rupiah, maka kita akan bisa menikmati berbagai hasil karya seni para seniman nasional maupun internasional. Begitu memasuki ruangan, kita langsung disambut Taman Organik Oh Plastik yang mengkritisi estetika sebuah taman buatan manusia. 



Di ruangan selanjutnya, terdapat instalasi karya Andrita Yunita Orbandi yang  menyerupai pusaran angin puyuh dan dibuat dari ratusan ranting dan dahan kering. Melalui karyanya, Andrita, mengajak pengunjung untuk menyadari bahwa sebagai manusia, kita pasti memiliki berbagai macam cara untuk bertahan hidup dan mengarungi waktu. Sampai pada akhirnya, kita harus istirahat sejenak untuk merenung bahwa sesungguhnya berbagai tekanan dalam hidup disebabkan oleh pikiran dan tindakan kita sendiri.



Tidak hanya membahas tentang manusia dan beragam persoalan internalnya. Terdapat juga karya tentang berbagai masalah yang disebabkan oleh 'kerakusan' manusia yang menyebabkan bumi menjadi 'sakit'. Pengunjung diedukasi secara tidak langsung tentang 'kejahatannya' sebagai makhluk yang paling berkuasa namun belum bijak dalam mengelola apa yang alam sediakan. 

Sampah, menjadi topik yang banyak diusung oleh para seniman. Misalnya, sampah di lautan yang mengganggu kehidupan makhluk yang hidup di dalamnya. Sebagaimana karya yang menggambarkan suasana lautan yang justru dipenuhi karang yang sudah mati. 



Selanjutnya terdapat pameran yang menampilkan bagaimana mulai punahnya orang Utan akibat pembakaran hutan demi perkebunan sawit. Tidak hanya orang Utan, kuda dan hewan lain pun menjadi 'korban' hawa nafsu manusia. Seolah olah para hewan ini sudah tidak punya tempat lagi di bumi ini. Duhh benaran deh, aku yang awalnya mau happy happy aja sampai pusing mikirin "ternyata aku (manusia) sejahat itu ya". 




Well, terlepas dari hal-hal 'berat' yang bisa aku pelajari. Ada banyak spot instagenic buat kalian para selebgram. Ya berburu foto cantik menjadi hal umum yang banyak dilakukan oleh banyak pengunjung. Termasuk aku juga sih, ya mau gimana lagi tema artjog kan berbeda tiap tahunnya, jadi penting banget sih mengabadikan karya spesial yang akan berbeda di tahun berikutnya.



Oiya, satu hal yang harus selalu diingat ketika berfoto, dilarang memegang instalasi yang ada di dalam secara sembrono. Kalaupun penasaran, boleh tanya dulu kepada petugas yang ada di sekitar untuk ijin memegang atau melihat dengan lebih dekat. 



Setelah aku muterin semua instalasi dari lantai satu sampai lantai 3, aku pribadi lebih suka kalau ada kurator yang menjelaskan makna filosofis suatu karya yang dipajang. Ya memang ada penjelasan tertulis yang dipasang ditembok sih, tapi tetap aja lebih seru dengerin penjelasan dari kuratornya soalnya langsung nyambung. Hahaha.



For your information, Sebenarnya selama satu bulan pameran ini berlangsung ada hari tertentu yang menyediakan kurator yang akan menjelaskan secara jelas makna setiap karya, cuma itu adanya tiap hari selasa sore aja jadi susah juga ngatur waktunya. Tapi kayaknya seru tahun depan liat ArtJog 2020 dengan mendengarkan penjelasan langsung dari kuratornya.



Nah demikian yang bisa aku ceritain tentang pengalaman aku liat artjog 2019. Nah ada berapa hal yang aku dapat kelar liat artjog 2019, yaitu:

1. Belajar tentang seni. Apalagi untuk orang-orang yang kurang paham seni macam diriku.
2. Mengajar untuk bisa lebih kreatif. Jadi abis liat artjog, aku sampai kagum kog bisa ya kepikiran untuk bikin beginian pake barang yang mungkin enggak bernilai, tapi setelah dibentuk jadi karya yang bernilai tinggi. Benaran deh artjog ngasih tahu bahwa kreativitas itu gak punya batasan.
3. Mengajar aku (kita) untuk lebih peka akan sekeliling kita serta menyadari bahwa kita hidup itu bukan hanya terdiri dari kita, tapi ada makhluk lain yang harus dijaga juga kelestariannya.


Happy Reading Segerakan Traveling

With Love, 

MRS 


Tonton juga yuk di kanal youtube aku, tinggal klik button di bawah. 




Share
Tweet
Pin
Share
35 komentar
Hai Guys, 
What' Up! 

Memasuki bulan ke-9 di tahun 2019 ini, wacana pemindahan ibukota ke daerah di Kalimantan Timur sudah dipastikan sah! Mendapat julukan pulau Borneo, tahukah kamu, kalau Kalimantan, tepatnya Kalimantan Timur (Kaltim) punya banyak tempat yang mencengangkan! Ga percaya? Yukk intip tempat wajib yang harus dikunjungi kalau ke Kaltim.

1. LARI  LARI DI PULAU GUSUNG

Tempat pertama yang bisa kalian kunjungi adalah pulau Gusung. Pulau gusung atau yang biasa kita kenal sebagai pasir timbul ini mulai terlihat saat menjelang sore sekitar pukul 15:00 WITA. Mungkin ini adalah pasir timbul terbaik dan terbesar di Kalimantan.

Saking luasnya tempat ini kalian bisa lari sana sini dengan leluasa. Sore hari menjelang sunset pun sangat indah. Ahh serius tempat ini bagus dan tenang banget even cuma sekedar duduk santai tenggelam dalam imajinasi.



2. FOTO ALA SELEBGRAM DI MARATUA ISLAND

Maratua Island bisa disebut sebagai "Maldives" nya Indonesia. Merupakan sebuah resort di pinggiran pantai yang dipenuhi nyiur yang melambai-lambai.
Kalau pengen lebih puas menikmati tempat ini, kalian bisa merasakan sensasi tidur di atas air laut. Biayanya sekitar 1 jt permalam, bisalah dicoba untuk yang lagi honeymoon. Cocok banget sih ini.

Oiya selain view yang tjakepnya Bak Dian Sastrowardoyo, pengalaman seru lain yang bisa kalian dapat adalah bisa berenang bareng penyu liar. Kalau kalian beruntung bisa foto bareng dari dekat, tapi kayaknya susah sih soalnya penyunya sensitif banget begitu dideketin langsung kabur cepet banget. Hehhehee




3. LOMPAT DARI KETINGGIAN DI GOA HALO TABUNG 

Tempat selanjutnya adalah goa halo tabung. Buat yang berani atraksi ekstrim bisa dicoba lompat dari mulut goa ke dalam air dingin yang dalamnya sekitar 4 meter.

Untuk yang ga berani kayak saya, ada pintu masuk dengan cara aman yaitu lewat mulut goa yang kecil. Airnya di sini dingin banget. Kalau ga berani dan males kedinginan bisa sekedar foto di sekitar goa halo tabung yang dulunya bernama goa haji mangku ini.



4. MAIN BARENG RIBUAN UBUR UBUR DI KAKABAN ISLAND

Main bareng ubur ubur ala Spongebob bisa banget kalian lakuin di Kakaban Island. Lokasinya gak jauh dari goa haji mangku. Danau kakaban sendiri berada di dalam hutan. Untuk ke sini harus menyebrangi hutan. Tapi tenang udah ada jembatan penghubung yang memudahkan pengunjung untuk tiba di Danau Kakaban.

Cukup berjalan sekitar 15 menit dari dermaga kedatangan, kita sudah bisa bermain dengan ribuan ubur ubur tanpa sengat. Oiya gak boleh pake fin ya dan ada peraturan lainnya, lengkapnya baca di sini.



5. MELIHAT TUKIK DI PENANGKARAN SANGLAKI ISLAND

Sesudah bermain bareng ribuan ubur ubur tanpa sengat kita bisa melihat anakan penyu atau yang biasa disebut tukik di penangkarannya di pulau Sangalaki. 

Jadi penangkaran ini menjadi tempat persiapan para bayi penyu sebelum siap dilepaskan ke pantai. Hal ini karena memang mereka cenderung cepat mati jika langsung ke laut. Jadi dengan adanya penangkaran ini sangat membantu kelestarian penyu dari kepunahan.



6. RENANG BARENG HIU PAUS DI DERAWAN ATAU TALISAYAN

Ayoo siapa berani berenang bersama ikan terbesar di dunia, hiu paus (whaleshark)? Tenang ga bakalan dimakan ama hiu pausnya kog paling ditelen.. Hahahaa. Ga sihh ini bisa kejadian kalau kalian terlalu dekat aja, jadi bisa ketarik pas si ikan lagi makan ikan yang diberi oleh para nelayan.

Bisa melihat langsung hewan besar ini bakalan jadi pengalaman yang tak terlupakan.


7. FOTO UNDERWATER DI DANAU DUA RASA LABUAN CERMIN

Danau dua rasa labuan cermin  menarik karena memiliki dua rasa air. Yaitu payau di bagian atas dan asin di bagian bawah. Jika datang diwaktu yang tepat maka kalian bisa berfoto di atas kapal yang terlihat seperti melayang karena airnya yang sangat jernih.


Tidak berhenti sampai di situ bagi para pencinta underwater, ada spot pohon tumbang di bagian dalam danau ini. Tinggal siapkan napas yang panjang untuk sesi pemotretan.


8. MENIKMATI SUNRISE & SUNRISE DI DERAWAN

Kalau lagi malas kemana-mana tinggal santai di homestay yang ada di Derawan udah bikin penat hilang. Ada beberapa spot untuk snorkeling, bahkan jika beruntung kalian juga bisa bertemu penyu liar.

Atau kalau memang mager banget, kalian bisa menikmati sunrise atau sunset. Tinggal pilih saja.




Demikian tempat dan kegiatan yang wajib kalian datangi jika sedang berkunjung ke kepulauan Derawan, mana yang jadi favorite kalian?


Happy Reading Segerakan Traveling! 

With Love, 

MRS 

Share
Tweet
Pin
Share
22 komentar
Newer Posts
Older Posts

Kubbu

Kubbu Network

http://kubbu.net/

https://kubbu.net/wp-content/uploads/2019/06/logo-kubbu-komunitas-blogger-dan-buku-300x225.jpg

Mengenai Saya

Foto saya
mrs.kingdom17
Hiiii... how's your life?
Lihat profil lengkapku

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • pinterest
  • youtube

Categories

recent posts

Sponsor

Facebook

Blog Archive

  • Agustus 2021 (1)
  • Juni 2021 (1)
  • Maret 2021 (1)
  • Januari 2021 (1)
  • Oktober 2020 (30)
  • Juni 2020 (1)
  • Mei 2020 (1)
  • Maret 2020 (2)
  • Februari 2020 (1)
  • Januari 2020 (3)
  • Desember 2019 (1)
  • November 2019 (4)
  • Oktober 2019 (3)
  • September 2019 (4)
  • Agustus 2019 (3)
  • Juli 2019 (4)
  • Juni 2019 (5)
  • Mei 2019 (4)
  • April 2019 (4)
  • Maret 2019 (5)
  • Februari 2019 (3)
  • Januari 2019 (4)
  • November 2018 (3)
  • Oktober 2018 (2)
  • September 2018 (2)
  • Agustus 2018 (3)
  • Juli 2018 (4)
  • Juni 2018 (3)
  • Mei 2018 (3)
  • April 2018 (6)
  • Maret 2018 (8)
  • Februari 2018 (2)
  • Januari 2018 (4)
  • Desember 2017 (11)
  • November 2017 (6)
  • Oktober 2017 (4)
  • September 2017 (1)
  • Agustus 2017 (8)
  • Juli 2017 (4)
  • Juni 2017 (2)

Created with by ThemeXpose