• Home
  • About
  • Contact
    • Category
    • Category
    • Category
  • Shop
  • Advertise

Mengenai Saya

Foto saya
mrs.kingdom17
Hiiii... how's your life?
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.
facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

Mengenai Saya

Foto saya
mrs.kingdom17
Hiiii... how's your life?
Lihat profil lengkapku

Hai Guys

What's Up?

Wowww tidak terasa hari ini adalah hari terakhir tantangan 30 Hari Menulis bersama KUBBU. Rasanya ah mantap!

Di hari terakhir temanya bercerita tentang apa yang kamu rasakan selama menulis cerita selama 30 Hari.

Dari awal aku tahu program ini aku langsung berpikir " Ah seru nih, biar blog enggak sepi-sepi amat!" Selain itu aku juga bakal lebih rajin blogwalking buat menambah wawasan. Jadi aku mendaftar dengan percaya diri. Apalagi syaratnya mengatakan boleh menulis sebanyak 250 kata. Aku si cerewet merasa ini bukanlah hal yang berat.

Hari pertama, kedua, ketiga dan seterusnya berlalu. Makin lama makin terasa tantangannya. Harus menceritakan banyak hal sesuai tema yang diberikan tiap harinya. Kadang kalau lagi dapat tema yang aku sukai, aku bisa langsung bikin artikel. Tapi kalau sudah ketemu tema yang bikin mumet maka pending postingan adalah jalan ninjaku. Cuma ya itu jadi beban pikiran. Terus yang awalnya masih rajin blogwalking eh lama-lama malah ambyar. Tapi aku akan tetap berusaha membacanya bahkan setelah program ini berakhir. Semoga bisa.

Di sisi lain, tema yang membuatku berpikir berat, ternyata justru bisa memaksa otakku menggali lebih dalam cerita lama yang hampir terlupakan atau terlalu lama mengendap di alam bawah sadarku. Aku bersyukur melalui ini aku bisa menuliskan banyak kenangan yang hampir sirna.

Selain sebagai pengingat, tulisan ini menjadi alat healing bagiku. Karena jujur kadang tidak mudah untuk memanggil kembali ingatan yang ingin aku lupakan. Bahkan tanpa sadar aku menangis sambil mengetiknya.

Hal positif lainnya adalah aku jadi menyadari hal-hal penting yang justru aku abaikan. Ternyata aku punya banyak cerita yang ingin aku kenang. Oleh karena itu aku bersyukur melalui tantangan ini, aku akhirnya bisa merangkumnya dalam sebuah cerita.

Meski begitu akupun menyadari masih banyak kekuranganku dalam tata cara menulis. Cara menulisku masih belum berkembang. Apalagi kalau membaca tulisan teman-teman sepenanggungan, wah tulisanku bagaikan tulisan anak kemarin sore. Terlihat sekali lambannya diriku ditambah kemalasan yang hakiki. Cuma ya aku masih bersyukur paling tidak aku masih mampu menyelesaikan tantangan ini sampai garis akhir. Karena yang penting bukan bagaimana kamu memulainya, tapi bagaimana kamu mengakhirinya. Ngeles.

Aku berterimakasih kepada tim KUBBU yang berinisiatif membuat program ini, khususnya Kohmin Deny Oey yang senantiasa rajin mengingatan para peserta untuk mengirimkan link artikel. Semoga sehat selalu ya koh, biar bisa koreksi tugas kami semua. Hihihi.

Harapannya semoga program 30 Hari Menulis Cerita ini bisa menjadi program rutin dari KUBBU. Semoga lebih banyak lagi peserta yang terlibat. Jadi kohmin makin pusing memeriksanya. Hehehe.

Okay sampai sini dulu ya pertemuan kita. Ya pasti aku merasa sangat bahagia dan bersyukur bisa menjadi bagian dari tantangan ini. Sampai jumpa di tantangan 30 Hari Menulis Cerita bersama KUBBU pada Oktober 2021.


Adios,

-MRS-


Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar

Hai Guys,

What's Up!


Tema hari ke-21 tantangan 30 Hari Menulis Bersama KUBBU adalah tentang inspirasimu.  Waktu di kasih tema ini aku langsung bingung. Iya saking bingungnya jadi enggak tahu harus menulis apa.

Aku pun berpikir siapa inspirasiku, apakah para tokoh penting, tokoh sejarah,nfluencer atau siapa lagi? Kalau mau membahas tentang tokoh-tokoh tersebut aku memang sebagian tahu cuma aku ingat hanya ketika membacanya. Aku tidak punya kesan tersendiri.

Jadi aku mulai merenungi pertanyaan ini beberapa hari, iya ini beneran. Makanyan baru sekarang aku membahasnya, kesannya lebay ya. Tapi aku memang susah bercerita kalau hal itu enggak pernah aku alami sendiri. Jadi harap maklum kalau semua tulisan aku itu kebanyakan curhat.

Kembali ke topik utama. Maka apa dan siapa yang menjadi inspirasiku? Semua hal. Semua hal yang terjadi di sekelilingku. Kalau membicarakan orang, maka orang-orang di sekelilingku lah yang menginspirasiku. Baik itu keluarga, tetangga, atau orang-orang yang aku jumpai setiap harinya. Bahkan aku bisa belajar dari seorang pedagang es dawet, dimana bapak itu adalah orang yang sudah sangat tua. Aku berpikir apa yang dilakukan anak-anaknya? apakah bapak tersebut terpaksa berjualan karena tidak ada yang menyokongnya atau karena memang dia mau membuang rasa sepinya dengan memberi kebahagiaan kepada orang lain melalui dawetnya yang enak dan murah. Atau justru kedua. Dia mungkin terpaksa harus bekerja, tapi merasa senang karena memiliki pekerjaan.

Ada banyak orang yang aku temui yang membuatku kadang justru jadi berpikir dan sedikit demi sedikit mengubah mindsetku. Baik itu anak-anak yang sedang bertengkar lalu damai lagi, para pedagang yang aku temui di pasar dan para pekerja lainnya.

Untuk masalah hal yang memberi inspirasi, aku rasa saat ini aku banyak dipengaruhi oleh media sosial seperti instagram, youtube, tiktok maupun TV dan sudah pasti artikel-artikel yang aku baca.  Mengikuti seorang tokoh tertentu yang aku follow dan terus muncul di beranda medsosku juga memberi pengaruh terhadap pola pikirku. Ya aku percaya istilah kita adalah apa yang kita baca. Secara hampir tiap hari aku melihat akun sosmedku.

Demikianlah  hal yang memberiku inspirasi. Aku percaya semua orang dan hal di dunia ini pasti memiliki dampak atas setiap perbuatannya. Tugas kita memilih dan memilah mana yang mau kita tiru.


-MRS-

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

What' s Up!

How's Your Life?


Tema ke-29 tantangan Menulis Cerita Bersama KUBBU adalah tentang goals apa yang ingin dicapai dalam 5 tahun ke depan. Kalau hal ini ditanyakan setahun lalu mungkin aku akan bingung menjawabnya. Karena aku tipe orang yang tidak punya target apapun dalam hidup ini. Makanya sampai sekarang gitu-gitu aja hidupnya. Hahaha

Cuma karena semakin tua dan mulai menyadari bahwa memiliki impian atau target sasaran itu penting maka aku mulai memikirkannya. Ya meski masih dalam awang-awang dan belum terlalu spesifik paling tidak aku sudah punya gambaran target 5 tahun ke depan. Kelihatannya sih mustahil, tapi aku percaya, kalau yang namanya rejeki enggak kemana. Oke ini dia targetku 5 tahun ke depan:

1. PUNYA USAHA SENDIRI DAN SUKSES

Akibat terlalu sering ditipu masalah gaji ketika bekerja, aku memilih membuka usaha sendiri. Paling tidak aku berdikari. Aku yang mengatur diriku sendiri dan usahaku. Satu hal yang pasti aku ingin punya usaha menjual makanan. Seperti membuka cafe atau restoran dengan menu makanan yang lezat.


2. PUNYA MOBIL DAN RUMAH

karena naik motor mulai melelahkan untuk tubuh ini. Kalau rumau pengennya beli cash, tapi kalau belum bisa maka KPR juga boleh. Yang penting ada rumah dulu.

3. BISA BAWA EMAK JALAN-JALAN KELUAR NEGERI

Karena emak sudah semakin berumur. Mumpung masih kuat aku ingin sekali mengajaknya keluar negeri. Terutama holy land. Pergi ke kota-kota yang diceritakan di Alkitab.

4. JADI YOUTUBER BERGUNA

Saat ini aku sedang berusaha membangun channel Youtubeku. Targetku adalah 1 juta subsciber untuk 4 tahun ke depan. Sekarang masih jauh sih jumlahnya, tapi aku yakin dari ratusan juta penduduk Indonesia, rasanya sejuta itu kecil.

5. MENIKAH DENGAN PRIA PILIHAN TUHAN

Jujur sebenarnya target ini enggak masuk dalam impian 5 tahun ke depan. Aku mau fokus untuk membuka usaha. Namun di sisi lain, aku juga sedih mendengar emak yang tiap pagi berdoa memohon jodoh bagi anak-anaknya. Jadi ini juga menjadi target yang optional. Sekiranya memang ada lelaki yang mendekati dan karakternya sesuai dengan yang aku mau maka aku siap menikah.

Nah demikianlah target impianku 5 tahun kedepan. Aku berharap semuanya bisa terwujud. Amin.


With Love,

-MRS-

Share
Tweet
Pin
Share
5 komentar

Bagaimana?

Apakah kau membenciku sejak kita pertama kali bertemu?

Kedatanganku yang tiba-tiba mengusik ketenangan hidupmu

Padahal kau sempat tertawa jenaka 

Menganggap aku tidak akan menemuimu.

Karena kedatanganku hidupmu yang dulu bebas 

kini terbatas

Kau pasti menyalahkanku,

Menyuruhku cepat pergi bukan?

Tanpa kau sadari 

Ada perubahan besar terjadi

Meski ada harga yang harus dibayar.

Seperti pelangi hadir setelah hujan

Atau terang muncul di tengah kegelapan

Kehadiranku pun membawa sesuatu

Tak kah kau lihat alam semakin hijau?

Udara semakin bersih

Hewan liar bercanda sambil berjemur

Bahkan keterasinganmu menjadi ikatan

Meski ada juga hubungan yang merenggang

Perjuangan tubuh demi bertahan

Bagaimana masih betah denganku?

Kau menyuruhku pergi tanpa usaha

Padahal jika kau bertekad

Kau dapat segera mengusirku

Tapi sepertinya sulit bagimu

Karena tak cukup hanya dirimu

Ingat tidak ada akibat tanpa sebab

Jadi kini

Apakah kau tahu

Alasan aku hadir?


-Corona-




Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar

Hai Semua,

Apa Kabar?

Hari ke-27 tantangan 30 Hari Menulis Cerita Bersama KUBBU. Kali ini temanya adalah " Surat Untuk Seseorang". Ingat surat ingat jama dulu. Masa kecilku dimana surat masih menjadi salah satu sarana komunikasi terpenting. Apalagi ketika terpisah jarak jauh. Berbeda dengan saat ini dimana segala jarak serasa ada digenggaman tangan.

Selain karena jarak, surat juga biasanya dibuat untuk seseorang yang disayangi, atau ada hal penting lainnya. Bahkan surat dipakai untuk mengungkapkan isi hati seseorang kepada dambaan hatinya. Istilahnya sekarang 'nembak'. 

Kalau aku sendiri, belum pernah menulis surat untuk seseorang. Ya mentok di surat ijin sakit lah. Hahaha. Tapi aku pernah membaca surat kakakku yang dikirim dari seseorang yang menyukainya. Waktu itu aku masih SD. Aku cuma senyam-senyum bacanya, meski enggak paham.

Kembali ke masa kini, rasanya orang sudah sangat jarang menulis surat.  Kemajuan teknologi sudah menggilas sesuatu yang estetik ini. Iyalahh sekarang kalau sekadar chat WA bisa dihapus. Kalau surat kan bisa disimpan. Cuma malas juga menulis dan mengirimnya.

Oleh karena itu di kesempatan kali ini, aku akan menulis surat untuk seseorang. Seseorang yang aku sukai. Bilang saja ini cara aku nembak dia. Karena sepertinya aku tidak akan sanggup mengatakannya secara langsung.


Dear Cancer,

Apa kabar?

Aku harap kamu baik-baik saja. Enggak terasa ya sudah hampir 2 tahun sejak pertemuan pertama kita. Aku yang awalnya biasa saja melihatmu, perlahan jadi salah tingkah setelah bersama beberapa hari karena trip kita bersama.

Aku juga enggak tahu kenapa, tapi aku rasa kamu mendekati sosok yang aku impikan. Lembut tapi kocak. Cuek tapi perhatian.  Hal yang paling aku suka karena kamu enak diajak ngobrol, seakan kamu tahu semua hal tentang dunia ini.

Meski aku tahu mungkin sikap ini memang kamu lakukan kepada semua orang. Akunya saja jadi gede rasa. Tapi aku pikir ini bukan masalah karena setelah kita kembali ke tempat masing-masing rasa ini juga akan lenyap dengan sendirinya.

Aku salah. Rasa sukaku semakin besar ketika tahu dari sosmedmu dimana kamu menyempatkan diri mengajar anak-anak gelandangan sebagai rutinitasmu tiap dua minggu sekali. Makin bertambah kekagumanku padamu. Mungkinkah kamu jodohku?

Selain itu aku pun selalu mengikuti keseharianmu melalui storymu. Awalnya aku memberanikan diri untuk merespons storymu. Bentuk upayaku mendekatimu. Seperti biasa kamu selalu baik. Mungkin kamu enggak tahu, perlu waktu lama disertai hati gugup tiap kali mau membalas responsmu. Aku takut kamu ilfeel.

Hatiku berbunga-bunga tiap tahu kamu melihat storyku. Rasanya aku tidak peduli tak ada yang melihat storyku asalkan kamu melihatnya. Lagi-lagi ini caraku untuk menarik perhatianmu. Siapa tahu ada percakapan tercipta karenanya.

Awal-awal kita masih saling menyapa. Cuma aku rasa, sepertinya aku yang lebih rajin melihat storymu. Kamu enggak tahu kan dongkolnya aku tiap kamu absen melihat storyku. Jadi kadang aku sengaja menahan diri untuk tidak membuka storymu. Padahal aku penasaran setengah mati. 

Akupun mendoakanmu di malam-malamku. Kadang membayangkan kamu jadi milikku. Tapi di sisi lain aku berusaha bersikap realistis. Harusnya kalau kamu suka ada inisiatif juga dari kamu. Karena menurutku hubungan harus dimulai dari dua arah. Aku mencoba berpikir logis.

Akhirnya aku memutuskan mau mulai melupakanmu. Karena sepertinya rasa ini hanya berkembang di hatiku. Sampai beberapa saat lalu dari storymu tersirat kau sudah memiliki tambatan hati. Meski ini baru makna tersirat tanpa bukti foto kau dengannya. Namun tetap saja aku patah hati.

Sampai sekarang aku belum tahu kepastiannya. Namun aku masih tetap berharap kalau kamu itu jodohku. Meski kamu bukan aries maupun aquarius.

Jadi sebenarnya kamu sudah ada yang punya belum?


-Arian yang galau-

Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar

 What's Up!

How's your Life?


 *HARI KE-20* 

~~~~~


Tema: _“Cerpen Tentang Aku”_

"Tema kali ini sangat menantang. Karena kalian *diwajibkan* menulis cerpen dengan menyisipkan kalimat di bawah ini. "👇🏼 

Demikianlah isi whatsapp yang kubuka pagi ini dari grup 30 Hari Menulis Cerita Bersama KUBBU. Ya sudah kita coba saja.

Hari ini aku terbangun dari tidur nyenyakku. Ya cuaca beberapa hari ini sangat dingin, mengundang hawa kantuk yang membuat aku malas beranjak. Seperti biasa aku langsung cuci muka dan menggosok gigi. Aku langsung pusing teringat yang aku tulis untuk 30 Hari Menulis Cerita. Semua tema yang diberikan tiap hari rasanya memaksa otakku bekerja lebih keras. Tak lama aku mendengar suara kucing. Hemm sepertinya dia kelaparan setelah berkelana mencari pasangannya. Teringat ada sisa ikan semalam aku memberi makan kucingku.  Semua beres aku keluar kontrakan dengan tergesa-gesa. Aku terlambat.

Kemudian aku bergegas naik KRL jurusan kota. Sebelum naik aku sempat melihat remaja yang sedang menunggu KRL juga sembari mengaduk nasi dalam piring yang dipenuhi indomie. Dasar aku, selalu ngiler lihat indomie. Perutku keroncongan.

Tidak lama kemudian datanglah kereta yang aku naiki. Berdiri aku melihat pemandangan keluar. Tampak monas dari kejauhan. Nun jauh disana, Menara Eiffel berdiri tegak. Iya di bayanganku, yang ingin sekali bisa merasakan suasana romantis bersama belahan hati. Lamunan itu buyar seiring keluarnya suara perut yang protes minta diisi. Syukur lah di dekat stasiun banyak yang menjual makanan ringan.

Seharian kerja, akhirnya waktunya waktu yang ditunggu tiba. Waktu pulang kantor. Rasanya ingin segera sampai rumah. Hari ini band kesukaanku akan melakukan live streaming. Sebagai pelipur hati karena tahu ternyata gebetanku sudah punya pacar. Lebih baik aku fokus sama oppa-oppa koreaku. Sebenarnya bisa menonton lewat handphone, tapi karena terburu-buru aku lupa membawa charger. Sekarang hapeku mati. Tinggal beberapa menit menjelang live streaming, aku buru-buru membuka pagar dan berlarinke kamar. Lalu aku menyalakan lampu. Ya ampun enggak nyala. Aku coba lagi. Arrrggh aku menjerit ketika menyadari bahwa token listrik sudah habis.

-MRS-


Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar

 Selamat Siang,

Apa Kabar?

Memasuki hari ke-26 tantangan 30 Hari Menulis Cerita bersama KUBBU. Kali ini temanya tentang "hadiah". Semalam ketika tema ini diberikan aku masih bingung mau menulis tentang apa. Aku mengingat-ingat tentang hadiah yang pernah aku dapatkan dari orang lain atau hadiah apa yang pernah aku berikan untuk orang lain.

Aku teringat ketika dulu SMP banyak mendapat jam beker saat ulang tahun karena aku sering terlambat. Ketika SMA aku mendapat banyak buku karena temanku tahu aku suka membaca. Ketika masuk kuliah, aku mendapat Alkitab dari pendetaku gerejaku. Dan masih banyak hadiah-hadiah lainnya. 

Demikian juga ketika aku memberi hadiah kepada orang lain. Entah itu berupa makanan, barang dan lain sebagainya. Lalu aku berpikir keras, apa ya hadiah paling berkesan yang aku pernah terima? Apa ya hadiah yang paling berkesan untuk orang lain dari pemberianku?

Bukan tidak menghargainya, tapi semuanya seperti hal yang biasa saja. Hal yang wajar diterima dan diberikan.

Hingga tadi pagi aku menerima kiriman foto dari adikku yang berada di Jerman. Dia mengirimkan foto-foto indah tempat dia observasi. Lalu aku menanyakan kabar dan lainnya.

Lalu terbersit kekuatiran di hatiku..." hemm, dia baik-baik aja enggak ya di sana?" Apa dia makan dengan baik di sana?" Kekuatiran seorang kakak terhadap adiknya. Padahal mah ya sudah pasti dia bisa mengurus dirinya sendiri. Tapi mungkin karena terpisah jarak yang jauh rasa kekuatiran itu lebih besar. Padahal aku tipikal orang yang cuek.

Berangkat dari hal ini aku sadar satu hal. Ternyata keluargaku adalah hadiah paling berharga yang Tuhan kasih ke aku. Aku bersyukur sekali dilahirkan di keluargaku yang sekarang. Aku bersyukur jadi anaknya bapak Sihotang dan ibu Sianturi. Aku bersyukur memiliki dua kakak perempuan, satu abang, satu kembaran dan satu adik lelaki. 

Pernyataan ini enggak muncul dengan mudahnya. Dibutuhkan waktu, percakapan, pertengkaran dan kebersamaan setelah sekian tahun. Jangan salah waktu kecil aku pernah berpikir kalau aku nanti dilahirkan kembali, aku enggak mau dilahirkan di tengah keluarga ini lagi. Jadi untuk sampai di tahap sekarang ada proses yang harus aku lalui. Karena memang mungkin keluarga adalah orang terdekat, tapi justru ada banyak rahasia di dalamnya.

Sampai saat inipun kehidupan sehari-hari kami tidak selalu baik-baik saja. Ada saja hal yang didebatkan. Tapi entah kenapa setiap berpisah ada kesedihan dan kekuatiran tersendiri.

Berbicara tentang hadiah aku jadi ingat, kalau bahasa inggrisnya hadiah itu present yang juga bermakna kehadiran. Jadi aku rasa kehadiran keluargaku di dalam hidupku adalah hadiah  yang sangat aku syukuri. 

Kehadiran satu sama lain pun sangat aku syukuri. Meski kini kamu tinggal terpisah, tapi aku percaya kehadiran kami bisa dirasakan melalui doa satu sama lain.

Belum lama ini kami staycation bersama untuk melepas kepergian si bungsu. Kebersamaan inipun menjadi moment kebersamaan kami. Meski kadang aku berpikir, kapan ya kami bisa berkumpul dengan keluarga 'baru' kami masing-masing.

Tapi di sisi lain aku bersyukur, karena kalau kami sudah memiliki keluarga 'baru' masing-masing mungkin kami tidak memiliki kesempatan seperti itu. Ya mungkin ini cara Tuhan agar kami lebih memaknai arti keluarga. Sehingga nantinya siap membentuk keluarga.

Membentuk keluarga yang akan menjadi hadiah terindah untuk anak-anak kami kelak. Bukan justru menjadi mimpi buruk. Karena keluarga adalah hadiah terbaik dari Tuhan kepada umat-Nya.

Sama seperti ketika kita menerima hadiah pada umumnya. Respons kita terhadap hadiah itu bermacam-macam. Ada yang mensyukurinya dengan sangat dalam. Ada juga yang merasa itu sudah sepantasnya. Jadi apa responsmu ketika menerima hadiah dari Tuhan ini?


With Love,

-MRS-




Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar

Hai semua,

Apa Kabar?


Memasuki hari ke-25 tantangan 30 Hari Menulis Cerita bersama KUBBU. Seperti biasanya temanya bikin aku berpikir cukup lama. Akhirnya aku mengingat ada satu kisah yang memang aku ingin tulis, cuma terhalang enggan. Kali ini aku memberanikan diri untuk menulisnya. Bukan tentang aku, tapi salah satu orang yang aku kenal. Sebut saja dia cantik.

Seperti namanya, wanita ini memiliki paras yang cantik. Tinggi semampai dan tubuh yang didambakan banyak wanita. Padahal usianya hampir menginjak kepala empat, tapi wajahnya masih terlihat seperti 30 tahun. 

Saat ini dia tinggal bersama suaminya yang ke-tiga. Dua suami sebelumnya menceraikan dia karena satu dan lain hal. Suaminya yang sekarangpun memiliki tampang dan rupa yang lumayan. Namun, layaknya seorang lelaki yang menjadi tulang punggung keluarga, justru si cantik yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Syukurnya sang suami masih mau membantu pekerjaan rumah sehari-hari di kala istrinya bekerja. 

Mereka saling menerima satu sama lain kekurangan dan kelebihan masing-masing. Hubungan mereka bertahan cukup lama meski belum dikarunia anak walau sudah cukup lama menikah. Semua terlihat baik-baik saja.

Lalu perlahan-lahan semua berubah sejak kejadian tabrak lari. Jadi subuh itu mereka hendak ke pasar. Mungkin karena masih gelap mereka menabrak seorang wanita paruh baya yang sedang berada di pinggir jalan. Harusnya mereka berhenti dan membantu si nenek. Tapi mereka justru kabur ketakutan. Semuanya tertutupi sampai ada saksi mata yang melihat.

Singkat cerita, suaminya harus mendekam di penjara untuk beberapa bulan. Serta harus membayar ganti rugi yang tidak sedikit. Belum lagi biaya ini itu. Si cantik tetap setia mendampingi suaminya.

Namun entah bagaimana tersiar kabar angin yang mengatakan bahwa si suami sempat dikunjungi wanita lain, yaitu selingkuhannya. Kabar ini menyebar di seluruh desa. Tapi entahlah si cantik seperti tak mendengarnya. Si cantik tetap rajin mengunjugi si suami dengan membawakan masakannya yang enak.

Akhirnya si suami bebas. Mereka menjalani kehidupan seperti biasa. Tapi lagi-lagi ada kabar buruk. Si suami didapati sedang kumpul kebo dengan wanita di desa lain. Beruntung bagi si suami tidak sampai diarak. Dia hanya dilarang untuk  memasuki desa tersebut. Lagi-lagi si cantik seperti tuli. Mempunyai telinga tapi tak mendengar.

Seolah belum puas dengan tingkahnya, si suami kembali berulah. Kali ini dia berusaha melakukan pelecehan terhadap anak remaja yang adalah keponakannya sendiri. 

Kali ini si cantik bisa mendengarnya. Namun bukannya membujuk suaminya mengakui kesalahannya dan menerima hukuman yang harusnya ditanggung. Dengan tidak tahu malu si cantik justru memohon maaf dan meminta pengampunan dari pihak keluarga korban. Sayangnya, karena kasihan dan memikirkan rasa persaudaraan, sang ibu korban setuju selama si suami tidak lagi mendekati keluarga mereka.

Banyak nasihat yang diberikan kepada si cantik. Dari nasihat biasa sampai nasihat untuk meninggalkan suaminya sebagai bentuk upaya si suami bisa berubah. Sayang, si cantik tetap kekeuh membela suaminya.

Alasannya adalah dia takut dan malu untuk kali ketiga menjadi janda. Dia terlalu takut dicap sebagai wanita tidak beres. Wanita gagal. Janda sial.  Sedangkan suami yang tahu hal ini, menjadi besar kepala karena yakin si cantik tak akan meninggalkannya meski dia telah melakukan banyak hal buruk.

Hai wanita dengar! Mari hargai dirimu sendiri. Tidak perlu pengakuan orang. Mari jadi wanita mandiri. Sendiri tak apa asal bahagia. Daripada berdua tapi tidak bisa tertawa. 

Hai lelaki camkan! hargai wanita yang tulus mencintaimu. Kodratmu sebagai imam itu untuk melindungi bukannya menyakiti.


-MRS-

Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar

Hai Guys,

Apa Kabar?

Memasuki hari ke-24 tantangan 30 Hari Menulis Cerita bersama KUBBU kali ini temanya bebas. Boleh apa saja. Jadi aku mau menulis tentang tiga kebaikan yang aku terima, baik yang sudah lama atau yang baru-baru ini aku rasakan. Buat sebagai pengingat kalau perbuatan baik itu tidak mengenal batasan.

Tentu selain kisah ini, ada banyak pengalaman lain tentang kebaikan yang aku terima dari orang lain. Cuma hal ini sangat membekas karena posisinya aku sudah enggak tahu harus bagaimana lagi. Tanpa aku sadari semuanya berhubungan dengan kendaraan.

Kisah pertama, jadi waktu itu aku solo riding di Bromo dengan motor matic. Awalnya sewaktu aku tiba dan berjalan memasuki kawasan Bromo, semuanya berjalan mulus.  Bahkan sempat mengabadikan banyak foto. Tanpa aku sadari ternyata semakin siang maka debu yang menutupi permukaan tanah akan semakin tebal. Jadi deh aku terjebak beberapa kali di timbunan pasir. Semakin jauh ternyata semakin berat. Sampai sudah tidak bisa bergerak sama sekali. Sudah tidak tahu harus bagaimana, orang yang lewat pun sedikit. Berdoa dan pasrah, hanya itu yang bisa aku lakukan.

Sampai akhirnya ada dua orang pemuda naik motor matic juga. Mereka pun kesusahan untuk menjalankan motornya. Namun, ditengah kesulitan mereka, mereka masih mau membantu aku mengeluarkan motor dari timbunan pasir tebal. Akhirnya aku bisa melanjutkan perjalanan dengan perjuangan berat. Tapi paling enggak aku sudah selamat.

Untuk dua pemuda yang membantu aku, aku cuma bisa bilang terimakasih pada saat itu. Karena kami tidak berjumpa lagi karena sibuk dengan "perjuangan" masing-masing. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku, kalau mereka cuek seperti yang lainnya dan terus berjalan tanpa membantu aku. Aku berdoa semoga mereka selalu diikuti kebaikan di setiap harinya dalam hidup mereka.

Kisah kedua, kali ini berhubungan dengan mobil. Jadi belum lama sesudah aku belajar nyetir, aku mencoba menyetir sendirian. Harusnya memang ada yang mendampingi. Tapi aku tidak punya teman yang bisa menyetir. Sedangkan masa kursus sudah habis.

Lalu ketika di lampu merah yang agak nanjak mobil aku mati. Jadi aku selalu terlambat menginjak gas atau kopling keburu dilepas. Jadi mobilnya bolak balik mati terus. Wah panik dong, akhirnya ada bapak-bapak yang mendekatiku. Untungnya dia tidak marah dan menawarkan bantuan. Akhirnya mobil aku dipinggirkan ke tempat yang lebih aman. 

Aku bersyukur bapak itu mau membantuku, dia bahkan sampai rela memberi waktunya untuk menolongku. Bayangkan saja, kalau dia bukannya menolong tapi justru marah-marah. Wah enggak ngerti deh gimana nasibku. Ya walau aku sadar aku juga salah. 

Kisah ketiga, kali ini bersama motor manual aka motor gigi. Jadi beberapa waktu yang lalu aku pernah ganti ban dalam. Tanpa aku sadari, jadi baut penutup rodanya itu sudah enggak ada pas aku naiki. Awalnya aku pikir apa banku kempes, tapi kan baru di ganti. Jadi aku tetap bawa motor seperti biasa. 

Makin dibawa makin aneh sampai akhirnya motorku oleng, syukurnya aku masih bisa banting stir ke arah pinggiran sehingga aku hanya menabrak bagian pinggir tanah yang lunak.

Aku bingung, aku cek aku pikir karena rantai motornya kendor. Pas aku mau coba bawa kembali ke jalan raya, motor terasa sangat berat. Enggak bisa jalan. Akhirnya aku hanya mengharapkan ada orang yang mau berhenti melihat keadaanku.

Beberapa waktu berlalu, belum ada yang membantu. Aku sambil berusaha mengangkat motor, tapi sangat berat. Akhirnya ada bapak ojek yang perawakannya sudah nampak tua, mungkin 60 tahun. Wah agak enggak enak aku. Si bapak dengan ramah bertanya ada apa dengan motorku dan aku jawab setahuku. 

Setelah di cek si bapak, ternyata baut penutup ban motornya yang hilang sehingga ban motor keluar dari As-nya ( kalau enggak salah tangkap ya). Setelah diperbaiki sebentar oleh si bapak, akhirnya motorku bisa kembali berjalan. Meski aku harus mendorong menuju bengkel terdekat.

Ketika mendorong motor, ada satu tanjakan kecil yang harus aku lewati. Dari kejauhan aku langsung lemas. Ya ampun jalan datar saja aku sudah engap apalagi tanjakan. Semakin mendekati tanjakan  tidak disangka ada bapak pemilik warung yang membantu mendorong motorku. Awalnya aku tolak, karena aku tidak mau merepotkan orang lain, tapi sebapak justru menjawab " Sudah enggak apa-apa, kasihan ini tanjakan..." Wow awalnya aku yang sudah badmood kembali bersemangat.

Aku bersyukur selalu dipertemukan dengan orang-orang baik ketika sedang menghadapi masalah dan kesulitan lainnya.  Hal inipun yang mendorong aku untuk terus rajin berbuat kebaikan. Paling enggak aku bisa membalas kebaikan yang aku terima dengan memberi kebaikan kepada orang lain. Meski mungkin untuk hal yang sepele.

Jadi ingat dulu sempat booming istilah "forward it " jadi ketika kamu menerima kebaikan, usahakan kamu membalasnya dengan kebaikan kepada yang lain. Jadi kebaikan itu tidak berhenti di kamu tapi justru semakin berkembang.

Jadi kebaikan apa yang sudah kamu terima dan berikan hari ini?

Have a bless weekend!

MRS

Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar

Hai Guys,

Anyyonghaseyo...

Tidak terasa sudah memasuki hari ke-22 tantangan 30 Hari Menulis Cerita bersama KUBBU. Temanya kali ini tentang "Harapan". Cukup sudah dua hari absen menulis. Makin ditunda akan makin malas diri ini. Beberapa hari ini aku tumben agak sibuk, jadi tidak fokus menulis karena memikirkan pekerjaan lain.

Entah kenapa bulan Oktober ini aku mendadak produktif. Yang biasanya bingung mau melakukan apa, tapi di bulan ke-10 ini aku justru merasa kekurangan waktu. Capek? Sudah pasti  tapi aku bahagia menjalaninya.

Ngomong-ngomong tentang kesibukan. Aku tengah belajar menjadi guru online bahasa korea. Bukan sekadar mau promosi, tapi hal ini berhubungan dengan impian yang miliki. Dimana impian ini menjadi salah satu harapanku yang ingin aku capai dalam hidupku. Yaitu aku ingin jago berbahasa korea. Sesimpel itu. 

Jadi dengan mengajar orang kain aku berupaya memakai bahasa yang sudah kupelajari. Harapanku, nantinya aku bisa tinggal di korea selama beberapa saat untuk memperlancar speakingku. Tapi hal ini tidaklah mudah kucapai karena biaya yang diperlukan cukup besar.

Entah kenapa obsesi aku bisa pergi ke Korea dan bisa tinggal di sana cukup besar. Bahkan keinginan pergi ke Korea ini yang dulu membuatku seperti salah langkah. Sampai berbohong kepada bapakku.

Jadi ceritanya awal tahun 2017 aku mendapat kabar aku diterima jadi dosen di kampus yang aku lamar. Tapi di saat bersamaan aku menerima kabar lain yang membuka peluang aku bisa pergi ke Korea. Tanpa pikir panjang aku menolak menjadi dosen dan memilih menggapai harapanku untuk bisa tinggal di Korea.

Sampai aku berbohong sama bapak. Ketika ditanya apakah aku diterima menjadi dosen atau tidak. Dan aku jawab tidak diterima. Bapak terlihat sangat sedih. Karena keinginannya melihat aku menjadi dosen. Waktu itu aku sedih juga saat melihat raut wajah bapak. Tapi langsung aku tangkis dengan pikiran bahwa pilihanku pasti akan membawa hal yang lebih baik.

Meski pada kenyataannya semua enggak berjalan lancar. Anganku yang ingin memberitahu bapak ketika impianku sudah terwujud nyatanya percuma ditutup dengan kepergian bapak. Ya belum sempat impian itu terwujud, bapak sudah harus pergi untuk selama-lamanya.

Karena kebohongan ini aku menyesal sekali. Aku menyesal kenapa aku harus berbohong. Bahkan bapak pergi tanpa tahu apa-apa. Satu bulan kepergian bapak hatiku hancur. Memikirkan kebodohan yang aku lakukan. Ya Tuhan ingat kejadian ini aku jadi mewek.

Namun hidup harus berjalan. Aku percaya meskipun bapak enggak tahu kenyataannya bapak akan tetap bangga padaku. Aku kembali menata hidup, awalnya enggak mau berhubungan dengan impianku ke Korea, tapi di lain sisi aku berpikir, aku sudah memulainya. Maka aku harus mengakhirinya dengan baik.

Jadi harapan aku bisa merasakan hidup di Korea tetap aku perjuangkan. Ya meski enggak senekad dulu. Kadangpun aku lupa hal ini. Karena aku mau realistis. Oleh karena itu sebagai pengingat, aku membuat channel Youtube bahasa Korea. Terbaru aku buka kelas bahasa Korea online. 

Ya aku berharap aku bisa memenuhi harapanku ini. Jadi aku bisa membayar lunas hutang janjiku kepada bapak. Amin.

사랑해 아빠요,

너의딸




Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar

 안녕하세요,

어떻게 지내세요?


Wahh bahasan menarik hari ke-23 tantangan 30 Hari Menulis Cerita Bersama KUBBU. Kali ini temanya " Celebrity Crush"  atau artis atau siapapun itu yang kamu haluin untuk jadi pasangan kamu. Sebenarnya sekarang aku sudah enggak terlalu mengkhayalkan hal-hal seperti ini. Cuma kalau masih boleh menghalu, pilihanku jatuh pada Lee Dong Wook Ajeossi.

Pertemuan kami berawal sejak lama sekitar tahun 2005, aku yang waktu itu masih kelas 1 SMA langsung jatuh cinta dengan wajahnya yang sangat rupawan melalui aktingnya di drama korea " My Girl". Enggak hanya berwajah bak pangeran, kemampuan aktingnya pun sangat mumpuni. Jadi deh jadi fansnya.

Sebenarnya selain Lee Dong Wook ajeossi ada banyak para oppa korea yang aku suka juga. Cuma entah kenapa Lee Dong Ajeossi ini punya daya tarik tersendiri. Meski waktu itu sempet beberapa tahun enggak nonton drakor karena kesibukan lain.

Terus akhirnya nonton aktingnya pas main sebagai second couple di drakor Goblin. Bukannya mau nyuekin Goog Yoo Ajeossi yang berperan sebagai main couplenya. Cuma aura Lee Dong Wook memang enggak bisa dihentikan. Hahaha.

Makin jatuh cinta lagi pas main drakor " Touch Your Heart" Duh langsung kebayang kalau dia jadi suami aku. Pasti hidup aku bakalan bahagia banget. Ya ampun serius yang di drama ini, dia main selayaknya dia memang berkarakter seperti itu. Tegas tapi lembut. Serius tapi kocak. Ahh saranghae oppa.

Sekarang lagi  main di drama "Tale of the Nine Tailed" dengan rambut merahnya. Ampun dehh ini om-om cakepnya abadi.  Makin tua makin jadi. Benar-benar ajeosi rupa oppa. Ah berharap suatu saat bisa ketemu dia.

Meski agak berat pas tahu dia pacaran sama Bae Suzy. Tapi aku sudah ikhlas dan berharap mereka bisa sampai jenjang pernikahan dan bahagia sampai tua. Wahh enggak sabar menunggu Lee Dong Wook Junior.

사랑해 오빠,

이 라야

Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar

What's Up!

How's your life?

Hari ke-18, tema bebas diberikan oleh KUBBU kepada para peserta tantangan 30 Hari Menulis Cerita bersama KUBBU. Biasanya bingung mau bercerita apa ketika diberikan sebuah tema. Ternyata diberi kebebasan dalam menentukan temanya sendiri menjadi sebuah kebingungan yang jauh lebih bingung. Awalnya aku mau bahas tentang kebebasan itu apa. Tapi mentok sampe dua paragraf tanpa kepastian. Batal deh. Lalu aku kepikiran mau cerita tentang hubungan aku dan emak. Oke ini bukan cerita indah. Tapi menulisnya akan menjadi sebuah kenangan tertulis.

Kenalin emak, atau mak'e begitu aku biasa memanggilnya. Lebih parah kalau lagi bercanda aku panggil dengan sebutan" Ndill" singkatan dari brindil, ya dari emak lah aku mendapat DNA rambut keritingku. Jangan salah panggilan ini tidak mudah dilontarkan, perlu pertengkaran dan jam terbang tinggi untuk melakukannya.

Rasanya Mom Versus Me menjadi judul yang tepat akan hubungan kami berdua. Lagi lagi layaknya Tom and Jerry kamu tidak pernah aku. Entah kenapa aku enggak paham. Mungkin karena kami sudah lama berpisah. Atau aku yang merasa emak "pilih kasih" terhadap kami anak-anaknya. Tapi ini beneran yang aku rasakan. Jadi aku enggak pernah merasa emak tulus menyayangiku. Apalagi dibanding anak-anak lain aku yang paling gembel. Wkwkwk

Waktu kecil sebenarnya aku enggak terlalu merasakan hal ini. Namanya juga anak-anak asal makan enak sudah merasa bahagia. Ya pikiranku sesederhana itu. Beranjak besar dan mulai hidup terpisah dengan emak karena urusan kerja membuat aku yang cuek ini menjadi "berjarak" dengan emak ataupun bapak. Ya meski aku pilih kasih juga, aku lebih sayang bapak daripada emak. Hahaha

Hingga akhirnya kepergian bapak 2017 membuatku memutuskan untuk tinggal menemani mamak. Mulailah hubungan yang tidak sehat ini dimulai. Semacam fase perkenalan kami satu sama lain. Beberapa kali aku ingin pergi mencari kerja keluar kota. Tapi setiap aku ingat kepergian bapak ditengah kesepiannya aku berusaha menghilangkan pemikiran itu. 

Dua tahun menjadi "Fase perkenalan" yang berat. Kami sering bertengkar untuk hal sepele. Kadang aku berpikir, " Kok bisa ya bapak bertahan dengan semua sikap mamak." Oiya buat informasi, aku punya sifat dan karakter yang mirip banget sama bapak, bahkan postur tubuh dan gaya berjalan kami mirip. Makanya enggak habis pikir bagaimana bapak bisa bertahan selama itu? Meski inipun hanya pikiran subyektif dari aku ya. Paling parah aku pernah diam-diam selama enam bulan padahal kami serumah. Hahaha. Enggak sekali dua kali tapi sering. Akhirnya aku "memilih mengalah". Biasanya aku yang memaksa mamak mengerti perasaanku, tapi kini aku yang coba masuk ke dalam pikirannya. Tentu ini bukanlah hal yang mudah. Rasanya lebih mudah memahami orang lain daripada keluarga sendiri.

Ya membangun hubungan memang membutuhkan usaha dua belah pihak. Meski sulit asal ada usaha dari keduanya maka hubungan itu lambat laun akan membentuk suatu ikatan. 

Awalnya hubungan kami yang bagaikan kucing dan tikus, sekarang perlahan mulai timbul perasaan takut akan kehilangan. Ya beberapa hari ini aku sering memikirkan usia mamak yang makin renta. Aku memikirkan keinginan mamak yang masih belum bisa aku penuhi. Aku berharap hubungan kami yang awalnya tertutupi rasa ketidaktahuan akan semakin berkembang menjadi hubungan yang lebih mengenal satu sama lain. Amin


Love You Mak,

-MRS-


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Selamat Pagi,

Apa Kabar?



Bagaimana pagi kalian?

Apa yang membuatmu bersemangat pagi ini?

Apa yang membuatmu enggan beranjak dari tidurmu?

Apa yang membuatmu bersyukur pagi ini?

Apa yang membuatmu kesal pagi ini?

Bagaimana perasaanmu sekarang?

Hari ke-19 tantangan 30 Hari Menulis Cerita bersama KUBBU. Bagaimana perasaanmu? Kalau aku berpikir "wah tak terasa sudah hampir dipenghujung waktu ya." Perasaan bahagia bercampur bangga menyelimutiku, meski agak kesal karena masih ada hutang satu artikel hari ke-17. Sudah ada tema sih, tapi mendadak mentok. Daripada kesal sendiri aku coba menulis tema hari ke-18 dan saat ini hari ke-19. 

Begitulah emosi yang aku rasakan, mungkin beberapa orang ada yang akan cuek, atau ada juga yang kayak aku kepikiran gini, tapi tetep belum tahu mau menulis apa. Itulah serunya emosi yang hanya bisa dirasakan manusia. Ya emosi sebagai salah satu media kita menunjukkan bagaimana perasaan yang kita rasakan dalam menghadapi sesuatu. Sebagai manusia, kita patut bersyukur karena Tuhan melengkapi kita dengan beragam emosi. Perasaan yang membantu kita mengekspresikan apa yang mau orang lain tahu dari kita.

Rasanya kalau membahas tentang emosi tidak akan ada habisnya. Emosi menjadi alat kita merespons sesuatu yang menimpa kita. Entah itu sedih, bahagia, marah, dan perasaan lainnya. Emosi menjadi inspirasi banyak lirik lagu, sentral sebuah cerita dan pusat perbincangan antar sesama manusia.

Ketika menulis ini, aku sambil mendengarkan musik. Biar apa? Sepertinya mendengarkan musik rasanya lebih tenang, kalau idenya mentok, aku coba menikmati lirik dan musiknya dulu. Sebuah distraksi yang sehat. 

Lalu tiba-tiba lagu Tulus yang berjudul " Tukar Jiwa mengalun memenuhi telingaku. Lagu ini sebenarnya lebih sering aku dengar di tiktok. Dipakai kebanyakan orang untuk menunjukkan betapa "berat" hidup yang dijalaninya namun selalu dicap "sangat beruntung" oleh orang lain. Kata kata yang mewakili adalah " Coba sehari saja, satu hari saja, kau jadi diriku" barusan aku dengerkan lirik fullnya sebenarnya bukan ini sih makna yang mau disampaikan. Meski tetap masih berbicara tentang seorang pria yang ingin dimengerti mengenai perasaannya. Dia berharap wanita yang dia sukai bertukar jiwa dengannya, untuk melihat perasaan si laki-laki dari sudut pandang si laki-laki. Duh kenapa jadi bahas beginian, eh tapi ini kan termasuk emosi ya. Bahkan emosi yang paling sering dibicarakan. Baiklah.

Lirik lagu ini sangat menarik. Terlebih mirip dengan metode yang aku selalu coba terapkan dalam menghadapi segala sesuatu yang berhubungan dengan emosi manusia. Misalnya, ketika aku bertengkar dengan kembaranku, aku coba memposisikan diriku sebagai diriku sendiri dan sebagai dirinya. Meski ini bukanlah hal yang mudah. Terlebih ketika aku sudah dikuasai ego yang tinggi. Merasa paling benar. Lalu menuntut orang lain seharusnya memiliki perasaan dan pemikiran yang sama dengan aku. Padahal itu mustahil. Manusia itu kompleks. Kadang yang bagi kita merupakan hal sepele, ternyata merupakan hal penting bagi orang lain.

Masih sekarangpun aku masih belajar mengelola emosiku. Baik itu marah, sedih, kesal atau bahagia. Aku belajar bagaimana segala emosi yang aku rasakan bisa membawa energi yang membawa kebaikan dalam hidupku. Enggak mudah. Karena bagiku marah, kesal, sedih, menangis, marah atau diam itu memiliki peranan yang penting. Perasaan ini menjadi penyeimbang satu sama lain. Enggak ada yang lebih penting semua ada karena memang diperlukan. Baidewei, pemikiran ini dulu terinspirasi karena nonton inside out. Dimana pada endingnya ( kalau seinget aku ya) ternyata yang dibutuhkan si gadis adalah cara menangis. 

Setipe dengan cerita Inside out, ada juga drama Korea yang berjudul it's okay not to be okay yang sentral ceritanya berbicara mengenai psikologi manusia. Cuma yang aku mau tekankan di sini bagaimana pemeran utama lelaki yang tidak pernah menunjukkan ekspresi marah atau sedih di depan orang lain akhirnya berubah menjadi seseorang yang berani mengungkapkan emosi dirinya. Sementara si pemeran wanita yang awalnya selalu marah-marah dan eksploisif dalam menyelesaikan segala sesuatu akhirnya berubah menjadi pribadi yang lebih "tenang".

Tapi semuany perlu waktu dan kebesaran hati untuk mau berdamai dengan diri sendiri. Lalu dengan orang lain. Rasanya ketika kamu mau lebih mencintai dirimu sendiri, semuanya akan bisa lebih dikendalikan. Ingatlah emosimu, ada dikendalimu. 

-MRS-


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Selamat Malam,

Apa Kabar?


Hari ke-18 tantangan 30 Hari Menulis Bersama KUBBU memberi tema " Cerita Tentang Hari Ini". Cerita apa yang bisa dipamerkan ketika engkau tua nanti. Paling enggak cerita apa yang bisa aku ceritakan untuk suami, anak dan cucuku nanti (visioner sekali aku). 

Sebenarnya tema ini jadi salah satu alasan aku menulis blog. Ya ingatan yang sementara ini harus ditulis dan diberi foto sebagai bukti sehingga yang melihatnya nanti akan percaya.

Entah kenapa aku sampai kepikiran, kalau nanti menikah dan punya anak aku mau cerita tentang pengalamanku mengelilingi indahnya Indonesia dengan berbagai cara.

Aku berharap nantinya keturunanku juga mencintai hobbi yang juga sudah kutekuni ini. Traveling. Aku mau berbagi dimana melalui traveling, aku belajar untuk menjadi sosok yang lebih berani, mandiri, toleran, dan mensyukuri segala pemberian Tuhan.

Salah satu kisah yang akan sangat bangga aku ceritakan adalah kenekatanku solo riding dari Jawa Tengah menuju Pulau Lombok. Seorang wanita yang sedang bingung dengan apa yang sedang dikerjakannya. Nekat deh refreshing dengan cara yang tidak biasa. Pikirku sekalian mengetes kemampuan diri. Apakah aku bisa bertahan hidup sendiri selama perjalanan.

Setelah memutuskan tempat-tempat yang aku mau kunjungi dan browsing sana sini mengenai rute perjalanan yang harus aku lewati. Akhirnya aku memberanikan diri pergi seorang diri. Bersama motor matic yang aku beri nama "Emak" akhirnya perjalanan "kami berdua" pun dimulai. 

Seharian mengendarai motor dengan beberapa kali berhenti akhirnya kota Batu, Malang menjadi tempat pemberhentian pertama. Tidur di masjid yang ada di pusat alun-alun kota batu adalah upayaku untuk menghemat biaya perjalanan. Aku tidak sendiri, ternyata banyak orang juga yang tidur di latar masjid bersamaku. Ini pengalaman yang cukup memberiku keberanian untuk berada di tempat terbuka tapi banyak orang. Eh apa sih, ya belajar untuk tetap waspada kali ya. Tapi aku juga bersyukur karena aku tidur dan bangun dalam keadaan baik-baik saja. Akhirnya aku bermain ke Museum Angkut, Curug Coban, bahkan malam sebelumnya aku main ke Batu Night Spectacular. Iya aku "menginap" dua hari di Masjid. Kadang aku pikir-pikir kenapa pula aku tidur di masjid ya. Entahlah.

Perjalananpun berlanjut, nanya sana sini aku bisa sampai di Bromo. Aku kagum dan terhenyak. Woww, ternyata ada tempat seindah ini di Indonesia. Parah keren banget! Sayang aku hanya seorang diri, jarang orang yang lewat. Jadilah aku foto seadanya. Mana tongsis pake acara rusak sewaktu aku di Malang, padahal baru beli. Sedih.

Aku yang lama foto sana sini, tanpa tahu bahaya apa yang menantiku. Iya jadi aku enggak tahu, kalau rute bromo itu makin siang (arah pasir berbisik) itu makin tertutup debu. Akhirnya beberapa kali aku terjebak di pasir. Motor maticku tidak kuat untuk maju. Akhirnya ada masa si emak sudah tidak bisa bergerak meski aku sudah berupaya sekuat tenaga. Pikiranku sudah kacau pada saat itu. Mana enggak ada orang lewat. Akupun hanya bisa pasrah dan berdoa. Mungkin saat itu salah satu doa paling tulus yang kupanjatkan kepada Tuhan. Aku sudah lupa aku bilang apa, cuma intinya aku pasrah dan berserah aku. Pokoknya malah jadi ajang "tobat" aku. Hingga akhir dari belakang nampak dua orang naik motor matic juga dan kesulitan juga mau lewat, tapi mereka mau berhenti untuk menolak aku dulu. Wow puji Tuhan, doaku langsung berubah menjadi pertolongan.

Entahlah, tapi setelah kejadian itu aku makin merasa bahwa Tuhan itu nyata adanya. Aku bersyukur banget aku masih bisa lolos dari "pasir berbisik" yang "menyeramkan" itu. Perjalanan lainnya pun selalu dipenuhi dengan pencobaan, tapi lagi-lagi aku selalu dilindungi oleh-Nya. Hingga akhirnya aku selamat sampai tujuan akhir. Yang aku mau ceritakan kelak buat anak cucuku adalah, apapun masalah yang kamu miliki selama kamu masih memiliki harapan, semuanya akan bisa dilewati. 

Ya mungkin enggak harus melalui traveling agar bisa mengalami pengalaman seperti ini tapi perjalanan ini menjadi sesuatu yang sangat berkesan dan selalu menjadi pengingat ketika aku mengalami hal berat. Sekarang setiap ada hal berat yang menimpa maka aku akan berkata kepada diriku " Udah tenang aja, semua pasti ada jalan keluarnya. Kamu pasti bisa "lewati" ini semua. Kamu udah pernah berhasil kan lewati pasir berbisik itu."


-MRS-


Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar

Selamat Malam,

Apa Kabar?


Tema hari ke-16 tantangan 30 Hari Menulis Cerita bersama KUBBU kali ini sangat pendek, yaitu berbicara tentang "Idola" baik dia tokoh berpengaruh, artis, selebgram, influenfer atau siapapun yang kamu jadikan panutan dalam hidupmu. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada para tokoh dalam kitab suci ya.

Aku pribadi, jarang sekali atau hampir enggak pernah ngefans atau memuja seseorang secara berlebihan. Kalau menjadikan seseorang panutan, ya aku sekadar mengikuti apa yang baik dan menyaring apa yang menurutku tidak benar. Jadi aku cukup selektif atau pemilih dalam menjadikan seseorang panutan. Lagipula namanya manusia, mana ada yang sempurna kan.

Berhubung aku suka traveling, maka aku banyak mengikuti para traveler yang membagikan keseharian atau perjalanannya di dunia sosial media, terutama instagram. Aku sendiri bukan anak yang gaul di dunia sosial media, bahkan bisa dibilang gagap teknologi. Jadi waktu sedang lihat-lihat siapa yang harus aku follow, tanpa sengaja aku melihat postingan dari influencer instagram dengan nama @amrazing.

Awalnya aku follow karena melihat foto yang dia ambil bagus-bagus. Tapi yang paling bikin aku yakin untuk follow dia adalah dia selalu menggunggah foto disertai cerita menarik sebagai captionnya.

Nama aslinya kalau enggak salah Alexander Thian. Katanya ngefans tapi kok enggak tahu sama namanya. Aku kan ngefans sama pemikirannya. Ngeles aja cem bajaj.

Kembali ke topik awal, jadi kenapa aku menjadikannya panutan? Soalnya ada beberapa hal yang mulai aku terapkan dalam hidup terinspirasi dari dia, misalnya aku mulao rajin menulis caption panjang untuk feed instagram. Untuk apa? Sebagai sarana aku belajar menyusun kalimat dan merangkai kisah yang menarik dan enak untuk dibaca. Hampir semua caption feednya kohlex aku suka, apalagi kalau sudah mulai dengan hastag "letmetellyouastory" .

Aku ingat betul, awal mula aku mulai rajin menulis caption. Awalnya bingung mau menulis apa, tapi karena rajin mengikuti saran yang kohlex bagikan di feed atau storynya mengenai " how to tell a story with your photo". Yang paling membekas diingatanku, katanya untuk mulai sesuatu itu ya kamu mulai langsung aka tulis sekarang juga. Jadi aku tulis apapun yang aku bisa mengenai foto yang aku posting. Lama-lama aku terbiasa. Ya meski belum sebagus kohlex, tapi membandingkan dengan kemampuan menulisku sebelumnya sudah ada peningkatan.

Selain membahas tentang story telling, Kohlex juga membahas isu lainnya yang tidak kalah seru. Sebut saja bagaimana dia membahas tentang etika mengirim lamaran kerja atau etika ketika diwawancara. Yang paling seru ketika dia membahas tentang zodiak. Bukan dari segi ramalannya, tapi membahas tentang karakter seseorang melalui zodiaknya. Aku rasa ini sangat unik melihat cara dia menyampaikannya secara menarik dan dari sisi yang jarang dikulik orang.

Selain itu dia juga tidak malu untuk membagikan kisah hidupnya. Bagaimana dia memulai segalanya dengan tidak mudah. Bagaimana berat hidup yang harus dilalui. Semuanya diceritakan dengan sangat menarik tanpa niatan minta dikasihani tapi justru memotivasi.

 Aku rasa tepat jika dirinya dipanggil influencer. Karena aku juga banyak terpengaruh hal positif. Tentu terkadang ada beberapa hal yang aku tidak suka dari pemikirannya, tapi namanya juga manusia. Jadi selama itu enggak melanggar prinsipku aku masih bisa terima.

Bisa dibilang cikal bakal aku mulai menulis blog, dan bisa memenangkan beberapa lomba blog adalah berkat mengikuti anjurannya dalam belajar menulis melalui latihan menulis caption.

Kalau mau dibahas semua tentang dia sih enggak bakal ada habisnya. Yang pasti salah satu kecocokan kami (ciyee padahal enggak pernah ketemu) adalah karena dia adalah aquarius dan aku aries. Serius klop banget ini. Sama-sama batu.

-MRS-



Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Good Evening,
My Future Husband...



Tepat setengah perjalanan 30 Hari Menulis Cerita bersama KUBBU. Kali ini temanya yang sering jadi ide cerita banyak drama korea, yaitu cinta pertama.

Dengan sangat menyesal, aku jawab enggak tahu. Sampai sekarang aku masih bingung tentang definisi cinta itu sendiri. Katanya kalau sedang jatuh cinta semuanya terasa indah, ingin dekat-dekat dia. Selalu merindukan dia. Pokoknya semuanya tentang dia. Masalahnya sepertinya aku belum pernah merasakan hal ini. 

Bukan berarti enggak pernah naksir seseorang diam-diam. Sebut saja si A teman SD ku yang manis, entah dimana dia sekarang. Atau teman sekelasku saat SMP yang meletakan "surat cinta" dalam buku pelajaranku. Belum lagi kakak kelas SMA yang aku sukai karena kepintarannya. Meski berkacamata karismanya tetap ada. Nekat aku beri dia "surat cinta" yang aku tinggalkan di laci mejanya. Sial, aku dijauhi, padahal aku cuma mau mengagumi kepintarannya. 

Parahnya lagi  waktu kuliah aku sempat salah membaca kode teman sekelas aka kegeeran. Aku pikir dia suka aku enggak tahunya tiba-tiba sudah jadian sama adik tingkat yang memang lebih cantik dariku. Sakit tapi tak berdarah. Hujannya di luar rembesnya di hati. Pas kerja, aku iseng ngeledekin temen. Aku pikir aku enggak akan suka karena beda agama tahunya, gue baper. Gue suka, eh dia jalan sama cewek lain. Terakhir ada kemajuan, ada cowo teman pelayanan di gereja. Aku yakin dia suka aku. Aku kasih lampu hijau, iseng-iseng berhadiah. Lewat sms kasih tahu aku ada rasa ke dia. Berhasil, dia masuk "jebakan". Dia makin sayang aku mulai menghilang. Jahat sih aku. Ujungnya menyesal.

Bertahun-tahun kemudian. Sekian lama akhirnya menemukan sosok yang aku impikan. Akhir 2018 ketemu pangeran impian. Awalnya biasa saja. Efek trip bareng kog sepertinya dia yang aku cari selama ini. Percaya deh, dari semua trip yang aku ikuti aku paling jarang suka sama orang. Eh ini sekali trip bareng langsung salah tingkah akunya.

Selesai trip, coba pendekatan. Makin aku kepoin dia, makin aku suka. Dia ada respons juga sih, tapi sedikit. Jalan ninjaku, aku doain dia. Suka halu tentang dia, sampai beberapa waktu lalu, aku tahu dia sudah ada yang punya. Ambyar. Tapi aries tetaplah aries, hatiku sakit untuk beberapa hari. Lalu mulai move on. Sesederhana itu.

Terus apa hubungannya sama cinta pertama? 

Ya itu tadi, rasanya aku belum pernah sungguh-sungguh jatuh cinta. Jadi aku rasa aku belum menemukan cinta pertamaku. Belum pernah begitu merindukan seseorang, belum pernah selalu memikirkan seseorang. Pokoknya yang dilakukan orang ketika jatuh cinta. Lalu yang di atas itu apa? Ya namanya juga manusia. Suka coba-coba. Tapi kalau kalian masih memaksa. Ya sudah aku jawab, 100 % aku yakin cinta pertamaku adalah bapakku.

Love,

-MRS-



Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar

Hai Guys,

Apa Kabar?


Memasuki hari ke-14 tantangan 30 Hari Menulis Cerita bersama KUBBU. Hari ini temanya " Tell About Your Family". Agak panik karena aku kan belum berkeluarga. Hahaha. Jadi aku mau cerita tentang keluarga kandungku saja dulu, semoga di lain kesempatan aku sudah bisa sharing tentang keluarga baruku.

Sebut saja keluarga Sihotang. Pasti kalian sering salah sebut menjadi Sitohang. Padahal antara Sihotang dan Sitohang tidak ada hubungan apapun. Karena Chocky Sitohang lebih tenar duluan dari Judika Sihotang, maka banyak yang salah memanggil namaku.

Pada tahun 1981, Bapak Sihotang menikah dengan ibu Sianturi. Tahun 1982 lahirlah putri pertama mereka yang menjadi boru panggoaran ( nama sebutan). Dua tahun berselang lahirlah putra pertama mereka. Disusul tahun 1986 lahir lagi seorang putri mereka.  Rencananya mereka akan berhenti memiliki anak sampai anak ke-empat jika anak yang lahir adalah laki-laki jadi biar berpasangan gitu. Cowo-cewe. Apadaya yang lahir justru anak perempuan, kembar pula. Puji Tuhan akhirnya beberapa tahun kemudian lahirlah anak lelaki, yang disebut siapudan atau si bungsu.

Oke tahun sudah dibahas, sekarang mari kita lebih fokus ke bulan kelahiran, yang memengaruhi rasi bintang atau zodiak yang menaungi setiap orang di keluarga Sihotang ini. Kenapa zodiak? Biar pembahasannya lebih universal. Jadi aku enggak terkesan ngomongin keluargaku. Padahal memang iya. Lol

Bapak lahir  di awal bulan Februari sama dengan abangku. Yang berarti mereka Aquarius.  Emak lahir pertengahan bulan Maret sehingga berzodiak Pisces. Kakakku yang pertama lahir bulan April, diikuti oleh aku, kembaranku dan adikku. Bahkan aku dan kembaranku lahir pada tanggal yang sama dengan kakak pertamaku, hanya beda tahun. Kakakku yang no tiga lahir di akhir Agustus yang membuatnya berzodiak virgo. Delapan orang anggota keluarga, empat orang aries. Kami unggul. 

Logikanya, orang yang punya zodiak sama harusnya cocok, hal ini tidak berlaku di keluargaku. Bapak dan abangku sering bertengkar meski sama-sama aquarius. Kami geng aries pun sama.Aku versus kakak pertamaku. Kalau kembaranku versus adikku.


Kalau dilihat dari zodiak, keluarga Sihotang ini dikuasai oleh orang-orang yang kepala batu. Kalau belum tahu, geng aquarius dan geng aries adalah zodiak yang kepalanya batu. Jangan lupakan virgo yang perfeksionis dan pisces yang tidak mau mengalah. Bisa dipastikan hawa panas selalu membara kalau semua kumpul di rumah. Hahaha. Paling seru kalau udah pada berantem, meski tetap saja semua pada tunduk sama bapak.

Seharusnya bapak yang melambangkan air dan emak yang melambangkan ikan bisa akur ya. Jadi saling melengkapi gitu, karena ikan enggak mungkin hidup tanpa air. Realitanya, si ikan ini selalu berenang ke sana ke sini karena ingin melihat kehidupan di permukaan bumi. Padahal air ingin si ikan duduk tenang menemaninya menikmati kehidupan dalam air.

Geng aries justru membentuk tiga sekutu. Kakakku berdirikari. Aku dan kembaranku. Adikku dan kakak ketiga. 

Meski kami keras kepala semua. Ada beberapa kesaman di antara kami yang mungkin sudah tercetak di DNA kami, yaitu kecintaan kami akan dunia traveling dan kuliner. Alias kami semua suka jalan-jalan dan makan enak.

Kami semua doyan pedas. Tapi sekarang karena faktor kesehatan, kami harus mengurangi konsumsi cabe. Ya memang kami semua gila sambal. Jadi demi bisa mengonsumsi sambal hingga akhir hayat kami mulai mengurangi konsumsi sambal.

Nah berhubung banyak anak, maka wisuda adalah hal yang sering kami datangi. Jadi tiap wisuda kami swmua berusaha hadir. Masing-masing wisuda memiliki kisahnya masing-masing. Atau bisa dibilang memiliki kemalangannya masing-masing. Karena di setiap wisuda ada aja kejadiannya. 

Salah satunya pas adikku wisuda di Yogyakarta. Tentu kami semua berangkat untuk cara wisudanya, kecuali abangku ya, dia disuruh jaga rumah ama bapak. Entah aku heran bapak sama abangku enggak pernah aku padahal sesama aquarius.

Berangkatlah aku, kembaran, kakakku dan keponakanku, si gemini dari Jakarta. 

For your information, ketika adikku wisuda, terbentuk dua kutub di rumah alias bapak dan emak pisah rumah. Layaknya Tom dan Jerry mereka selalu bertengkar. Jadi kami anak-anaknya ngakalin gimana caranya mereka tidak bertemu dan menimbulkan perang ketiga di acara penting siapudan.

Jadilah kami kucing-kucingan. Bayangin betapa capeknya kami lari dari ujung ke ujung di area kampus. Luas banget woy. Paling seru pas sesi foto. Kami semua yang ketakutan tapi enggak pengen sia-siain moment penting. Jadi foto bergiliran antara bapak atau emak. Bukan foto dengan bebas, tapi sembunyi-sembunyi. Jadi berusaha jangan sampai ketahuan bapak kalau kami foto bareng emak.

Hasil fotonya gimana?

Aku dan kembaran yang cuek tetap eksis. Sedangkan si bungsu foto dengan muka masam.  Si sulung aries resah gelisah memikirkan anaknya si aktif gemini. Anak ketiga, virgo baik hati menerima dengan lapang dada. Demi kebaikan bersama foto ini tidak perlu ditayangkan. Hahaha. Tunjukin yang bagusnya saja. Hehehe

Harusnya moment penting ini jadi waktu yang tepat traveling bersama. Sayangnya kekerasan hati masing-masing zodiak membuatnya fana belaka. Akhirnya geng aries ( aku, adik, dan kembaran) beserta si virgo yang kalem melakukan perjalanan sendiri. Sementara si keras kepala aquarius dan si tak mau kalah pisces pulang dengan mobil rentalan masing-masing.

Rasanya kalau ingat kejadian itu kesal sendiri. Tapi terselip juga rasa penyesalan seandainya komunikasi antara semua zodiak pasti tercipta kenangan indah.

Tapi itulah rahasia masing-masing zodiak yang tidak terungkap secara gamblang. 

Sudahlah aries bingung mau cerita apalagi. Kalau ceritanya terkesan absurd harap maklum, saat ini aries lagi sibuk.

Arian,

-MRS-


Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar

Selamat Malam,

Para Hadirin.

Memasuki hari ke-13 tantangan 30 Hari Menulis Cerita bersama KUBBU. Kali ini temanya berbicara mengenai musik favorit. Seharian ini aku bingung mau menulis apa. Sampai akhirnya menjelang dua jam sebelum deadline aku putuskan menulis perjalanan musik yang aku dengar dari kecil hingga saat ini.

Tidak ada musik khusus yang aku tekuni. Musik yang aku dengar adalah musik yang hits sesuai dengan jamannya. Kalau tidak salah pas zaman aku masih SD, musik yang lagi hits adalah musik India. Hal ini karena bollywood menghasilkan banyak soundtrack film yang pecah. Sebut saja kuch-kuch hota hai.

Selain itu di Indonesia sendiri, musik band sedang jaya-jayanya. Sheila on 7, Dewa 19, peterpan adalah musik yang sering aku dengarkan. Selain itu aku juga dengerin lagu almarhum Didi Kempot dan musik jawa lainnya.

Ketika SMP, aku mulai mendengarkan lagu-lagu boyband luar negeri. Westlife jadi teman setia, setiap lagunya aku tahu. Masih sangat jelas kenanganku menyanyikan lagu " My Love" dengan penuh percaya diri di depan kelas saat awal masuk SMP. Di masa SMA aku jarang dengerin musik, karena sibuk sekolah sampai sore dan aktif mengikuti ekstrakurikuler.

Masa kuliah, aku kerja sambil kuliah. Di sinilah awal temuku dengan lagu-lagu korea. Ya sebelumnya sudah pernah dengar tapi sebatas ost drama korea. Karena bekerja di bidang yang berhubungan dengan bahasa korea, akhirnya aku jadi sering dengerin lagu korea. Lama-lama jadi suka. Akhirnya aku jadi K-popers.

Selain menikmati tiap liriknya, yang aku suka dari lagu-lagu korea adalah mereka memiliki suatu pesan yang dalam. Jadi sembari mendengarkan musik, aku juga belajar sesuatu. Yang pasti sekaligus menambah perbendaharaan kosakata bahasa koreaku.

Biasanya aku suka lagu yang upbeat. Biar jadi penyemangat. Musik mempengaruhi moodku juga. Kalau lagi sedih aku pilih lagu sendu. Kalau lagi gembira aku pilih lagu yang bersemangat. Kalau lagi butuh motivasi ya aku pilih lagu yang memotivasi.

Sekarang akupun masih dengerin lagu korea. Apalagi sekarang musik korea sudah bisa diterima di semua kalangan. Dulu aku sempet minder karena dilingkungan kerja aku cuma aku yang dengerin musik korea sementara yang lainnya dengerin musik barat. 

Selain lagu korea, aku juga dengerin lagu batak. Aku juga suka dengerin lagu timur. Ya intinya musik aku sebatas mendengarkan apa yang mau aku dengar. Kalau kalian apa musik yang kalian suka?

-MRS-

Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar

Selamat Malam,

Apa Kabar?

Kembali ke misterius topik bersama KUBBU 30 Hari Menulis Cerita. Tema hari ke-12 ini adalah 30 Fakta tentang Dirimu. Setelah aku pikir-pikir lumayan juga bikin list seperti ini, hitung-hitung belajar mengenal diri sendiri. Baidewei, aku mikir ini seharian, karena kadang aku suka lupa tentang diriku sendiri. Hehehe

1. ANAK KEMBAR

Fakta paling utama adalah aku anak kembar. Kembar wanita yang diberi nama oleh bidan, Mawar Melati. Sampai sekarang aku masih heran, kenapa bidan itu kasih nama bunga mawar dan melati yang jelas sangat berbeda. Entahlah. 

2. RAMBUT AKU KERITING ASLI.

Harus banget dibilang asli, karena banyak yang mengira rambut keriting aku itu buatan. Padahal mereka enggak tahu saja betapa beratnya hidup dengan rambut keriting yang selalu dibilang "ih lucu banget rambutnya"

3. PALING DOYAN MAKANAN PEDAS

Sepertinya semua orang terdekat aku sudah tahu akan fakta ini. Mereka sudah biasa yang melihat sambal sebagai lauk setiap aku makan. 

4. AKU OMNIVORA 

Alias pemakan segalanya. Aku suka daging, ikan, aneka seafood, tempe, buah dan sayuran. Makanya kadang aku suka kaget ada orang yang enggak suka daging, atau ikan atau buah. Kecuali alergi ya. Tapi ya semua kembali ke pilihan masing-masing. Ini salah satu hal yang aku syukuri banget sih, enggak ribet kalau mau makan. I love food.

5. AKU K-LOVERS

Terutama K-drama, sudah suka dari SD, drama korea pertama aku kalau enggak salah ingat " All About Eve", parah sih anak kecil tontonannya drakor. Selain K-drama aku juga suka dengerin lagu-lagu Korea. Boyband dan Girlband Favorite aku sudah bubar. Bigbang dan 2ne1. Sekarang jadi blink. Untuk boyband aku suka WINNER. Tapi enggak sefanatik kayak sasaeng suka dengerin aja.

6. KOREA: NEGARA PERTAMA KE LUAR NEGERI

Korea jadi negara pertama kali aku keluar negeri. Inipun gegara menang lomba menulis artikel. Sampai sekarang belum pernah keluar negeri kalau di umur setua ini. Semoga setelah pandemi bisa traveling ke banyak negara. Ada amin saudara?

7. SOLO ROADTRIP

Tahun 2017, penuh kenekatan aku pergi solo roadtrip naik motor sendirian dari Jawa Tengah ke Lombok. Enggak pernah kasih tahu ke orang tua, takut mereka khawatir. Di perjalanan ini aku pernah tidur di Masjid dan SPBU demi menghemat pengeluaran.

8. TRAVEL ADDICT

Mungkin bawaan aries yang berjiwa petualang. Aku paling enggak betah kalau enggak kemana-mana. Jadi aku selalu susun waktu untuk sebuah perjalanan. Kemana saja yang penting jalan. Anehnya kalau sudah di rumah (mudik) aku justru hibernasi. 

8.  HUMORIS

Tiada hari tanpa tertawa. Aku suka sekali tertawa bahkan untuk hal sepele. Di saat sedang dalam keadaan sulitpun aku berusaha untuk tetap tertawa. Hal ini membuat aku belajar mengambil sisi humor dari setiap musibah.

9. PENYUKA ANAK-ANAK

Moodbooster aku adalah melihat anak-anak. Iya cuma ngeliat anak kecil jalan atau lagi main sudah bikin aku bahagia. Entah kayaknya unik kagum aja lihat mereka. Hal inipun yang jadi penilaian aku dalam mencari pasangan. Iya dia harus cinta anak-anak juga. 

10. WAKTU KECIL HOBI NAIK POHON

Aku suka banget lihat pohon. Apalagi pohon buah-buahan. Selalu membayangkan nanti kalau punya rumah sendiri harus ada pohon rambutan dan mangga, biar pas panen bisa dipanjat dan makan dipohonnya langsung. Berbicara tentang pohon aku pernah jatuh dari pohon Jambu, dan sampai besar tulang punggung aku ada gangguan. Puji Tuhan belum lama ini akhirnya bisa kembali normal.

11. WAKTU SD PERNAH KABUR DARI RUMAH

Kenekatan karena ketakutan dipukul sama bapak, akhirnya aku kabur dari rumah semalaman. Meski besok sorenya menyerahkan diri karena aku lapar.

12. PASPOR NGANGGUR

Pernah bikin paspor dan enggak kepake sama sekali alias enggak ada cap. Waktu itu untuk mencoba beasiswa KGSP (beasiswa ke Korea) apa daya enggak lolos. Kirain bakalan kepake untuk traveling ke luar negeri, tapi sampai expired enggak pernah kepake sama sekali. Miris.

13. HOBBI TENGGELAM

Aku pencinta air. Waktu kecil sering banget tenggelam, tapi aku enggak pernah kapok main air.


14. SEA LOVER

Karena suka air jadi aku suka laut. Jadi kebanyakan traveling ke laut. Betah banget disuruh snorkling. Waktu sudah besar lagi-lagi aku hampir tenggelam kebawa ombak waktu berenang di salah satu pantai di Bali. 

15. MALAS MANDI

Walau aku suka air tapi kalau di rumah aku jarang mandi. Buahaha. Memang harus hidup dekat laut atau curug biar rajin mandi. Setiap aku diomelin emak aku bakalan jawab " Aku kan Melati, udah wangi enggak perlu mandi."lol.

16. WAKTU SMA PERNAH BIKIN SURAT UNTUK KAKAK KELAS DAN DIA LANGSUNG MENJAUH.

17. BELAJAR BAHASA KOREA

Bekerja hampir 8 tahun di bidang bahasa Korea tapi enggak jago-jago berbahasa korea.

18. DURASI KERJA

Aku sebenarnya tipe yang setia dalam pekerjaan. Pekerjaan pertama hampir 8 tahun. Ini durasi kerja paling lama. Durasi kerja paling cepat selama seminggu. Aku enggak tahan, aku kabur tanpa resign. Cuma mengirim sms.

19. DULU SUKA  BACA BUKU

Aku beruntung sejak kecil sudah bisa membaca banyak buku. Karya Andersen adalah buku yang sangat berkesan. Hampir semua buku cerita nusantara aku lahap. Saking sukanya baca buku, waktu SMP sampai Kuliah, perpustakaan adalah tempat aku nongkrong setiap jam istirahat.  Buku Seri Selamat karya Andar Ismail jadi salah satu favorit bacaan aku. Tapi sekarang aku sudah jarang baca buku.

20. ROYAL UNTUK TRAVELING

Uang paling banyak habis untuk buku dan traveling. Entah kenapa kalau untuk buku dan traveling aku rela irit. Tapi sekarang lebih royal ke traveling.

21. SUKA OLAHRAGA

Olahraga favorit aku bulu tangkis, basket, naik sepeda, jalan kaki. Akhir-akhir lagi rajin resistent training untuk membentuk massa otot. Terlalu bersemangat ujungnya salah otot. Sekarang dalam proses 

22. GAPTEK

Gaptek sama perkembangan teknologi. Misalnya, aku lebih milih nanya orang daripada pakai GPS. Jarang belanja online karena malas log in ini itu. Sungguh aku gaptek sekali.

23. Waktu SMA aku pernah manjat tembok sekolah dan ketahuan jadi diomelin guru deh.

24. CEREWET

Sungguh aku cerewet kalau ketemu orang yang cocok. Meski bisa sangat pendiam kalau ketemu orang yang enggak sefrekuensi. Bukan pilih-pilih teman. Tapi aku kan hanya manusia biasa.

25. PALING SEBEL LIHAT COWO KASAR RASANYA PENGEN GAMPAR!

26. MUDAH GE-ER TAPI CEPET SADAR DIRI

27. HAVE NOTHING

Selalu dikira orang kaya karena sering jalan ke mana-mana. Padahal aslinya aku hanyalah gembel.

28. Paling susah marah. Sekalinya marah serem. Betah diem-dieman. Paling parah diem-diem an sama emak hampir 6 bulan. Rekor! Sekarang sudah tobat. Aku yang minta maaf walau kau yang salah.

29. Dulu paling geli kalau dicium bapak. Soalnya ada kumisnya. Sekarang aku rindu rasanya. Lobe my Dad.

30. Target usia menikah yang ke-dua setelah yang target menikah pada usia 26 tahun gagal. Sekarang sudah enggak punya target.

31. Umur aku sekarang. Ya Tuhan bentar lagi 32. 

Padahal protes waktu disuruh menuliskan 30 fakta tentang diri sendiri. Setelah dipikir-pikir kog banyak. Lah jadi panjang ini artikel. 

Semoga dibaca sama calon pendamping hidup dimanapun kamu berada.

Penuh Kesadaran,

-MRS-

Share
Tweet
Pin
Share
8 komentar
Selamat Malam,
Pengukir Rindu.


Hari ke-11 tantangan 30 Hari Menulis Cerita bersama KUBBU kali ini temanya tentang " Seseorang yang Kamu Rindukan". Begitu dengar kata rindu, pikiranku langsung tertuju pada bapak.  Enggak ada yang lain mentok di bapak. Namun sekarang aku enggak akan bahas itu. Belajar dari kurangnya dokumentasi aku bersama bapak, jadi aku sekarang belajar untuk lebih banyak mengukir kenangan bersama orang yang juga merindukan bapak, yaitu keluargaku.

Tanggal 10 Oktober kemarin adalah peringatan 3 tahun bapak meninggal. Maunya mengenang bapak dengan melihat-lihat foto bersama dengan bapak, sayang cuma ada sedikit, bisa dihitung dengan jari. Kadang ada rasa rindu mendengar suara bapak, rindu inipun sulit diobati. Iya, karena dokumentasi kebersamaan kami sangat sedikit, jangankan video, foto saja karena foto wisuda.

Selain fakta ini, ketika aku mengingat kebelakang, pun aku lebih sering traveling sendiri atau bersama teman. Banyak foto dan video tercipta, tapi aku sadar pada akhirnya aku kembali ke keluarga.

Jadi aku cukup sedih, ketika menyadari bahwa ternyata sedikit sekali dokumentasi aku menghabiskan waktu bersama keluarga. Maka dari itu sekarang aku lebih rajin memotret atau mengambil video ketika merayakan moment berharga bersama keluarga. Misal ketika kami ziarah,  merayakan ulang tahun atau ketika berlibur.

Sekarang aku ingin menyimpan semua kenangan kebersamaan kami. Ya kita enggak tahu apa yang akan terjadi ke depannya kan. Padahal mungkin sebenarnya kita hanya merindukan hal sepele seperti bertengkar, menonton tv bersama dan sebagainya.

Yang terbaru, ketika aku dan keluarga harus mengantar adik kami yang akan pergi kuliah ke Jerman. Kami berusaha mengukir kenangan dengan staycation sembari mengantar adik kami ke bandara. Saat itu aku berusaha mengabadikan setiap moment.

Hasilnya, sekarang setiap emak kangen sama anaknya yang paling disayang ini, maka emak tinggal menonton channel youtube, wadah aku menyimpan video tersebut. Melihat video kebersamaan kami itu cukup mengobati rasa rindu kami.

Entahlah, kadang aku menyesal kenapa baru sekarang kepikiran untuk membuat hal seperti ini. Sering aku berharap seandainya waktu bisa diputar, aku mau mengabadikan setiap moment kebersamaan aku dengan bapak. Moment saat aku diomeli, moment saat aku masak untuk bapak, moment saat bapak mencium keningku...ah bapak aku rindu.

-MRS-


Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar

Selamat Pagi,

Teman Kecilku.

Memasuki Hari ke-10 tantangan KUBBU 30 Hari Menulis Cerita dengan tema " Cerita Masa Kecil"  pikiranku membawa aku ke masa kecil. Ada beberapa kisah yang membekas sekali hingga saat ini. 

Layaknya anak-anak pada umumnya, aku suka sekali bermain air. Laut, sungai, kali, kolam ikan pokoknya yang ada airnya pasti aku coba. Jaman masih SD air bukanlah barang yang mudah didapatkan, harus menimba di sumur dan paling parah ketika musim kemarau tiba maka ibu dan kembaran juga adikku harus pergi ke sungai untuk kebutuhan mandi dan mencuci baju. 

Untuk menuju sungai kami harus naik turun bukit dan menempuh perjalanan panjang, mungkin sekitar 1 jam untuk pulang pergi. Tapi namanya anak kecil yang masih punya banyak tenaga dan eksplor sana sini, perjalanan ini terasa sangat menyenangkan. 

Suatu sore, aku dan kakak dan kembaranku menemani emak mencuci pakaian ke sungai. Seperti biasa kami berenang, dan kakakku yang membantu mencuci. Karena sudah biasa berenang di sini, kakak dan emak cuek saja sama kami berdua yang asik berenang. Awalnya kami berada di pinggiran sungai, tapi aku yang penasaran mencoba lebih ke tengah yang berarti airnya lebih dalam. Tentu saja aku mengajak serta kembaranku.

Singkat cerita, entah kenapa kami berdua pun tenggelam. Sesudah beberapa menit baru kakak kami sadar kalau kami tenggelam. Entah gimana akhirnya kami berhasil diselamatkan. Padahal waktu itu aku udah pasrah. Secara aku sudah berada di air yang sangat dalam sampai-sampai kaki kembaranku ada di atas kepalaku. Tapi puji Tuhan kami selamat. Walau saat kejadian aku merasa ada yang menarik kakiku ke bawah, entahlah sungai ini memang terkenal aan kemistisannya, katanya harus ada tumbal tiap tahun. Tapi akupun belum terlalu paham saat itu. Apakah aku trauma? Tentu, tapi cuma sebentar, karena aku tetap suka berenang di sungai itu, dan lagi-lagi pernah hampir tenggelam terbawa arus.

Beranjak ke tempat lain, lain waktu lain tempat. Kali ini kolam ikan. Jadi dulu di dekat sekolah kami ada kolam ikan. Lagi-lagi aku menuju bagian dalam kolam dan kaki aku nyangkut kayu atau apa, jadinya tenggelam lagi. Syukurnya aku akhirnya bisa menuju pinggiran kolam. Lain waktu, lain tempat pas lagi hujan-hujanan, lagi-lagi aku pernah tenggelam. Ahh pokoknya sering banget tenggelam.

Kejadian lainnya, waktu itu lagi main sama kembaran aku. Main ke tempat teman yang kakeknya seorang pengrajin kayu. Nahh entah gimana pas kembaran aku lagi gergaji pohon, terus gergajinya kena kepalaku. Jadi lah itu kepala berdarah. Reaksi aku? Kalem aja. Enggak nangis sama sekali. Yang ada malahan takut dimarahin bapak.

Cerita paling epik yang pernah aku alami yaitu ketika aku minggat dari rumah. Waktu itu aku kelas 6 SD. Seperti biasa bapak nyuruh kami belajar soalnya udah jam 7 malam. Aku bandel dong, curi-curi waktu sambil nonton TV eh ketahuan bapak, bapak aku ngamuk besar. Daripada aku dipukuli aku kabur dong dari rumah. 

Akhirnya aku tidur di depan rumah salah satu kenalan yang rumahnya cukup jauh dari rumah. Tidur di terasnya ditemani nyamuk kebun. Keesokan harinya aku  bersembunyi di kebun. Sembari bersembunyi  aku lihat bapak yang lalu lalang naik motor nyariin aku. Tapi aku lebih cerdik. Enggak ketahuan. Sampai sore hari, bapak belum juga menemukan aku, akhirnya aku menyerahkan diri. Dimarahin abis itu disuruh makan. Kelar urusan. 

Kalau mengingat masa kecil jadi sadar ternyata aku itu memang berjiwa nekad sejak masa kecil. Hahaha. 


-MRS-


Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar

Selamat Malam,

Good Night,

안녕하세요,

Guten Abend.

Memasuki hari ke-sembilan KUBBU 30 Hari Menulis Cerita, kali ini temanya adalah " Bahasa Universal". Biasanya aku bingung mau menulis tentang apa, tapi kali ini aku benar-benar tidak tahu mau menulis apa. Kosong. 

Coba membaca beberapa referensi. Coba googling di browser, kurang lebih banyak membahas tentang musik, senyuman, bola dan lainnya sebagai bahasa universal. Awalnya mau membahas tentang musik sebagai bahasa universal, tapi urung kulakukan karena pengetahuanku tentang musik hanyalah sebatas nada do re mi fa sol la si do.

Mau bahas tentang senyuman sebagai bahasa universal aku sadar aku enggak terlalu suka senyum ketika ketemu orang. Bukan sombong hanya pemalu. Padahal kalau sudah kenal lama ujung-ujungnya malu-maluin. Mau bahas tentang olahraga, khususnya sepak bola sebagai bahasa universal, apalah aku yang pecinta bulu tangkis. Ah jadi kangen lihat pertandingan bulu tangkis.

Lalu aku mau bahas apa? Tiba-tiba aku teringat kisah dari Alkitab. Bukannya sok religius, tapi aku memang ingat sekali kisah ini. Kenapa ingat? Soalnya ini menceritakan tentang kehebatan manusia.

Jadi garis besar kisah dengan judul "Menara Babel" ini menjadi cikal bakal mengapa ada banyak bahasa di dunia. Awalnya seluruh bumi, satu bahasa dan satu logatnya. Komunikasi berjalan dengan sangat lancar pada waktu itu, sehingga manusia membuat ide mau mendirikan sebuah kota dengan menara yang tingginya sampai ke langit. Tujuannya supaya mereka tetap bersatu dan tidak terserak ke seluruh dunia.

Saking kompaknya manusia saat itu, bisa dijamin semua hal yang akan mereka lakukan pasti akan berhasil. Lalu demi menjaga agar manusia tidak menjadi arogan dengan bertindak seperti penciptanya, maka Tuhan mengacaubalaukan bahasa yang ada, sehingga mereka jadi tidak mengerti bahasa satu sama lain.

Di sini aku enggak akan bahas lebih mendalam, nanti bisa habis satu SKS. Cuma yang mau aku tekankan adalah bahasa itu adalah kekuatan. Bahkan ada istilah, kalau kamu bisa menguasai banyak bahasa maka kamu akan menguasai dunia. Kenapa?karena bahasa adalah alat komunikasi paling utama.  Dengan kejelasan berkomunikasi semua terasa mudah dimengerti. 

Iya, coba bayangkan, seandainya bahasa cuma ada satu. Kira-kira dunia akan seperti apa? Kalau di jaman dulu saja bisa bangun menara sampai ke langit. Kira-kira apa yang akan manusia buat saat ini?

-MRS-


Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar

Selamat Malam,

Book lovers.

Memasuki hari ke-delapan KUBBU 30 Hari Menulis Cerita, kali ini temanya adalah " Buku Favorit". Aku langsung teringat buku yang sangat berkesan buat aku. Awal mula baca buku inipun karena tugas dari salah satu dosen yang meminta mengambil kesimpulan dari buku tersebut. Judulnya "Selamat Menabur: 33 Renungan Tentang Didik Mendidik".

Sesuai judulnya buku ini membahas seluk beluk dunia pendidikan. Meski hanya memiliki 125 halaman, tapi tiap babnya memiliki renungan yang mendalam yang membuat aku sadar akan beragamnya bentuk pendidikan.

Aku masih ingat betul, buku ini masih susah ditemui di gramedia saat itu. Jadinya harus fotocopy yang berarti melanggar hak cipta. Tapi ya mau bagaimana lagi. Karena bentuknya yang lebar awalnya akupun malas membacanya, tapi karena tugas mau enggak mau harus dibaca. 

Ternyata semakin dibaca semakin menggoda. Waktu itu yang ada dipikiranku adalah " wow, kog bisa ya ada buku sekeren ini" rasa takjub langsung menyelimutiku yang selalu pusing setiap membaca buku bahan kuliah. Tapi buku ini beda. Buku ini berhasil membuktikan bahwa pendidikan yang menarik itu ada!

Aku enggak bakal jabarin apa saja isinya. Sudah pasti aku lupa. Cuma aku sangat kagum akan penulisnya yang bisa membahasakan ilmu yang sulit melalui cerita ringan sederhana tanpa mengurangi esensinya. Bahkan aku yang biasanya ngantuk ketika membaca buku non fiksi bisa bertahan dengan sangat baik.

Selesai membaca buku ini, ada perasaan sedih menggelayut di hati, rasanya tidak ingin berpisah begitu saja. Puji Tuhan, ternyata buku ini merupakan buku series. Jadi buku Selamat Menabur adalah karya ke-8 dari 33 seri yang direncanakan. Ya ampun kemana saja aku selama ini!

Meski waktu itu sangat sulit mendapatkan buku terbitan BPK Gunung Mulia ini. Tapi aku bertekad untuk mengumpulkan semua seriesnya. Ya meski sampai sekarang belum lengkap. Beberapa buku seri selamat yang aku miliki seperti: Selamat Bergumul; Selamat Berjuang; Selamat Berkerabat; Selamat Berkarunia; Selamat Berpelita; Selamat Berpadu, Selamat Mewaris dan lain sebagainya. Overall, aku suka semua buku Seri Selamat.

Selain isinya yang disajikan secara ringan dan diselingi humor. Satu hal yang membuat aku sangat kagum akan karya ini adalah Andar Ismail sebagai penulis memiliki pengalaman dan referensi yang begitu kaya. Jadi membaca karyanya seolah-olah kita membaca banyak buku. Ini memotivasi aku untuk rajin membaca untuk menambah referensi dan pengalaman.

Bahkan karena membaca karya Seri Selamat aku memiliki impian menulis buku. Hahaha. Seru kayaknya bisa menulis pengalaman pribadi dengan buku-buku besar sebagai referensinya. Kalau enggak salah beliau menulis buku tiap tahun. Padahal usianya tidak muda, tapi semangat beliau untuk terus berkarya melalui tulisan sangatlah tinggi. Bayangkan ada berapa banyak buku yang harus dibaca.

Jadi aku sangat mengapresiasi buku ini. Tema yang ada dari tiap bukupun masih sangat relevan ketika dihadapkan pada permasalahan hidup masa kini.  Masalah tentang perbedaan, tentang iman, tentang hubungan, tentang pendidikan, tentang pekerjaan, tentang spiritualitas, tentang perjuangan hidup dan permasalahan hidup lainnya. 

Maka aku pikir bisa dibilang buku seri selamat adalah buku seri kehidupan karena kompleksitasnya membahas masalah kehidupan.


Selamat Membaca

- MRS-

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Selamat Pagi,

Para Sahabat.

Memasuki hari ke-tujuh 30 Hari Menulis Cerita bersama KUBBU, kali ini temanya adalah tentang "Sahabat". 

Lagi-lagi aku bingung mau menulis tentang apa. Hahaha. Karena jujur aku enggak punya sahabat. Aku bukan tipe orang yang menanyakan kabar. Yang mengingat hari ulang tahun teman atau yang rajin berkomunikasi dengan orang lain. Berkomunikasi sebatasnya saja. Kalau ada perlu atau memang rindu. Selebihnya cuek bebek. akupun menyadari hal ini setelah lihat kembaran aku yang tetap intense menjalin hubungan dengan teman-temannya. At least melalui telpon. Parah banget memang aku.

Jadi jujur aku bingung harus menulis apa tentang tema ini.

Berhubung enggak ada pilihan, ya sudah anggap saja kembaran aku, Mawar, adalah sahabatku. Hal ini mau tidak mau terjadi bahkan sebelum kami dilahirkan ke dunia. Bagaimana tidak, kami sudah harus bertemu, berbagi ruang, berbagi nutrisi dan menghabiskan waktu kami bersama selama sembilan bulan di dalam kandungan.

Begitu lahir kamipun tak terpisahkan. Mawar menangis akupun menangis, dia tertawa akupun tertawa, dia sakit enggak lama kemudian akupun sakit. Tanpa kami sadari kami mengikat jalinan yang sangat erat, seerat tali pusar.

Beranjak besar kami juga tidak terpisahkan. Bahkan baju harus serupa. Satu rumah saja tidak cukup, kami masih harus bertemu di sekolah, di gereja atau ketika bermain. Intinya selalu bersama.

Tapi pernah ada masa kami berpisah. Ya keadaan ekonomi yang tidak baik membuat kami harus terpisah. Syukurlah kami masih saling menyayangi.  Semakin dewasa, kembali terpisah mengambil jalan kami masing-masing dengan komunikasi seadanya.

Takdir mempertemukan kami kembali. Harusnya saling rindu. Tapi terlalu lama berpisah, membuat kami terasa asing. Hampir setahun menjadi masa pergumulan, selalu bertengkar untuk hal yang tidak perlu. Tapi karena itu hati kami kembali menyatu.

Saat ini, kadang rindu rasanya bertengkar. Tapi mau bagaimana rasa sayang jauh lebih besar. Kalau ditanya apa yang paling aku syukuri dengan kehadiranku di dunia ini adalah aku terlahir bersama kembaranku, Ber-ber, panggilan sayang dari aku yang dipanggil Pon-pon olehnya.

Entah, aku rasa ikatan kami jauh lebih daripada sekadar sahabat atau saudara. Sebut saja belahan jiwa.

Kami yang selalu tertawa bersama, ketika orang lain bahkan enggak paham akan apa yang kami tertawakan. Kami yang selalu membahas tentang hal yang penting sampai kehaluan kami. Kami yang kalau sudah bertengkar bisa sangat menakutkan. Kami yang saling mentertawakan satu sama lain. Kami yang selalu menguatkan satu sama lain. Kami yang selalu ada satu sama lain. Bahkan rasa rela berkorban nyawa satu sama lain.


Teruntuk kembaranku,

Cuma mau bilang

" Thanks for being my twin"


Kembaranmu,

-MRS-


Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Newer Posts
Older Posts

Kubbu

Kubbu Network

http://kubbu.net/

https://kubbu.net/wp-content/uploads/2019/06/logo-kubbu-komunitas-blogger-dan-buku-300x225.jpg

Mengenai Saya

Foto saya
mrs.kingdom17
Hiiii... how's your life?
Lihat profil lengkapku

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • pinterest
  • youtube

Categories

recent posts

Sponsor

Facebook

Blog Archive

  • Agustus 2021 (1)
  • Juni 2021 (1)
  • Maret 2021 (1)
  • Januari 2021 (1)
  • Oktober 2020 (30)
  • Juni 2020 (1)
  • Mei 2020 (1)
  • Maret 2020 (2)
  • Februari 2020 (1)
  • Januari 2020 (3)
  • Desember 2019 (1)
  • November 2019 (4)
  • Oktober 2019 (3)
  • September 2019 (4)
  • Agustus 2019 (3)
  • Juli 2019 (4)
  • Juni 2019 (5)
  • Mei 2019 (4)
  • April 2019 (4)
  • Maret 2019 (5)
  • Februari 2019 (3)
  • Januari 2019 (4)
  • November 2018 (3)
  • Oktober 2018 (2)
  • September 2018 (2)
  • Agustus 2018 (3)
  • Juli 2018 (4)
  • Juni 2018 (3)
  • Mei 2018 (3)
  • April 2018 (6)
  • Maret 2018 (8)
  • Februari 2018 (2)
  • Januari 2018 (4)
  • Desember 2017 (11)
  • November 2017 (6)
  • Oktober 2017 (4)
  • September 2017 (1)
  • Agustus 2017 (8)
  • Juli 2017 (4)
  • Juni 2017 (2)

Created with by ThemeXpose