Hai Guys,,,
How's Your Life?
Kali ini mau cerita dikit tentang Rammang-rammang, kenapa dikit...soalnya memang maen kesini itu sebentar doang karena memanfaatkan waktu transit dari Kendari menuju Jakarta. Udah baca dong perjalanan saya explore Labengki dan Sombori.
Oke...sebenernya niatan ke rammang-rammang ini dadakan banget, karena rencana saya itu mau sekedar wisata kulineran aja. Tak disangka dapet temen baru yang couplean, Young dan Titis yang ketemu di bandara dan Ka Pebri, yang bareng trip labengki yang mau maen ke rammang-rammang, ya udah dehh akhirnya saya ikut-ikutan. Hehehehhee.
Btw, Rammang-rammang itu tempat apa sih? Rammang-rammang dalam bahasa Makkasar memiliki arti sekumpulan awan atau kabut. Dinamai begitu karena seringnya tempat tersebut ditutupi awan/kabut pada pagi hari atau saat turun hujan.
Perjalanan menuju rammang-rammang sekitar 2 jam pake mobil, begitu memasuki kawasan rammang-rammang, saya tak henti-hentinya berdecak kagum. Dan lagi-lagi berasa aneh di negeri sendiri...dalam hati gumam "serius ini di Indonesia?"...ahh selalu dehh kata-kata ini yang terlintas dipikiran saya, hal ini nunjukin betapa saya masih belum tahu apa-apa tentang ibu pertiwi. Hikss...
Sesampainya di tempat parkir, saya dan 3 temen saya pun menuju dermaga. Mempertimbangkan waktu kami yang terbatas, kami memutuskan untuk langsung menuju desa Berua. Ada beberapa wisata lainnya, namun kata temen saya, desa Berua adalah yang paling wajib didatangi. Kami pun membeli tiket perahu seharga 200ribu untuk ber-4. Menyusuri sungai kamipun disuguhi gugusan karst gagah, hutan daun nipah dan tanaman bakau air tawar. Tentu saja kami tak lupa mengabadikannya lewat layar kamera.
Jarak dari dermaga menuju kampung Berua ga terlalu jauh, atau saking bagusnya view yang ada mangkanya ga terasa ya, hehhehe. Begitu masuk, kami pun membeli tiket masuk sebesar Rp. 5 ,000,- dan kami dipandu abang perahu untuk mengeksplor desa Berau.
Ada beberapa spot, tujuan pertama kami adalah Goa berlian. Untuk masuk sini, kita bakalan dipandu seorang guide dengan tiket sebesar Rp. 10,000. Katanya bisa masuk ke dalam dan liat kolam dalam goa, tapi jauh banget dan perlu waktu yang lama, so kami cari alternatif langsung liat goa berliannya langsung aja.
Memasuki mulut goa, ada beberapa bentuk stalaktit yang membentuk bentuk-bentuk fenomenal. Sebut aja ada yang mirip patung ganesha, dan ada yang mirip seperti seorang ibu yang sedang menggendong anaknya.
Untuk melihat goa berliannya, kita harus naek tangga dan menyempil di antara bebatuan gitu..aselii ini seru banget sih. Yang bikin penasaran itu kan ada celah goa yang sempit banget, katanya orang yang big size juga bisa masuk, tapi saya bingung apa mungkin bisa ya. Soalnya kecil banget sih celahnya.
Ruangan stalaktit yang dihiasi berlian cukup kecil, hanya muat untuk 4-5 orang aja. Jadi kami hanya sebentar melihat dan mengambil bukti lewat kamera. Oh ya, kalo ditanya soal bener ga nya itu beneran asli, saya kurang paham ya guys. Soalnya kemungkinan itu cuma efek kalsid yang dikandung bebatuan. Mba guidenya sih bilang itu berlian asli, saya mahh manggut-manggut aja.
Setelah itu kami pun keluar goa dan melanjutkan perjalanan menuju mata air goasikki berlian. Jaraknya ga terlalu jauh, cuma waktu itu memang tepat yang 12 siang jadi berasa capek dan panas banget. Tapi tenang, ada warga sekitar yang menjajakan kelapa muda segar kog, jadi bisa banget minum kelapa muda segar sambil menikmati view yang super ketjeh.
Setelah sejenak melepaskan lelah, tidak terasa waktu semakin siang. Kami harus segera kembali ke bandara, karena sebelum ke bandara kami akan mampir ke toko oleh-oleh terlebih dahulu. Ahh rasanya masih pengen lebih lama menikmati keindahan gugusan karst yang terbesar ketiga di dunia ini setelah china dan vietnam.
Dalam perjalanan pulang, saya dan kak pebri, menyempatkan diri untuk foto-foto lagi. Jadi sepanjang jalan cari angle yang terbaik, hahahhahaa..ya mikirnya kapan lagi kan ke sini. Hehehehe.
Overall, Rammang-rammang bisa banget di masukin dalam itinerary kalian kalo lagi maen ke Makkasar, atau sekedar transit di bandara. Serius begitu masuk aja kalian bakalan langsung kaget dan pasti bergumam..." Serius ada beginian di Indonesia?"
Happy Reading, Segerakan Travelling!
With Love,
MRS
Tonton juga videonya ya...
How's Your Life?
" Life is short and the world is wide"
-Anonym-
Kali ini mau cerita dikit tentang Rammang-rammang, kenapa dikit...soalnya memang maen kesini itu sebentar doang karena memanfaatkan waktu transit dari Kendari menuju Jakarta. Udah baca dong perjalanan saya explore Labengki dan Sombori.
Oke...sebenernya niatan ke rammang-rammang ini dadakan banget, karena rencana saya itu mau sekedar wisata kulineran aja. Tak disangka dapet temen baru yang couplean, Young dan Titis yang ketemu di bandara dan Ka Pebri, yang bareng trip labengki yang mau maen ke rammang-rammang, ya udah dehh akhirnya saya ikut-ikutan. Hehehehhee.
Btw, Rammang-rammang itu tempat apa sih? Rammang-rammang dalam bahasa Makkasar memiliki arti sekumpulan awan atau kabut. Dinamai begitu karena seringnya tempat tersebut ditutupi awan/kabut pada pagi hari atau saat turun hujan.
Perjalanan menuju rammang-rammang sekitar 2 jam pake mobil, begitu memasuki kawasan rammang-rammang, saya tak henti-hentinya berdecak kagum. Dan lagi-lagi berasa aneh di negeri sendiri...dalam hati gumam "serius ini di Indonesia?"...ahh selalu dehh kata-kata ini yang terlintas dipikiran saya, hal ini nunjukin betapa saya masih belum tahu apa-apa tentang ibu pertiwi. Hikss...
Sesampainya di tempat parkir, saya dan 3 temen saya pun menuju dermaga. Mempertimbangkan waktu kami yang terbatas, kami memutuskan untuk langsung menuju desa Berua. Ada beberapa wisata lainnya, namun kata temen saya, desa Berua adalah yang paling wajib didatangi. Kami pun membeli tiket perahu seharga 200ribu untuk ber-4. Menyusuri sungai kamipun disuguhi gugusan karst gagah, hutan daun nipah dan tanaman bakau air tawar. Tentu saja kami tak lupa mengabadikannya lewat layar kamera.
Jarak dari dermaga menuju kampung Berua ga terlalu jauh, atau saking bagusnya view yang ada mangkanya ga terasa ya, hehhehe. Begitu masuk, kami pun membeli tiket masuk sebesar Rp. 5 ,000,- dan kami dipandu abang perahu untuk mengeksplor desa Berau.
Ada beberapa spot, tujuan pertama kami adalah Goa berlian. Untuk masuk sini, kita bakalan dipandu seorang guide dengan tiket sebesar Rp. 10,000. Katanya bisa masuk ke dalam dan liat kolam dalam goa, tapi jauh banget dan perlu waktu yang lama, so kami cari alternatif langsung liat goa berliannya langsung aja.
Memasuki mulut goa, ada beberapa bentuk stalaktit yang membentuk bentuk-bentuk fenomenal. Sebut aja ada yang mirip patung ganesha, dan ada yang mirip seperti seorang ibu yang sedang menggendong anaknya.
Untuk melihat goa berliannya, kita harus naek tangga dan menyempil di antara bebatuan gitu..aselii ini seru banget sih. Yang bikin penasaran itu kan ada celah goa yang sempit banget, katanya orang yang big size juga bisa masuk, tapi saya bingung apa mungkin bisa ya. Soalnya kecil banget sih celahnya.
Ruangan stalaktit yang dihiasi berlian cukup kecil, hanya muat untuk 4-5 orang aja. Jadi kami hanya sebentar melihat dan mengambil bukti lewat kamera. Oh ya, kalo ditanya soal bener ga nya itu beneran asli, saya kurang paham ya guys. Soalnya kemungkinan itu cuma efek kalsid yang dikandung bebatuan. Mba guidenya sih bilang itu berlian asli, saya mahh manggut-manggut aja.
Setelah itu kami pun keluar goa dan melanjutkan perjalanan menuju mata air goasikki berlian. Jaraknya ga terlalu jauh, cuma waktu itu memang tepat yang 12 siang jadi berasa capek dan panas banget. Tapi tenang, ada warga sekitar yang menjajakan kelapa muda segar kog, jadi bisa banget minum kelapa muda segar sambil menikmati view yang super ketjeh.
Setelah sejenak melepaskan lelah, tidak terasa waktu semakin siang. Kami harus segera kembali ke bandara, karena sebelum ke bandara kami akan mampir ke toko oleh-oleh terlebih dahulu. Ahh rasanya masih pengen lebih lama menikmati keindahan gugusan karst yang terbesar ketiga di dunia ini setelah china dan vietnam.
Dalam perjalanan pulang, saya dan kak pebri, menyempatkan diri untuk foto-foto lagi. Jadi sepanjang jalan cari angle yang terbaik, hahahhahaa..ya mikirnya kapan lagi kan ke sini. Hehehehe.
Overall, Rammang-rammang bisa banget di masukin dalam itinerary kalian kalo lagi maen ke Makkasar, atau sekedar transit di bandara. Serius begitu masuk aja kalian bakalan langsung kaget dan pasti bergumam..." Serius ada beginian di Indonesia?"
Happy Reading, Segerakan Travelling!
With Love,
MRS
Tonton juga videonya ya...