Hai Guys,
Apa Kabar?
Setelah sekian lama enggak pernah buka blog. Memberanikan diri untuk ikutan arisan blog bersama KUBBU biar ada semangat menulis. Meski nulis seadanya banget.
Kali ini aku mau cerita tentang liburan akhir tahun 2020. Liburan yang dirancangkan mumpung keponakan tersayang, Leo, lagi di rumah. Memikirkan waktu yang tepat, maka kami memutuskan awal Desember untuk bepergian, karena memprediksi bakalan rame banget dan mahal kalau akhir tahun.
Jadilah kami berempat berangkat, Aku, Kembaran, Mamake dan Leo. Kami berangkat tepat sesudah memberikan suara pada hari pemilihan kepala daerah. Perjalanan dari Purbalingga ke Jogja wajarnya memakan waktu sekitar 3-4 jam. Estimasi aku sebagai driver baru ya butuh 6 jam. Puji Tuhan aku berhasil sampai dalam waktu 5,5 jam. Not bad lah.
Sesampainya di Jogja kami makan siang BPK ( Babi Panggang Karo) karena emak udah ngidam dari lama. Setelah itu kami lanjut makan gelato dan menuju hotel tempat kami menginap.
Keesokan paginya setelah berenang, sarapan dan beres-beres kamipun menuju Candi Prambanan. Sesampainya di candi Prambanan seperti biasa ada protokol kesehatan yang harus dilalui. Di pintu masuk tertampang tulisan wajib memakai masker. Lalu kami cuci tangan dan di cek suhu tubuhnya oleh petugas.
Lalu untuk ticketing hanya satu orang yang diijinkan masuk. Jadi sembari menunggu kembaran membeli tiket kami menunggu sambil melihat sekeliling. Sepi, itu kondisi yang terlihat. Sesudah mendapat tiket kamipun masuk. Oiya, setahu aku tahun 2019 tiket masuk candi Prambanan itu 40K nah waktu itu jadi 50K. Mungkin karena ada biaya tambahan untuk protokol kesehatan.
Begitu masuk keponakan sudah enggak sabar mau lihat candinya. Padahal dari pintu masuk kan masih jauh. Begitu mendekat dan aku tanya bagaimana pendapatnya tentang candi, sejenak bengong keponakanku menjawab "keren ya tan..."
Lalu untuk foto kenang-kenangan kami pun berfoto di depan tulisan " PRAMBANAN". Selain pakai hape kami juga menggunakan jasa fotografer yang ada di dalam. Harga satu foto yang dicetak 20K. Ya hitung-hitung membantu mereka. Bukan hanya satu kami memakai 2 jasa, satu di bagian luar candi, satu di bagian dalam candi.
Selesai sesi foto-foto kamipun mengelilingi candi. Benar-benar sepi! Biasanya aku tiap ke Prambanan pasti susah cari spot sepi, eh sekarang malah berasa kosong banget.
Selain itu cukup agak sedih karena kami tidak diijinkan masuk ke dalam candi, karena memang seperti ruangan tertutup jadi untuk sementara ditutup. Padahal aku udah mau sok-sok an ala guide untuk mamake dan Leo.
Oiya kalau ke candi Prambanan selalu jaga peraturan yang ada ya. Seperti di larang duduk atau dilarang merokok. Meski cukup sepi masih ada beberapa pengunjung yang melakukan pelanggaran seperti merokok atau duduk di tepi candi. Untung pak petugasnya pada gercep langsung niup pluit dan memakai toa untuk mengingatkan pengunjung yang masih bandel.
Selesai muter-muter hari semakin gelap, kami pun kembali dan di pintu keluar kami sempat membeli baju kompakan. Saking lamanya milih-milih malah sampai kehujanan. Tapi seru sih liburan bareng mamake dan leo, semoga nanti bisa bawa mereka jalan-jalan ke candi Prambanan lagi, karena mamake masih penasaran sama isi dalam candi.
Stay Safe,
MRS